Siapa sih yang nggak tahu Kimbab Family? Family goals yang diidamkan banyak keluarga di Indonesia sekaligus menjadi sorotan karena gaya parentingnya yang unik dan penuh kehangatan.
Kimbab Family merupakan salah satu channel Youtube yang banyak mengunggah konten tentang keluarga. Khususnya, tentang keunikan keluarga mereka karena berasal dari 2 negara berbeda.
Kimbab Family terdiri dari Mama Gina yang berasal dari Indonesia dan Appa Jay yang merupakan orang Korea Selatan.
Dari pernikahan keduanya, Mama Gina dan Appa Jay dikaruniai 3 anak yang lucu-lucu dan menggemaskan. Mereka adalah Suji yang berusia 7 tahun, Yunji berusia 5 tahun dan Jio yang berusia 3 tahun.
Dalam setiap kontennya, Kimbab Family selalu menunjukkan ciri keluarga yang kompak, hangat dan harmonis.
Ini yang menyebabkan banyak orang penasaran, gaya parenting ala Kimbab Family seperti apa, sih? Bunda penasaran juga? Bahas, yuk!
1. Libatkan Ketiga Anaknya dalam Diskusi Sederhana Jadi Tips Parenting ala Kimbab Family
Bunda, melibatkan anak-anak dalam diskusi-diskusi kecil itu penting, lho! Itulah yang selalu diterapkan oleh Mama Gina dan Appa Jay di setiap aktivitas keluarga mereka.
Hal ini dapat terlihat dari salah satu konten di akun media sosial Kimbab Family yang menunjukkan keluarga mereka sedang berkebun. Dalam video tersebut Mama Gina melibatkan Suji, Yunji, dan Jio dalam memutuskan bibit apa yang akan mereka tanam.
Memang terlihat sangat simpel dan sederhana, hanya tentang bibit yang ingin ditanam. Tetapi, hal ini menjadi suatu hal yang besar bagi si kecil lho, Bunda.
Sebab, dengan melibatkan si kecil, mereka jadi merasa bahwa pendapatnya dihargai dan keberadaannya penting sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka.
Diskusi bersama anak dan melibatkannya dalam hal-hal yang bersifat kekeluargaan juga bisa membuat keluarga Bunda jadi lebih kompak dan harmonis,
Bunda juga bisa coba menerapkannya pada si kecil, lho! Yuk, mulai libatkan anak dalam memutuskan menu makanan apa yang ingin dimasak hari ini, atau pemilihan warna dan jenis seprai yang ingin mereka pakai untuk kasurnya.
2. Memberikan Batas Waktu Penggunaan Internet dan Memilihkan Konten yang Boleh Ditonton Ketiga Anaknya
Penggunaan internet dan media sosial memang masih menjadi momok yang menakutkan bagi tiap orangtua. Tak terkecuali bagi Kimbab Family. Dalam mengatasi hal ini, Mama Gina dan Appa Jay juga memiliki cara khusus yang mereka anggap terbaik untuk semua anaknya.
Mereka biasanya menerapkan perjanjian pada Suji, Yunji, dan Jio sebelum mereka mulai mengakses internet yang ada di rumah.
Appa Jay juga kerap berdiskusi kepada ketiga anaknya untuk mencapai kesepakatan bersama terkait masalah internet.
Ketika akhirnya Appa Jay dan Mama Gina memberi akses untuk mereka bermain gadget, keduanya tetapĀ melakukan pengawasan untuk ketiganya. Mulai dari memberikan batas waktu hingga memilihkan channel Youtube yang boleh mereka tonton.
Dalam hal penggunaan media sosial, Appa Jay dan Mama Gina masih belum membolehkan ketiga anaknya mengakses platform tersebut.
Bahkan, si sulung Suji masih belum diizinkan karena keduanya masih takut dengan dampak buruk media sosial dan kesiapan anaknya dalam menghadapi berbagai dinamikanya.
