Masih terbatasnya penelitian mengenai efektivitas dan keamanannya menjadikan ibu hamil termasuk dalam golongan yang belum direkomendasikan menerima vaksin Covid-19. Namun belum lama, Perhimpunan Obsentri dan Ginekologi Indonesia (POGI) yang menyatakan bahwa ibu hamil boleh menerima vaksin Covid-19.
Sejalan dengan program perluasan vaksinasi dari pemerintah ditambah dengan jumlah kasus Covid-19 yang belakangan semakin melonjak. Surat rekomendasi tersebut tentu menjadi angin segar bagi para ibu hamil.
“Bila sebelumnya yang diutamakan adalah lansia dan kelompok tertentu seperti tenaga medis, pemerintah, dan pendidik, kini vaksin Covid-19 dinyatakan aman dan boleh diberikan untuk ibu hamil,” ungkap dr. Nur Ainun, SpPD pada acara Instagram Live SBH bersama RSIA Bina Medika.
Langkah ini diambil dengan tujuan agar tidak terjadi peningkatan kasus secara masif. Selain itu, perluasan program vaksinasi ini juga berguna untuk mempercepat pembentukan herd immunity.
Vaksinasi untuk Bumil
Dalam surat rekomendasi tersebut menyebutkan ada beberapa kelompok ibu hamil yang mendapatkan prioritas vaksin, di antaranya :
- Ibu hamil berisiko tinggi yakni berusia di atas 35 tahun
- Memiliki Indeks Massa Tubuh (BMI) di atas 40
- Ibu hamil dengan komorbid seperti hipertensi atau diabetes
- Ibu hamil yang berisiko tinggi terpapar Covid-19, terutama tenaga kesehatan
- Pada ibu hamil dengan risiko rendah sesudah mendapatkan penjelasan dari petugas kesehatan dan bersedia atas pilihannya untuk melakukan vaksinasi Covid-19
“Jadi sebenarnya tidak ada persyaratan yang berbeda dengan orang-orang umum lainnya. Yang terpenting saat hendak divaksin tubuh dalam keadaan sehat. Jika memiliki penyakit bawaan atau komorbid, kondisinya harus stabil dan rutin minum obat,” jelas dr. Inung.
Jenis Vaksin Covid-19 yang Direkomendasikan
Lebih jauh dr. Inung menjelaskan bahwa POGI merekomendasikan jenis vaksin Sinovac untuk diberikan kepada ibu hamil. Anjuran tersebut bukan tanpa alasan. Dikeluarkannya anjuran tersebut karena penelitian membuktikan, vaksin Sinovac aman diberikan untuk ibu hamil dan meemnuhi syarat dari WHO di atas 50%.
Lalu bagaimana untuk vaksin lainnya seperti AstraZeneca dan Sinopharm?
Menjawab pertanyaan tersebut dr. Inung menjelaskan bahwa, “Sampai keluarnya surat rekomendasi tersebut, belum ditemukan penelitian terkait kedua jenis vaksin selain Sinovac pada ibu hamil.”
Efek Vaksinasi Covid-19 pada Bumil
Bagaimana untuk efek samping sendiri? Efek samping yang dihasilkan pada umumnya sama. Baik pada ibu hamil maupun yang tidak hamil.
“Setiap orang punya efek samping yang bervariasi, mulai dari ringan, sedang, hingga tinggi. Namun, sejauh ini rasanya efek samping dari vaksin Covid-19 tidak sampai membahayakan. Paling hanya nyeri atau pegal pada area suntikan, pusing hingga demam,” papar dr. Inung.
Manfaat Vaksinasi Covid-19 bagi Ibu Hamil
Jangan takut divaksin. Sebab ada beragam manfaat yang bisa didapatkan ibu hamil setelahnya. Tidak hanya untuk ibu, tapi juga janin dalam kandungan.
“Selain meningkatkan imunitas tubuh dan mengurangi risiko gejala yang lebih serius bila tertular Covid-19, vaksin yang diberikan pada ibu hamil juga berguna untuk membentuk antibodi IgG yang ditransfer melalui plasenta untuk memberikan kekebalan pasif kepada janin dalam kandungan,” tutup dr. Inung.