check it now

Mengejutkan! Anak Bisa Cacingan Meski Hidup di Lingkungan Bersih

Banyak orang tua percaya bahwa cacingan hanya menyerang anak-anak dari lingkungan kurang higienis. Faktanya, cacingan pada anak juga bisa terjadi di keluarga mapan dengan gaya hidup modern, terutama jika terbiasa mengonsumsi raw food.

Daftar Isi Artikel

Meski sering dianggap sebagai penyakit yang identik dengan lingkungan kotor, faktanya cacingan pada anak tidak pandang bulu. Anak-anak yang tumbuh di keluarga mapan dengan gaya hidup modern pun tetap berisiko.

Kasus tragis yang menimpa Raya, seorang bocah berusia 4 tahun di Sukabumi, Jawa Barat, menjadi pengingat betapa seriusnya ancaman ini. Raya meninggal dunia setelah mengalami infeksi cacing yang parah.

Awalnya ia hanya terlihat lemas dan kurang nafsu makan, namun kondisinya memburuk hingga akhirnya tak tertolong. Kasus ini membuktikan bahwa cacingan bukan sekadar masalah sepele, melainkan penyakit yang bisa berakibat fatal jika diabaikan.

Bagaimana Cacing Bisa Masuk ke Tubuh Anak?

Baca Juga : Infeksi Cacing pada Bayi Mulai Marak, Cacing Dapat Menembus Kulit Bayi?

Cacing bisa menginfeksi tubuh anak melalui berbagai jalur, dan ini tidak selalu berkaitan dengan kondisi lingkungan yang kotor. Menurut dr. Tania Paramita, Sp.A, ada dua sumber utama penularan cacing pada anak:

1. Sanitasi dan Lingkungan yang Kurang Bersih

Anak-anak yang sering bermain di tanah atau tidak terbiasa mencuci tangan berisiko terpapar telur cacing gelang, cacing tambang, atau cacing cambuk.

Selain itu, kebiasaan tidak memakai alas kaki juga meningkatkan risiko karena larva cacing bisa masuk melalui kulit.

2. Kebiasaan Makan Makanan Mentah atau Kurang Matang

Jenis cacing seperti cacing pita (Taenia spp.) atau Anisakis bisa masuk ke tubuh melalui daging atau ikan mentah yang terkontaminasi.

Gaya hidup modern yang menyukai sushi, sashimi, steak setengah matang, atau sayuran mentah yang tidak dicuci dengan benar juga bisa menjadi celah bagi parasit masuk ke tubuh.

Fakta Penting dan Gejala Cacingan pada Anak

Banyak orang tua percaya, cacingan hanya menyerang anak-anak yang hidup di lingkungan kurang higienis. Padahal faktanya, telur cacing bisa menempel di mana saja, mulai dari kuku, tanah, sayuran, hingga makanan yang terlihat segar sekalipun.

Pola makan yang semakin beragam justru membuka celah baru bagi parasite masuk ke dalam tubuh. Konsumsi raw food (sushi, sashimi, steak), makanan mentah atau sayuran yang tidak dicuci dengan bersih juga bisa menjadi sumber infeksi. Jadi, kebersihan rumah bukan satu-satunya faktor penentu anak bebas dari cacingan.

Yang membuat cacingan semakin berbahaya, gejalanya tidak selalu terlihat jelas.

Anak bisa saja terlihat sehat, padahal ternyata ada penumpang gelap di dalam perutnya. Menyerap nutrisi yang seharusnya untuk anak,” ungkap dr. Lucky Yogasatria, Sp. A.

Dokter Anak yang kerap memberikan edukasi melalui akun instagram @dr.lucky.sp.a ini juga mengimbau agar orang tua lebih waspada terhadap beberapa tanda cacingan pada anak, di antaranya:

  • Sering menggaruk area anus, terutama di malam hari.
  • Tidur tidak tenang dan sering gelisah.
  • Nafsu makan menurun meski biasanya lahap.
  • Perut sering kembung, sembelit atau diare.
  • Berat badan tidak naik optimal atau justru menurun.
  • Anak tampak pucat seperti kekurangan darah.

Dampak Serius Cacingan pada Anak dan Langkah Pencegahannya

Cacingan bukan hanya membuat anak terlihat kurus atau pucat. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menimbulkan dampak jangka panjang, seperti:

  • Dalam kasus berat, dapat menyebabkan komplikasi hingga kematian.
  • Gangguan tumbuh kembang karena penyerapan gizi yang terhambat.
  • Anemia akibat kehilangan darah terus-menerus.
  • Infeksi organ dalam seperti hati atau usus.

Menurut dr. Lucky, orang tua perlu lebih aktif melakukan pencegahan sejak dini.

Untuk menghindari anak dari cacingan, Ayah dan Bunda harus menerapkan pola hidup yang sehat. Mulai dari memasak makanan hingga matang sempurna, cuci tangan sebelum makan dan setelah dari kamar mandi, menggunakan alas kaki saat bermain, serta memberikan obat cacing setiap 6 bulan sesuai anjuran dokter,” jelasnya.

Cacingan adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang status sosial maupun kebiasaan hidup bersih. Justru di era modern, risiko infeksi bisa datang dari sumber yang tak terduga seperti makanan mentah atau setengah matang.

Orang tua perlu lebih cermat menjaga pola makan anak dan tidak menganggap remeh penyakit yang tampak sederhana ini. Karena pada kenyataannya, cacingan bisa berdampak panjang bagi kesehatan, bahkan mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan serius.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti

Daftar Isi Artikel

Updates