3. Parenting ala Kimbab Family Punya Space Khusus Ketika Anak Bersalah
Keunikan lain dari parenting ala Kimbab Family adalah cara mereka menghadapi buah hatinya saat melakukan kesalahan lho, Bunda.
Jika umumnya, orangtua akan langsung memarahi anak, bahkan memukul ketika anaknya berlaku buruk. Berbeda dengan Appa Jay dan Mama Gina yang akan memberi hukuman dengan memberi space untuk anak.
Jika Suji, Yunji, atau Jio berlaku nakal, maka kedua orangtuanya akan meminta mereka untuk merenungi kesalahannya di dalam kamar.
Appa Jay dan Mama Gina memberi anak-anaknya waktu untuk merenungi mengapa perbuatannya salah dan mengapa kedua orangtuanya marah.
Setelah selesai, Appa Jay dan Mama Gina akan mengajak mereka diskusi tentang hasil merenungnya supaya hal tersebut tidak diulangi kembali.
Cara ini juga bisa Ayah dan Bunda contoh pada si kecil di rumah. Dengan memberikan anak space untuk berpikir, mereka akan terlatih untuk introspeksi diri.
Jangan lupa, akhiri proses introspeksi ini dengan diskusi bersama Ayah dan Bunda supaya anak lebih mengerti dan memahami kesalahannya dan tidak mengulangi perbuatan tersebut.
4. Ajarkan Berpelukan saat Anak Bertengkar
Selain mengedapankan diskusi dan komunikasi di setiap persoalan, parenting ala Kimbab Family juga mengajarkan anak untuk tulus meminta maaf ketika bersalah.
Pertengkaran dalam hubungan kakak-adik memang suatu hal yang lumrah dan sangat biasa terjadi. Namun, bagi Appa Jay dan Mama Gina, hal tersebut bukan sesuatu hal yang harus dibiarkan dan menjadi kebiasaan.
Oleh sebab itu, setiap ada pertengkaran di antara Suji, Yunji dan Jio, mereka mengajarkan ketiganya untuk meminta maaf dengan tulus dan berpelukan sebagai bentuk kasih sayang.
5. Parenting ala Kimbab Family Didasari Rasa Toleransi, Respect dan Freedom
Kehidupan Kimbab Family yang multikultural, tak menghalangi mereka untuk saling menyayangi dan harmonis. Meski tak mudah menjalani kehidupan yang hampir 100% budaya serta bahasanya berbeda, tapi Mama Gina dan Appa Jay punya caranya sendiri.
Dalam berkeluarga, ada sikap saling toleransi dan saling menghargai yang sangat kuat. Meski berbeda, Mama Gina tetap menggunakan bahasa Indonesia dan Appa Jay menggunakan bahasa Korea.
Ketiga anak mereka pun mampu berkomunikasi dalam dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Korea.
Mama Gina melakukan ini supaya anak-anak mereka tidak meninggalkan budaya Indonesia dan bisa berkomunikasi dengan keluarganya yang ada di Indonesia meski mereka tinggal di Korea.
Parenting ala Kimbab Family juga mengedepankan kebebasan pada anak. Bebas di sini bukan berarti Mama Gina dan Appa Jay 100% melepas dan tidak bertanggung jawab terhadap Suji, Yunji, dan Jio.
Kebebasan menurut Appa Jay dan Mama Gina adalah menyerahkan sepenuhnya pada anak tentang minat dan passion mereka. Keduanya mendukung segala jenis kegiatan yang anak-anak mereka geluti tanpa mengultimatum anak-anaknya akan jadi apa kelak.
Meski begitu, Mama Gina dan Appa Jay tetap melakukan deep talk dan evaluasi kepada ketiganya atas apa yang mereka pilih.
Jadi, dalam setiap pilihan dan kebebasannya pun, masih dalam pengawasan orangtua.
Nah, jadi bagaimana? Apakah Ayah dan Bunda tertarik menerapkannya juga pada si kecil?