check it now

8 Tanda Anak Jenius, Pahami Cara Didiknya!

Siapa yang tak ingin punya anak jenius? Coba kenali yuk Bun, siapa tahu si kecil punya tanda-tanda kecerdasan seperti berikut!

Daftar Isi Artikel

Meski ilmu atau kecerdasan itu tidak bisa diwariskan, tetapi ada banyak kemungkinan bagi Ayah dan Bunda untuk melahirkan anak jenius, lho.

Anak yang jenius biasanya ditunjukkan dari tes Intelligence Quotient (IQ). Mereka biasanya memiliki IQ superior atau IQ tinggi. Skor IQ yang dimiliki anak jenius biasanya mencapai hingga 120 ke atas.

Kejeniusan ini diefinisi oleh para pakar sebagai kekayaan orisinalitas, kreativitas dan kemampuan untuk membayangkan atau berpikir cara serta bidang yang baru. Dapat dikatakan, anak jenius biasanya suka menciptakan suatu hal baru dan tidak suka didikte.

Apa Ciri-Ciri Anak Jenius?

Bunda perlu tahu, hingga kini tidak ada pakar yang bisa memastikan apa yang bisa membuat seorang anak menjadi jenius. Beberapa meyakini bahwa ada faktor genetik yang memengaruhi tingkat kecerdasan seorang anak.

Maka dari itu, Bunda harus mampu mengenali, sebenarnya apa apa saja sih ciri-ciri atau tanda yang terlihat dari anak jenius?

Baca Juga: 10 Sikap Orangtua yang Membuat Anak Trauma, Hindari Sebelum Terlambat!

1. Mudah Penasaran dan Memiliki Rasa Ingin Tahu yang Besar

Anak jenius ditandai dengan betapa penasaran dan banyak hal yang ia ingin tahu tentang dunia. Hal tersebut menandakan bahwa ia sudah mulai berpikir.

Semakin sering ia berpikir tentang sesuatu, ia akan mulai banyak bertanya dan akhirnya mulai mengetahui banyak hal.

Dalam Harvard Business Review menyatakan, rasa ingin tahu yang dirasakan anak jenius, sama pentingnya dengan kecerdasan. Mereka yang memiliki keingintahuan yang besar, ialah indikator kesuksesan yang baik.

2. Anak Jenius Suka Berbicara dengan Orang Dewasa dan Senang Berargumentasi

Anak yang cerdas sejak kecil biasanya terlihat dari pemikirannya yang mulai dewasa meski dalam usia dini. Mereka juga lebih peka dan memiliki kesadaran yang lebih besar tentang apa yang terjadi saat ini.

Dengan begitu, anak yang jenius biasanya lebih cocok untuk bercengkerama dengan orang-orang yang lebih dewasa dari umurnya dibanding teman sebayanya. Mereka juga tak masalah ketika membahas tentang mata pelajaran dan pengetahuan lainnya.

Selain itu, anak yang memiliki IQ tinggi juga suka berargumentasi. Mereka tak masalah jika harus berbeda pendapat dan berargumen dengan orang lain. Anak yang cerdas biasanya memang lebih ekspresif dalam mengungkapkan keinginan dan bantahannya.

3. Suka Musik dan Kreatif

Ada studi yang menunjukkan adanya hubungan antara musik dengan menjadi cerdas. Beberapa penelitian menyatakan bahwa ada beberapa anak yang mendapatkan manfaat akademis ketika mereka bermain atau belajar musik.

Para peneliti pun percaya, bahwa anak-anak yang suka musik dan mendapatkan pelatihan musik akan berdampak besar pada otak dan membuka kemampuan untuk berpikir kreatif. Kreativitas yang dilakukan anak menunjukkan tingginya daya imajinasi yang ia punya sekaligus kecerdasan berpikirnya.

4. Anak Jenius Miliki Selera Humor Tinggi

Apakah anak Bunda seringkali bereaksi, tertawa, atau bahkan terbuka dengan humor? Hal ini bisa menjadi tanda bahwa ia memiliki kecerdasan yang mumpuni, lho.

Sebab, anak yang mampu memahami humor berarti otaknya mampu menganalisa dengan baik. Otaknya mampu memahami secara jelas bahwa apa yang ia lihat dan dengar adalah bentuk lelucon, permainan, yang semestinya ditertawakan.

Oleh sebab itu, jika anak menyukai humor hingga mencoba membuat humor sendiri, maka jangan potong candaannya. Bunda bisa membantunya untuk melatih sisi humorisnya sebagai bagian dari kecerdasan anak.

