check it now

Danone Tekankan Nutrisi untuk Kesehatan Preventif di Asia 2025

Danone Specialized Nutrition Indonesia menyoroti peran nutrisi dalam mencegah stunting, anemia, prematur, dan alergi susu sapi pada Healthcare Innovation Leaders Asia 2025.

Daftar Isi Artikel

Nutrisi kesehatan preventif menjadi fokus utama Danone Specialized Nutrition Indonesia dalam forum internasional Healthcare Innovation Leaders Asia 2025 di Jakarta, 27–28 Agustus 2025. Acara ini mempertemukan para pemimpin kesehatan, pembuat kebijakan, dan inovator global. Mereka berdiskusi tentang berbagai tantangan kesehatan di Asia, mulai dari transformasi digital hingga kolaborasi publik-swasta.

Indonesia masih menghadapi masalah serius dalam bidang kesehatan anak. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia 2024, sebanyak 23,8% anak di bawah lima tahun mengalami anemia. Sementara itu, Survei Status Gizi Indonesia mencatat 19,8% anak mengalami stunting. Selain itu, angka kelahiran prematur serta kasus alergi protein susu sapi juga meningkat.

Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kesehatan jangka pendek, tetapi juga berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. Mulai dari keterlambatan perkembangan kognitif, penurunan produktivitas, hingga meningkatnya beban biaya kesehatan nasional.

Nutrisi Sebagai Fondasi Pencegahan

Menurut Medical & Scientific Affairs Director Nutricia Sarihusada, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, pencegahan berbasis nutrisi adalah investasi penting.

Riset menunjukkan intervensi preventif efektif jika biayanya terjangkau. Langkah ini dapat mencegah perawatan lanjutan yang mahal dan menjangkau populasi dalam skala besar sehingga dampaknya signifikan. Hal ini sangat relevan dengan situasi di Indonesia, di mana masalah stunting, anemia, kelahiran prematur hingga alergi protein susu sapi masih menjadi tantangan besar,” jelas dokter Ray.

Ia menambahkan bahwa deteksi dini menjadi kunci pencegahan. Melalui inovasi seperti Iron Calculator dan pemeriksaan digital non-invasif, risiko kesehatan anak dapat dikenali lebih cepat. Dengan begitu, intervensi yang tepat bisa dilakukan sebelum terlambat.

Dukungan Data dan Intervensi Gizi

Sebuah studi dari Departemen Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menegaskan pentingnya skrining dini dan intervensi nutrisi. Langkah ini terbukti berperan besar dalam menekan risiko kesehatan anak. Pencegahan anemia bisa dilakukan melalui suplementasi zat besi, vitamin C, dan fortifikasi makanan.

Sementara itu, stunting dapat ditekan sejak masa kehamilan dengan pemenuhan nutrisi. Mulai dari ibu di masa kehamilan, pemberian ASI eksklusif serta konsumsi protein hewani bagi anak.

Early screening and detection merupakan langkah awal untuk mengenali risiko kesehatan anak lebih cepat, namun harus dibarengi dengan intervensi gizi sejak dini,” tambah dokter Ray.

Peran Pemerintah dalam Kesehatan Preventif

Langkah Danone sejalan dengan strategi Kementerian Kesehatan RI yang mendorong pemanfaatan data dalam transformasi kesehatan. Direktur Perencanaan Tenaga Kesehatan Kemenkes, Laode Musafin, SKM, M.Kes, menyatakan bahwa pemerintah tengah memperkuat ekosistem kesehatan preventif melalui teknologi dan platform data terintegrasi DREAMS.

Dengan pemanfaatan data kesehatan yang akurat, kebijakan dan program dapat lebih terarah, efektif, serta berdampak langsung pada kualitas hidup masyarakat.

Melalui partisipasi di Healthcare Innovation Leaders Asia 2025, Danone Specialized Nutrition Indonesia menegaskan komitmennya mendukung pemerintah dalam mencegah stunting dan anemia. Dukungan tersebut dilakukan melalui edukasi, riset ilmiah, serta berbagai program kolaboratif.

Investasi pada pencegahan jauh lebih efektif dibandingkan biaya pengobatan yang mahal, sehingga strategi kesehatan preventif harus menjadi prioritas nasional,” tegas dokter Ray.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti

Daftar Isi Artikel

Updates