Ketika alergi ganggu pertumbuhan anak, orang tua perlu lebih waspada. Alergi, terutama alergi makanan, dapat memengaruhi nafsu makan, penyerapan nutrisi, hingga kestabilan pencernaan si Kecil. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini bisa membuat berat badan sulit naik dan pertumbuhan anak tidak optimal.
Karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami bagaimana alergi bekerja dan apa yang harus dilakukan agar si Kecil tetap bertumbuh dengan baik.
Penyebab Alergi Bisa Menghambat Pertumbuhan Anak
Alergi, terutama alergi makanan, dapat memengaruhi proses tumbuh kembang anak. Beberapa ulasan ilmiah, termasuk review yang dipublikasikan di Italian Journal of Pediatrics, menunjukkan bahwa anak dengan alergi makanan lebih sering mengalami feeding problems (masalah makan) dan failure to thrive (gagal tumbuh).
Baca Juga : Waspada Faltering Growth, Apa Itu?
Meski belum ada penelitian besar yang secara langsung membandingkan berat badan anak alergi vs non-alergi dalam kondisi seragam, para ahli sepakat bahwa alergi dapat memengaruhi asupan nutrisi dan penyerapan gizi.
Pada kasus tertentu, alergi protein susu sapi, alergi kacang, telur, atau makanan pemicu lain dapat menyebabkan anak kesulitan naik berat badan karena tubuh mereka tidak mampu menyerap nutrisi secara optimal.
Faktor yang Membuat Anak Alergi Sulit Naik Berat Badan
Beberapa alasan utama mengapa alergi bisa menghambat pertumbuhan, antara lain:
1. Pembatasan Makanan
Anak dengan alergi makanan tertentu seringkali harus melakukan diet eliminasi atau menghindari sumber nutrisi penting. Pembatasan ini dapat membuat asupan kalori dan zat gizi penting menjadi kurang, terutama jika tidak ada pengganti yang setara.
2. Malabsorpsi Akibat Gangguan Pencernaan
Reaksi alergi bisa memicu muntah, diare, atau radang usus. Kondisi ini membuat tubuh sulit menyerap nutrisi, sehingga berat badan anak tidak naik meski makannya cukup.
3. Peningkatan Kebutuhan Energi
Alergi yang menimbulkan peradangan kronis sehingga membuat tubuh membutuhkan energi lebih untuk memperbaiki jaringan. Akibatnya, energi yang seharusnya digunakan untuk tumbuh justru dipakai untuk fungsi dasar tubuh.
Tanda-Tanda Alergi Mengganggu Pertumbuhan Anak
Orang tua perlu waspada jika menemukan beberapa tanda berikut:
- Berat badan anak tidak naik sesuai kurva pertumbuhan.
- Anak tampak pilih-pilih makan atau takut makan makanan tertentu.
- Sering muntah atau diare tanpa penyebab jelas.
- Sering tampak lelah atau kurang aktif.
- Memiliki riwayat reaksi alergi terhadap makanan tertentu.
Jika tanda-tanda ini muncul, segera berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi anak untuk evaluasi lebih lanjut.
Tindakan Preventif untuk Mencegah Alergi pada Anak
Ada beberapa langkah sederhana dapat membantu mencegah alergi, yaitu:
1. Konsultasi Alergi Secara Rutin
Dokter dapat membantu memastikan apakah anak memerlukan diet eliminasi jangka panjang, atau justru sudah bisa reintroduksi makanan tertentu secara bertahap.
2. Pastikan kebutuhan gizi tetap terpenuhi
Jika anak harus menghindari makanan tertentu, pastikan ada makanan atau minuman penggantinya. Misalnya saat anak alergi susu sapi, maka pilih susu formula hipoalergenik atau plant-based sesuai anjuran dokter. Atau jika anak alergi telur, pastikan mereka mendapat sumber protein lain setiap harinya.
3. Pantau Kurva Pertumbuhan
Ukuran tinggi dan berat badan anak perlu dipantau secara berkala. Bila grafik stagnan, evaluasi asupan gizi dan kemungkinan gangguan alergi.
4. Waspadai Gejala Gangguan Pencernaan
Jika muntah atau diare sering muncul setelah makan makanan tertentu, hentikan sementara dan konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
5. Hindari Melakukan Diet Eliminasi Tanpa Pengawasan
Diet yang salah justru bisa membuat anak kekurangan nutrisi. Pastikan semua langkah dilakukan berdasarkan rekomendasi dokter.
Alergi bukan hanya soal ruam dan reaksi sesaat, tetapi juga dapat memengaruhi pertumbuhan anak dalam jangka panjang. Dengan memahami penyebab alergi menghambat kenaikan berat badan, memantau pola makan, dan melakukan konsultasi rutin, orang tua dapat membantu anak tetap tumbuh sehat dan optimal meski memiliki alergi.