Bunda mungkin sering bertanya-tanya, apakah si kecil perlu suplemen setiap hari untuk menjaga daya tahan tubuhnya? Apalagi ketika melihat banyak iklan yang menawarkan berbagai produk vitamin dan mineral untuk anak.
Menurut penjelasan dr. Ferdy Limawal, Sp.A, suplemen anak sebenarnya tidak selalu harus dikonsumsi setiap hari. Vitamin dan mineral memang penting sebagai modal awal untuk menunjang tumbuh kembang anak, tetapi kebutuhan tersebut sudah bisa dipenuhi melalui makanan sehat. Dengan pola makan yang seimbang dan bergizi, anak tidak perlu mengandalkan suplemen harian. Pemberian suplemen baru dianjurkan bila ada kondisi tertentu atau kekurangan nutrisi yang tidak bisa dipenuhi dari makanan sehari-hari.
Suplemen Bisa Membantu, Tapi Harus Sesuai Anjuran
Suplemen memang bisa membantu melengkapi kebutuhan vitamin dan mineral, khususnya ketika asupan makanan anak tidak mencukupi. Namun, dr. Ferdy menekankan bahwa konsumsi suplemen harus sesuai anjuran. Jika diberikan sembarangan, suplemen justru bisa menimbulkan efek yang tidak baik bagi tubuh anak.
Sayangnya, tidak semua anak terbiasa mengonsumsi makanan sehat setiap hari. Karena itu, sebagian orang tua memilih suplemen sebagai solusi tambahan.
Kondisi Anak yang Memerlukan Suplemen
Tidak semua anak wajib mengonsumsi suplemen, tetapi ada beberapa kondisi yang membuat suplemen bisa menjadi kebutuhan, antara lain:
- Anak tidak mendapatkan makanan sehat dan seimbang dari bahan makanan segar
- Picky eater sehingga kebutuhan gizi hariannya tidak tercukupi
- Anak dengan kondisi medis kronis seperti asma atau gangguan pencernaan
- Anak lahir prematur
- Anak sering mengonsumsi makanan cepat saji, makanan olahan, atau minuman bersoda
“Apabila si kecil memang memiliki kondisi medis tertentu dan mengharuskannya mengonsumsi suplemen, pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat,” tegas dr. Ferdy.
Jadi, konsumsi suplemen anak setiap hari sebenarnya bukan kewajiban. Selama si kecil mendapatkan makanan bergizi, kebutuhan vitamin dan mineral sudah bisa tercukupi. Suplemen sebaiknya hanya diberikan pada kondisi tertentu dan sesuai dengan anjuran dokter agar manfaatnya benar-benar optimal.