Banyak yang bilang, usia bukan masalah utama dalam menjalin hubungan. Meski usianya terpaut jauh, entah Ayah lebih tua atau Bunda yang lebih tua, tetap bisa menjadi pasutri langgeng.
Pasangan yang memiliki jarak usia cukup jauh, tentunya memiliki cara pandang yang berbeda, sehingga biasanya hal ini yang menjadi penyulut pertengkaran di rumah tangga.
Ternyata, hal ini sebenarnya normal, lho! Banyak pria cenderung mencari dan lebih puas menjalin hubungan dengan perempuan yang lebih muda. Sementara wanita, kebalikannya. Mereka lebih menyukai pasangan yang lebih tua karena terkesan lebih dewasa dan matang.
Meski begitu, jurnal berjudul The Marital Satisfaction of Differently Aged Couples menyebut, perbedaan usia dalam hubungan pernikahan memengaruhi kepuasan di dalamnya.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kepuasan dalam pernikahan cenderung menurun ketika jarak usia antar pasangan terlalu jauh.
Lalu, bagaimana caranya pasutri langgeng dengan kondisi perbedaan usia yang terlalu jauh? Bisa kah?
Tentu bisa, dong! Simak informasi berikut, ya!
1. Diskusikan Preferensi Seksual Agar Pasutri Langgeng
Meski pernikahan tak selalu tentang hubungan seksual, namun terbukti seks yang berkualitas bisa membuat pasutri langgeng.
Terlebih bagi pasangan yang terpaut jauh usianya. Ayah dan Bunda bisa saling berbagi preferensi seksual masing-masing tanpa perlu malu. Hal ini penting agar hubungan ranjang semakin bergairah dan memantik kepuasan satu sama lain.
Dengan saling terbuka akan preferensi seksual, Ayah dan Bunda bisa lanjut melakukan pillowtalk untuk membangun rasa saling membutuhkan di antara keduanya.
2. Samakan Pemikiran Soal Pola Asuh Anak
Seperti yang disebut di atas, perbedaan usia yang terpaut jauh pasti menghasilkan perspektif yang sangat berbeda pula.
Pasangan yang beumur lebih muda biasanya memilih pola asuh yang lebih modern, sementara yang lebih tua biasanya masih mengikuti pola asuh sesuai budaya atau konvensional.
Tentunya, kedua hal tersebut bukan suatu hal yang salah, tapi akan menjadi masalah bila tidak didiskusikan dan dicari jalan tengahnya.
Meski berbeda pola pikir, Ayah dan Bunda harus cermat menentukan pola asuh anak yang tepat dengan meninggalkan ego masing-masing.
3. Pasutri Langgeng Karena Punya Ketertarikan yang Sama
Sebelum memutuskan untuk menikah, pasti Ayah dan Bunda bisa klop karena punya ketertarikan yang sama, bukan?
Kalau begitu, tingkatkan lagi levelnya, ya. Jangan karena telah menikah, hobi lama yang menjadi alasan kalian bersama malah ditinggalkan.
Atur waktu untuk melakukan aktivitas yang disukai satu sama lain tiap minggunya. Entah itu traveling, membaca buku bersama, Netflix & Chill, atau lainnya. Kobarkan lagi api gairah semasa masih belum menikah.
4. Jangan Fokus pada Perbedaan Usia
Usia itu hanya angka, jangan membuat masalah dari sesuatu yang bukan masalah. Bangun komunikasi yang baik dan sehat di antara kalian supaya menjadi pasutri langgeng.
Ingat lho, apapun hubungannya, komunikasi adalah kunci suksesnya. Meski memang perbedaan usia adalah hal sepele, namun bila hal itu mengganggu Ayah dan Bunda, maka komunikasikan dengan terbuka.
Baca Juga: Zhi Alatas, Komunikasi dan Support System Jadi Kunci Keluarga Harmonis
5. Selaraskan Nilai dan Tujuan Hidup Agar Pasutri Langgeng
Sama seperti masalah pola asuh, perbedaan nilai dan tujuan hidup biasanya juga tergantung pada usianya. Tapi, bukan berarti hal ini tak bisa diatasi, lho!
Ayah dan Bunda harus duduk bersama, melakukan quality time berdua dan mendiskusikan segala hal yang menjadi pokok rumah tangga.
Mulai dari tujuan hidup, nilai hidup masing-masing, keuangan rumah tangga, rencana masa depan, dan sebagainya.
6. Kompromi Akan Ekspektasi serta Kelebihan dan Kekurangan Pasangan
Setiap orang tentunya punya kelebihan dan kekurangan, termasuk pasangan kita sendiri. Sebagai seorang manusia, pasti kita juga sering memiliki ekspektasi atas apa yang ada di diri pasangan.
Nah, ketika sudah menikah, Ayah dan Bunda kurang-kurangi deh hal itu. Daripada berekspektasi dan berandai-andai, mari saling berkompromi atas apa yang ada di diri masing-masing.
Kompromi ini bukan hanya tentang pasrah atas apa yang ada di diri pasangan, tetapi jika ada hal yang memang masih bisa diubah dan diperbaiki, maka tak salah untuk membantu pasangan menjadi pribadi yang lebih baik.
Dengan catatan, buka memaksa, ya! Tapi saling intropeksi dan memperbaiki diri untuk jadi lebih baik. Serta, berkompromi pada hal-hal yang memang tak bisa diubah.
7. Pasutri Langgeng Kuncinya Ada di Respect
Setelah kompromi, maka ada respect. Sikap saling menghargai ini harus dan wajib dimiliki bagi seluruh pasangan.
Sikap ini juga hadir bukan hanya dari Bunda ke Ayah, tetapi juga Ayah ke Bunda. Dengan adanya sikap saling menghargai, maka Ayah tak bisa semena-mena menyerahkan urusan domestik ke Bunda atau sebaliknya.
Sikap saling ini berarti Ayah dan Bunda berada di posisi yang sama, meski memiliki usia yang jauh berbeda.
Tentu untuk mencapai titik respect dalam hubungan itu sulit. Ayah dan Bunda harus membuang ego masing-masing dan fokus pada keberhasilan rumah tangga yang sedang dijalani.
8. Terima dan Perbaiki Stigma Sosial Pasangan Beda Usia
Perbedaan usia yang terpaut jauh pasti rentan mendapatkan stigma sosial yang biasanya negatif. Meski begitu, Ayah dan Bunda harus bisa menerima dengan lapang dada.
Rumah tangga yang dijalani sekarang pasti berakar pada niat yang tulus disertai rasa cinta yang besar di antara Ayah dan Bunda.
Oleh sebab itu, tak perlu memikirkan apa kata orang. Ini hidup milik kalian. Temui bahagia kalian sendiri tanpa harus mendengar omongan orang.