check it now

Anak Suka Menahan Pup, Bagaimana Atasinya?

Anak suka menahan pup biasanya sering terjadi ketika anak memasuki usia balita. Si kecil suka melakukan hal ini juga nggak, Bunda?

Daftar Isi Artikel

Kebiasaan si kecil memang terkadang suka aneh-aneh ya, Bunda. Masalahnya kalau anak suka menahan pup atau buang air besar, ini bukan kebiasaan aneh lagi, tapi jadi suatu hal yang berbahaya.

Tentunya, hal ini perlu perhatian dan penanganan orangtua sejak awal. Kebiasaan menahan pup beresiko menimbulkan masalah kesehatan yang tak hanya berpusat di sistem pencernaan.

Anak biasanya suka mulai menahan pup ketika mereka mulai memasuki tahap toilet training. Hal ini terjadi seringkali karena si kecil merasa trauma dengan aktivitas pup yang ia lakukan.

Kenapa Anak Suka Menahan Pup?

Pastinya ada alasan tertentu yang mendasari anak yang membuatnya suka menahan pup. Bunda coba simak ya, jangan-jangan salah satu alasannya ada di bawah ini.

1. Sembelit

Tak hanya pada orang dewasa, anak-anak juga rentan terkena sembelit. Ketika mengalami masalah ini, si kecil biasanya akan merasa kesulitan untuk mengeluarkan pup-nya. Sebab, fesesnya telah bertekstur keras dan kering.

Tekstur feses yang seperti itu, membuat anak merasa nyeri ketika buang air besar. Ini lah yang menyababkan anak suka menahan pup.

2. Anak Tak Percaya Diri Gunakan Toilet

Bunda tahu tidak? Menurut survei yang dilakukan Healthline, sebagian besar anak-anak tidak mengalami kesulitan ketika belajar buang air kecil. Tetapi, mereka sangat sulit dan tidak percaya diri ketika harus pup atau buang air besar sendirian.

Hal ini dilakukan sebab mereka sebenarnya belum terlalu siap untuk pup sendirian. Jadi, daripada mereka salah dan mendapat omelan Bunda, si kecil lebih memilih untuk menahannya.

3. Punya Masalah Sensorik atau Kecemasan

Bunda, anak yang mengalami masalah sensorik atau kecemasan tertentu biasanya tak menyukai sensasi yang muncul ketika buang air besar. Gangguan ini disebut dengan aversi sensori.

Anak yang mengalami gangguan aversi sensori tidak menyukai sensasi ketika kotoran keluar dari anusnya. Oleh sebab itu, anak suka menahan pup agar tidak merasakannya lagi.

Selain itu, anak yang sensitif terhadap bau atau tampilan feses yang tampak kotor juga bisa memicu anak untuk menahan pupnya.

4. Anak Suka Menahan Pup Karena Takut atau Trauma

Penyebab lain bisa jadi karena ia suka ditakut-takuti ketika pergi ke kamar mandi. Misalnya, kakak-kakaknya suka menakuti bahwa di kamar mandi ada hantu yang menunggu atau monster besar yang mengerikan.

Ketakutan ini membuatnya lebih memilih menahan pup-nya daripada pergi ke toilet. Selain itu, kondisi toilet yang kurang nyaman atau ada pengalaman buruk di toilet bisa membuatnya trauma dan takut masuk ke dalamnya.

5. Anak Mengalami Gangguan Medis Tertentu

Gangguan medis tertentu juga ternyata bisa menyebabkan anak suka menahan pup, Bunda. Kondisi pertama yang mungkin terjadi adalah gastrointestinal. Masalah ini bisa menyebabkan sindrom iritasi usus hingga intoleransi laktosa.

Selain itu, anak memiliki kemungkinan untuk mengalami impaksi tinja. Kondisi ini membuat fesesnya mengeras dan tertahan di usus besar atau rektum. Hal ini membuat si kecil sulit buang air besar.

Selain penyakit, gangguan medis yang bisa terjadi adalah masalah anatomi. Misalnya stingfer anus terlalu kencang yang membuat feses sulit dikeluarkan. Contoh lainnya adalah disfungsi dasar panggul yang mengganggu kemampuan tubuh untuk menahan dan melakukan buang air besar.

Bagaimana Cara Mengatasinya?  

Bunda tak perlu khawatis, SBH punya cara-cara khusus yang bisa Bunda lakukan jika si kecil menunjukkan tanda-tanda atau kebiasaan menahan pup.

1. Bicarakan Tentang Pentingnya Buang Air Besar

Menciptakan kebiasaan baik pada anak memang susah-susah-gampang ya, Bunda. Meski begitu, hal dasar yang perlu Ayah dan Bunda lakukan adalah komunikasi.

Bicarakan ke si kecil tentang pentingnya mengeluarkan pup secara rutin. Ayah dan Bunda dapat menjelaskan kepada anak tentang dampak buruk yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan menahan pup.

Ceritakanlah dengan cara sederhana bagaimana proses sistem pencernaan yang ada di tubuh kita. Bagaimana perjalanan makana dari masuk mulut, diproses lambung, melaju ke usus halus dan usus besar dan berakhir di anus untuk dibuang.

Selain lewat cerita, Ayah dan Bunda bisa mencari video animasi yang menceritakan proses tersebut dengan penjelasan yang mudah dipahami dan gambar yang menarik.

2. Buat Rutinitas ke Toilet dan Toilet Training Tanpa Paksaan

Bunda, aktivitas apa pun yang si kecil lakukan, pasti akan lebih baik hasilnya jika dilakukan tanpa paksaan. Begitu pula dengan rutinitas ke toilet dan toilet training.

Jika Bunda terus menyuruh dan memaksa anak untuk pergi ke toilet sendiri di saat dia belum siap, maka ia bisa menjadi trauma.

Lebih baik, Bunda membuat jadwal rutin ke kamar mandi di waktu yang sama setiap harinya untuk anak. Waktunya bisa dilakukan setiap pagi hari atau sebelum tidur.

Hal ini dapat berguna untuk membentuk rutinitas alami atau sinyal tubuh untuk mengeluarkan pup di waktu-waktu tertentu setiap harinya.

Jangan lupa untuk memberinya pujian setiap ia berhasil melawan keinginannya untuk menahan pup.

3. Atur Pola Makan Anak Sebaik Mungkin

Hal lain yang sangat penting untuk membantu mengatasi anak suka menahan pup adalah mengatur pola makannya.

Bunda perlu tahu, ada beberapa jenis makanan yang malah bisa membuat pup anak menjadi keras dan susah dikeluarkan.

Untuk mencegah hal tersebut, Bunda perlu memberikan asupan makanan yang tinggi serat untuk si kecil. Misalnya seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian seperti beras merah atau sereal serta kacang-kacangan dalam menu makan anak.

Jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan asupan mineral bagi si kecil dengan mengajaknya untuk rutin minum air putih 1000 ml hingga 2000 ml per hari.  

Let's share

Picture of Rizqa Fajria

Rizqa Fajria