Memiliki anak yang pintar tentunya menjadi harapan bagi semua orangtua. Maka, untuk mencapai hal itu, orangtua rela mengeluarkan uang lebih demi mengkursuskan anak ke berbagai lembaga belajar. Akan tetapi, Bunda juga harus paham bahwa si kecil juga memiliki batasan dalam belajar, serta memiliki minat tertentu yang bisa jadi bertentangan dengan kursus yang diberikan. Alih-alih pintar, justru anak akan stres sebab terpaksa menjalani les yang Bunda inginkan.
Selain itu, Jam sekolah yang umumnya padat juga harus menjadi pertimbangan bila orangtua ingin memberikan les tambahan kepada buah hatinya.
Namun, bukan berarti Bunda tidak boleh mengkursuskan anak ya. Boleh kok, namun Bunda harus memperhatikan poin-poin di bawa ini ya.
1. Kenali Potensi Anak
Anak yang tak pintar dalam bidang akademis bukan berarti bodoh. Bisa jadi memang bukan disitulah potensinya. Daripada memaksa untuk anak pintar dalam bidang itu, lebih baik Bunda fokus pada minat dan bakatnya. Ingat, anak yang tak pintar matematika, fisika, atau pelajaran umum lainnya bukan berarti tidak akan sukses kedepannya ya Bunda. Justru, dengan Bunda fokus mengkursuskan si kecil pada potensi dan bakatnya, anak akan lebih sungguh-sungguh dalam menjalankan khusus tersebut. Dan, begitupun sebaliknya.
2. Berdiskusi dengan Si Kecil
Selayaknya orang dewasa, anak juga mempunyai pemikirannya sendiri. Oleh sebab itu baiknya Bunda selalu mendiskusikan kepada anak perihal les atau tempat les yang diinginkannya. Hindari mengambil keputusan secara sepihak, karena yang menurut Bunda baik, belum tentu menurut anak baik. Beri pengertian juga kepada anak kenapa Bunda inginkan mengkursuskan anak di bidang tersebut atau tempat tersebut, tapi, ingat, jangan memaksa anak untuk menerimanya. Alih-alih senang, anak justru akan merasa tertekan nantinya.
3. Pertimbangkan Usia Anak
Banyak orangtua yang terobsesi untuk membuat anaknya pintar dengan mengkursuskan anak ke berbagai bidang akademis yang tak sesuai dengan usianya. Misalnya, anak di bawa usia 6 tahun dipaksa untuk pintar matematika atau fisika, jelas ini akan membuat anak stres. Karena, umumnya diukur segitu si kecil harusnya belajar cara membaca dan menulis, bukan bidang akademis.
4. Kenali Kemampuan Si Kecil
Sebaiknya orangtua bijak saat ingin mengkursuskan anak pada bidang akademis. Karena, tak semua anak wajib untuk bisa bidang tersebut. Semisal, anak Bunda tak hebat dalam matematika, maka jangan paksakan untuk ia hebat dalam bidang itu. Bunda, diharapkan bisa bijak menilai kemampuan anak, dan mengarahkan anak sesuai dengan kemampuannya.
Nah, itulah beberapa poin-poin yang bisa pertimbangkan saat ingin mengkursuskan anak ya.