check it now

FDA Setujui Obat Virus RSV yang Ancam Sistem Pernapasan Bayi Baru Lahir, Apa Itu?

Virus RSV yang kerap menyerang bayi baru lahir akhirnya ditemukan obatnya! Apa sih virus RSV itu? Berbahayakah?

Daftar Isi Artikel

Virus RSV atau Respiratory Synctial Virus adalah salah satu jenis virus berbahaya yang biasa menyerang anak bayi yang baru lahir. Penyebaran virus RSV ini sebenarnya tidak memandang usia pasiennya, namun sistem imun bayi yang masih lemah membuatnya rentan terserang virus ini.

Penyakit yang dihasilkan dari infeksi virus ini biasanya berupa demam, batuk, pilek, hingga kesulitan bernapas. Bahkan, komplikasi virus ini bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian bawah seperti bronkitis atau pneumonia.

Meski begitu, ancaman terhadap virus RSV beserta komplikasinya sudah mulai bisa diatasi dengan baik berkat penemuan obat baru.

Seperti yang dilansir dari Parents, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) baru-baru ini menyetujui pengobatan baru yang dapat mencegah penyebaran virus RSV pada bayi dan balita.

Ini merupakan obat yang dibuat oleh AstraZeneca dengan nama Beyfortus. Ini merupakan jenis obat nirsevimab-alip yang dapat diberikan kepada bayi baru lahir ketika memasuki musim virus RSV pertama dan kedua mereka.

Kasus infeksi virus ini diketahui mengalami peningkatan selama dua tahun terakhir. Tak hanya di luar negeri, Indonesia juga mengalami peningkatan kasus inveksi RSV di musim panas.

Sebenarnya, jenis infeksi virus ini seperti apa sih? Simak ulasannya sebagai berikut, ya!

Baca Juga: Viral Orangtua Tinggalkan Si Kecil Sendiri di Rumah pada Malam Hari Demi Nonton Bioskop, Kok Bisa?

Apa Itu Virus RSV?

Respiratory Synctial Virus merupakan jenis virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut terbanyak pada bayi usia di bawah 2 tahun. Tak seperti di luar negeri yang penyebaran virusnya terjadi di musim dingin/musim gugur, di Indonesia virus ini bisa menyerang bayi di sepanjang tahun.

Virus ini bisa masuk ke tubuh melalui mata, hidung dan mulut. Penularan virus RSV juga bisa terjadi karena beberapa hal, yakni:

  • Menghirup percikan air liur penderita RSV yang bersin atau batuk.
  • Melakukan kontak dengan pasien, seperti berjabat atau mencium tangan.
  • Menyentuh benda yang terkena virus, lalu menyentuh mata, hidung atau mulut.

Umumnya, infeksi ini hanya menimbulkan gejala ringan seperti batuk atau pilek. Sayangnya, virus ini dapat mengancam nyawa jika diidap oleh pasien dengan kondisi berikut:

  • Berusia di bawah 1 tahun, terutama bayi <6 bulan atau prematur.
  • Penderita di atas usia 65 tahun.
  • Pasien penyakit jantung bawaan pada anak-anak dan dewasa.
  • Memiliki riwayat gangguan pernapasan seperti asma atau penyakit paru-paru kronis.
  • Pasien dengan daya tahan tubuh lemah seperti penderita kanker, HIV/AIDS, pasien kemoterapi atau sedang dalam masa menerima transplantasi organ.

Gejala Apa yang Muncul pada Anak yang Terinfeksi Virus RSV?

Umumnya, infeksi virus RSV dapat menimbulkan gejala dalam waktu 2-8 hari sejak penularan terjadi. Pada anak-anak dan orang dewasa gejala yang muncul biasanya adalah:

  • Hidung tersumbat atau berair
  • Tidak napsu makan
  • Batuk kering
  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Bersin-bersin
  • Sakit kepala

Meski begitu, pada anak bayi biasanya gejala yang muncul lebih berat dan kadang kala sulit diprediksi. Gejala yang muncul pada bayi biasanya seperti ini:

  • Napas berbunyi
  • Tidak mau menyusu
  • Cuping hidung kembang-kempis saat bernapas
  • Tulang rusuk menonjol dan perut mengembang saat menarik napas
  • Terlihat ada jeda saat bernapas
  • Gerak bayi lamban dan lemas
  • Bibir, mulut, dan kuku pucat kebiruan
  • Napas pendek dan lebih cepat

Bagaimana Cara Mengobatinya?

Umumnya, infeksi virus RSV dapat sembuh dalam waktu 1-2 minggu tanpa penangan khusus. Meski begitu, Ayah dan Bunda patut khawatir dan harus segera membawa si kecil ke dokter jika terjadi kondisi berikut:

  • Demam tinggi di atas 40°C yang tidak kunjung membaik meski mengonsumsi obat penurun demam.
  • Anak sering berhenti menyusu
  • Napasnya cepat, dengan bibir dan kulit pucat
  • Mengalami gejala dehidrasi seperti jarang buang air kecil, mulut kering, hingga menangis tanpa air mata.

Infeksi dengan gejala berat memerlukan perawatan khusus di rumah sakit, dengan:

  • Memberikan oksigen tambahan, masker pernapasan, hingga ventilator jika diperlukan.
  • Memberikan cairan dan obat melalui infus.
  • Mengeluarkan lender dari saluran pernapasan dengan alat khusus.

Ayah dan Bunda juga bisa mencegah terjadinya infeksi virus RSV pada anak dengan melakukan upaya-upaya berikut:

  • Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah melakukan kontak di ruang publik.  
  • Tidak menyentuh hidung, wajah dan mulut sebelum cuci tangan.
  • Menghindari kontak dengan orang sakit.
  • Tidak berbagi peralatan makan dengan orang yang sedang sakit.
  • Menghindari paparan asap rokok.
  • Rutin membersihkan barang-barang yang digunakan anak, seperti mainan dan boneka.

Let's share

Picture of Rizqa Fajria

Rizqa Fajria

Daftar Isi Artikel

Updates