5. Punya Memori yang Luar Biasa dan Berpikir Cepat

Anak jenius biasanya memiliki kemampuan memori yang patut diacungi jempol. Kemampuan memori yang kuat ini membuat mereka mudah mempelajari bahasa baru, mudah menghafal informasi penting dan tentunya mencapai prestasi akademik yang tinggi.

Dengan kemampuan memori yang luar biasa, anak mampu berpikir cepat dan mampu menganalisa suatu masalah dengan baik.

6. Tetapkan Standar yang Tinggi untuk Diri Sendiri

Anak yang cerdas biasanya sering terbebani dengan kemampuannya sendiri. Mereka cenderung perfeksionis dan merasa perlu untuk meningkatkan kemampuan di bidang yang menurut mereka penting,

Kecerdasan yang ia miliki membuat anak jenius tak suka jika hidup biasa-biasa saja. Mereka terlahir untuk membuat sesuatu dan menciptakan perbedaan untuk dirinya dan lingkungannya,

7. Anak Jenius Biasanya Telah Tahu Minat dan Passion-nya Sejak Dini

Anak yang memiliki IQ tinggi biasanya mampu mengenali apa yang mereka suka dan tidak suka. Lalu, ketika mereka telah memutuskan untuk menyukai atau tertarik pada sesuatu, mereka akan menekuninya dengan serius.

Inilah yang menyebabkan kebanyakan anak yang cerdas pasti hidupnya lebih sukses. Mereka tahu apa yang mereka mau dan mereka sungguh-sungguh untuk mendapatkannya.

8. Mampu Berpikir Abstrak dan Logis

Anak cerdas memiliki kemampuan untuk berpikir abstrak dengan cara memahami konsep yang kompleks dan menghubungkannya dengan ide berbeda yang lebih efektif.

Kemampuan berpikir abstraknya membantu mereka dalam memecahkan masalah yang rumit dengan cara yang kreatif.

Selain itu, mereka mampu bernalar dengan cara yang logis dan menganalisis informasi dengan lebih efektif. Kemampuannya ini juga membuat si kecil menjadi lebih bijak dalam membuat keputusan.

Bagaimana Cara Menghadapi Anak Jenius?

Jika si kecil menunjukkan tanda bahwa ia memiliki kecerdasan di atas rata-rata, maka ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian Bunda ketika membesarkannya.

1. Beri Anak Dukungan Secara Fisik dan Mental

Ayah dan Bunda pasti akan sangat bangga ketika melihat si kecil tumbuh menjadi anak yang cerdas. Satu hal yang perlu menjadi perhatian ialah, orangtua harus mengerti, meski perkembangan otaknya melebihi anak-anak seusianya, ia tetaplah seorang anak yang butuh diberi kasih sayang dan waktu bermain yang cukup.

Jangan karena si kecil tumbuh melampaui anak-anak kebanyakan atau berpikir dengan cara yang matang, Bunda menganggapnya telah dewasa. Salah besar ya, Bunda!

Tetap dukung tumbuh-kembang si kecil sesuai usianya. Berikan ia kasih sayang dan cinta yang cukup, serta jangan lupa untuk memperhatikan kondisi perasaan dan mentalnya. Sebab, seringkali tumbuh berbeda dari orang lain membuatnya kaget dan tidak percaya diri.

2. Jangan Berekspektasi Anak Harus Sempurna dan Selalu Berhasil

Meski si kecil selalu terlihat unggul, namun bukan berarti ia akan selalu tak terkalahkan ya, Bunda. Ketika anak memperlihatkan tanda kecerdasannya, maka akan lebih bijak jika Bunda menyemangatinya dengan meminta ia untuk mempertahankan prestasinya.

Jika sekali-dua kali ia gagal, jangan langsung dihakimi, beri semangat dan dukung terus ia untuk bisa mendapatkan apa yang ia inginkan.

3. Jangan Bandingkan Anak

Jangan pernah membandingkan anak dengan orang lain, entah dalam hal baik apalagi hal buruk. Bunda pasti bangga memiliki anak cerdas, tapi jangan sekali-kali menggunakan fakta tersebut untuk membandingkan anak dan menjelekkan anak yang lain.

Hal ini tentunya akan membuat si anak besar kepala, merasa superior dan mulai merendahkan anak-anak lain seumurannya.

Bunda perlu ingat, kecerdasan anak tidak akan bernilai apa-apa jika tidak dibarengi dengan attitude yang baik. Oleh sebab itu, Ayah dan Bunda tak boleh hanya berfokus pada kecerdasannya tetapi juga mental dan karakter si kecil yang harus baik pula.

Let's share

Picture of Rizqa Fajria

Rizqa Fajria