Melonjaknya jumlah kasus harian memang sangat mengkhawatirkan. Pasalnya kini bukan hanya orang dewasa dan lansia yang berisiko terinfeksi Covid-19, anak-anak pun demikian.
Lonjakan angka tersebut diduga karena varian baru virus Corona yang pertama kali ditemukan di India, varian Delta (B.1617.2). Varian ini diindikasi dapat menular dengan cepat melalui kontak langsung, bahkan dalam hitungan detik.
Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman melakukan uji analisis gejala Covid-19 pada anak dengan angka prevalensinya. Studi dalam Journal of Clinical Virology Plus tersebut meneliti 1.973 pasien Covid-19 di bawah 18 tahun.
Hasilnya ditemukan sebanyak 208 pasien anak terinfeksi Covid-19. 140 kasus di antaranya positif tanpa gejala. Sedangkan 68 kasus lainnya bergejala. Itu artinya hanya 32,7% kasus Covid-19 pada anak yang bergejala. Sedangkan yang lainnya tanpa gejala sama sekali.
Gejala-Gejala Covid-19 pada Anak
LBM Eijkman merangkum 3 gejala yang umum terjadi pada anak beserta persentasenya, yaitu:
- Batuk : 57,4 %
- Kelelahan : 39,7 %
- Demam: 36,8 %
Selain itu ada pula beberapa gejala lain yang perlu diwaspadai, seperti:
- Demam
- Batuk & pilek
- Hidung tersumbat
- Kehilangan indra penciuman, perasa dan nafsu makan
- Sakit tenggorokan
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Mual & muntah
- Sakit perut & diare
- Sesak napas
Dengan mengetahui beberapa gejala Covid-19 pada anak, diharapkan orang tua dapat lebih memperhatikan kondisi kesehatan si kecil. Selain itu, pastikan anak tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan untuk mengurangi risiko penularan.