check it now

Gaya Asuh Ibunda Luthfi Bima COC Season 2 yang Jadi Inspirasi Banyak Orang

Luthfi Bima, peserta COC Season 2, berhasil mencuri perhatian publik berkat kecerdasan dan karakternya. Apa rahasia gaya asuh orang tuanya hingga ia bisa tumbuh menjadi pribadi berprestasi dan rendah hati?

Daftar Isi Artikel

Nama Luthfi Bima Putra mendadak jadi sorotan setelah tampil di Clash of Champions (COC) Season 2. Sosoknya menarik perhatian publik berkat karakternya yang unik, kalem, cerdas, rendah hati, serta penuh prestasi akademik.

Tak hanya sukses menempuh pendidikan di KAIST, peserta yang dijuluki “ubin masjid” oleh para penggemarnya ini juga dikenal religius dan percaya diri.

Seiring meningkatnya popularitas, banyak netizen penasaran dengan pola asuh orang tua Luthfi Bima yang disebut-sebut berperan besar dalam membentuk kepribadiannya. Lalu, seperti apa pola asuh yang diterapkan hingga menjadikan Luthfi sosok inspiratif?

Fakta dan Pola Asuh yang Didapat Luthfi Bima

Kesuksesan dan karakter kuat yang dimiliki Luthfi tentu tidak lepas dari peran besar orang tuanya. Sang ibunda, Marini, selalu menerapkan pola asuh disiplin namun penuh dukungan.

1. Selalu Menanamkan Nilai Agama dan Ketenangan Emosional Sejak Kecil

Sejak TK hingga SD, Luthfi sudah tumbuh dalam lingkungan religius dengan dasar pendidikan berbasis Islam.

Ibunda Marini menanamkan rutinitas keagamaan sejak dini, termasuk mengenalkan ibadah sunnah dan membiasakan anaknya mendekatkan diri pada Allah dalam setiap keadaan.

Tidak hanya soal ibadah, nilai agama juga menjadi pegangan ketika Luthfi menghadapi situasi menegangkan. Misalnya saat panik atau stres, ia diajarkan untuk menenangkan diri melalui doa atau pergi ke masjid.

Sang ibu juga memberikan ruang bagi anaknya ketika gagal dengan membiarkan Luthfi mengekspresikan perasaan terlebih dahulu, lalu perlahan memberi motivasi agar ia bangkit kembali dengan lebih kuat.

2. Memberi Ruang untuk Berkembang Sesuai Usia dan Minat

Meskipun pola asuh yang diterapkan penuh kedisiplinan, orang tua Luthfi tidak pernah memaksakan kehendak.

Sejak SD, Luthfi memang dibatasi dalam penggunaan gadget dan televisi. Namun ketika memasuki jenjang SMP, pola asuh lebih dilonggarkan. Ia mulai diberi kesempatan untuk mengeksplorasi hobi dan bakatnya sendiri. Salah satunya adalah bermain origami yang terus didukung, sehingga Luthfi tumbuh seimbang antara akademik dan kreativitas.

Ibunda Marini percaya bahwa setiap anak unik, sehingga tidak tepat jika dipaksakan mengikuti jalur yang bukan minatnya.

3. Luthfi Bima Putra Sudah Dibiasakan untuk Membaca Sejak Dini

Membaca buku menjadi kebiasaan utama dalam keluarga Luthfi. Sejak SD, ada aturan khusus di rumah yaitu setelah salat magrib, televisi harus dimatikan, lalu waktunya diisi dengan membaca buku hingga menjelang tidur.

Tidak hanya itu, sang ibunda bahkan melibatkan psikolog untuk mengetahui pendekatan mendidik yang tepat agar kebiasaan membaca bukan sekadar kewajiban, tetapi menjadi aktivitas yang menyenangkan.

4. Melakukan Kebiasaan Kecil dengan Konsisten

Sejak kecil, Luthfi dibiasakan menaati aturan sederhana di rumah, seperti jam tidur, pembatasan gadget, hingga jadwal belajar.

Bagi Ibunda Marini, kebiasaan kecil yang dijalani secara konsisten inilah yang membantu membentuk karakter disiplin Luthfi hingga sekarang.

5. Ibunda Luthfi Bima Selalu Menerapkan Gaya Hidup Sehat Sejak Hamil

Pola asuh sehat Luthfi sebenarnya sudah dimulai sejak dalam kandungan. Sang ibunda sadar pentingnya menjaga kesehatan agar anak yang lahir juga sehat dan cerdas.

Ia rutin mengonsumsi makanan bergizi selama hamil, termasuk susu kedelai yang dipercaya memberi kontribusi pada kesehatan kulit bayi. Kebiasaan ini terus berlanjut dalam pola makan keluarga hingga Luthfi tumbuh besar.

6. Mengajarkan Luthfi untuk Tetap Rendah Hati

Walaupun kini dikenal luas dan menuai banyak pujian, Luthfi tetap tampil sederhana dan membumi.

Sejak kecil, orang tuanya selalu menekankan bahwa kesuksesan harus diimbangi dengan sikap rendah hati. Nilai ini yang membuat Luthfi bisa tetap percaya diri tanpa kehilangan rasa hormat terhadap orang lain.

Kisah Luthfi Bima Putra bukan sekadar perjalanan seorang peserta ajang bergengsi Clash Of Champions, tetapi juga cerminan betapa pentingnya peran orang tua dalam membentuk karakter anak. Gaya asuh yang seimbang antara disiplin, kebebasan, dukungan emosional, dan penanaman nilai membuat Lutfi bisa tampil percaya diri sekaligus rendah hati.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti

Daftar Isi Artikel

Updates