Memukul dengan tujuan mendisiplinkan anak masih jamak terjadi di kalangan orang tua. Namun tahukah, bahwa mendisiplinkan dengan cara tersebut memiliki dampak buruk yang lebih banyak.
Oleh karena itu, berikut beberapa cara cerdas yang dapat dilakukan untuk mendisiplinkan anak tanpa harus memukul.
1. Didik anak sesuai karakternya
Dalam mendidik anak, orang tua perlu memahami karakternya. Sebab karakter setiap anak tentu berbeda.
Misalnya anak dengan karakter penurut, maka bisa diberi pengertian dengan kata-kata. Namun untuk karakter yang lebih keras, orang tua perlu menyiapkan kesabaran lebih.
Bila ingin memukulnya pastikan tidak sampai melukai fisik dan menyebabkan trauma. Intinya, orang tua harus tegas pada anak. Bukan galak, apalagi kasar.
2. Pukulan akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang penakut dan sensitif
Mendidik anak dengan pukulan adalah hal yang keliru. Karena justru dapat membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang penakut dan sensitif.
Daripada langsung bermain fisik, lebih baik terus mengajarinya dengan cara menjelaskan secara baik-baik dan memberikannya contoh nyata.
Percayalah, orang tua ibarat cermin bagi anak. Jadi kalau kita disiplin, otomatis anak akan mengikuti. Begitu juga sebaliknya.
3. Pukulan dapat membuat anak takut
Dengan pukulan, mungkin anak akan disiplin. Namun, bisa jadi mereka melakukan hal itu karena takut bukan karena mengerti makna kedisiplinan.
Sebaiknya, berikan penjelasan apa itu disiplin, bagaimana cara melakukannya, dan apa manfaatnya untuk mereka.
Selain itu, orang tua juga harus mencontohkan kedisiplinan secara nyata dan konsisten. Sebab anak adalah peniru yang ulung.
Dengan contoh nyata dari orang tua, anak akan tumbuh menjadi pribadi disiplin seperti yang diharapkan.
4. Anak bisa mengalami trauma
Alih-alih membuatnya disiplin, memukul anak justru dapat membuatnya mengalami kepahitan atau trauma dan kemungkinan besar anak akan menirunya.
Selain itu, pukulan juga dapat mengikis rasa hormat anak pada orang tuanya, bahkan dapat menimbulkan kebencian. Ingatlah, setiap anak berhak tumbuh di lingkungan yang membuatnya sehat secara fisik dan mental.
Oleh karena itu, lebih baik disiplinkan anak dengan cara memberinya teladan, nasihat dan penjelasan yang sesuai dengan usianya.
5. Pukulan bisa membuat anak sakit hati dan menjadi pemberontak
Pukulan dapat membuat anak sakit hati dan tumbuh menjadi pemberontak. Lebih baik orang tua belajar meredam emosi dan mengendalikan diri untuk tidak melayangkan tangannya ke tubuh anak.
6. Disiplinkan dengan cara lain
Mendidik anak tidak melulu harus dengan pukulan. Untuk anak di bawah 7 tahun misalnya, orang tua bisa mendisiplinkan anak dengan metode konsekuensi seperti pemotongan waktu main, pemotongan uang jajan, dan lain sebagainya.
7. Didik anak dengan kompak
Kunci mendisiplinkan anak adalah kekompakan seluruh anggota keluarga. Dengan kata lain Ayah dan Bundanya harus kompak dalam menjalankan peraturan.
Misalnya, jika sudah masuk jam tidur, maka semua anak harus mulai bersiap-siap tidur tanpa ada pengecualian. Jangan sampai saat Ayahnya menyuruh tidur, anak masih diizinkan Bundanya untuk bermain sebentar karena terus merengek.