Separation anxiety adalah kondisi ketika anak rewel dan menangis akibat rasa takut dan cemas saat mereka harus jauh atau berpisah dari orangtuanya.
Sindrom ini juga bisa berpengaruh kepada fisik anak. Seperti sakit kepala atau sakit perut yang hebat.
Buruknya, sindrom ini juga dapat membuat anak merasa stres sehingga menyebabkan mereka kesulitan untuk melakukan aktivitas secara normal.
Umumnya, sindrom ini terjadi saat anak berusia 8-10 bulan dan akan mulai mereda saat usianya menginjak 2 tahun.
5 Hal yang bisa dilakukan orang tua saat anak susah ditinggal
Apabila anak mengalami fase separation anxiety, orangtua dapat melakukan beberapa hal berikut:
1. Konsisten
Pastikan si kecil mengetahui kapan orangtua akan kembali. Ketika sudah pergi, jangan pulang kembali hanya untuk menenangkan si kecil. Hal ini hanya akan mempersulit baik orangtua dan si kecil.
2. Ajari si kecil bahwa perpisahan bukanlah hal yang buruk
Beritahu si kecil bahwa orangtua akan selalu pulang. Bila perlu, buat janji mengenai kapan orangtua akan pergi, berapa lama, dan kapan pulang. Jika orangtua tidak dapat pulang tepat waktu, maka berikan si kecil buah tangan atau oleh-oleh seperti makanan atau mainan.
3. Jangan pergi tanpa pamit
Usahakan untuk selalu memberitahu si kecil jika orangtua akan pergi, selama dan sejauh apapun itu. Hal ini akan menumbuhkan rasa percaya antara orangtua dan anak.
4. Buat ritual perpisahan yang cepat
Ciuman di pipi kiri dan kanan atau kombinasi antara pelukan dan ciuman dapat menjadi afeksi yang dilakukan sebelum berpisah dengan si kecil. Namun perlu diperhatikan untuk tidak melakukan hal ini terlalu lama. Semakin lama durasi orangtua melakukan ini, maka anak akan semakin cemas.
5. Titipkan anak kepada orang-orang yang dikenalnya
Jika semua hal di atas masih membuat si kecil cemas karena ia tergolong anak yang sulit beradaptasi dengan orang baru, usahakan untuk menitipkannya kepada orang-orang yang sudah dikenalnya seperti kakek, nenek, atau tantenya. Namun pastikan si kecil sudah dibekali hal-hal yang mereka butuhkan. Jika perlu, terapkan dulu masa percobaan hingga anak merasa nyaman.