Beberapa hari belakangan, dunia dikejutkan dengan munculnya peringatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai munculnya Disease X atau Penyakit X. Bahkan, WHO langsung menyebut bahwa penyakit ini berpotensi menjadi pandemi berikutnya yang mengancam kesehatan dunia.
Penyakit X merupakan virus baru yang perlu ditanggapi serius karena disebabkan oleh patogen yang hingga kini belum diketahui seperti apa bentuk penyakitnya pada manusia. WHO sendiri mulai menggunakan istilah ini sejak 2018.
Istilah ini kembali digaungkan setelah WHO memperingatkan pemimpin dunia tentang risiko Penyakit X pada pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss (19/1).
Dalam pertemuan tersebut, penyakit X dianggap akan bersifat zoonosis, seperti Ebola dan Covid-19. Tak hanya virus X, ada pula beberapa virus lainnya yang kini menjadi sorotan WHO. Mulai dari penyakit nipah dan henipaviral, demam Lembah Rift, dan sindrom pernapasan Timur Tengah.
Dilansir dari India Times, ada beberapa fakta mengejutkan tentang virus X yang harus jadi perhatian kita semua. Simak informasinya, yuk!
Baca Juga: 11 Anak Positif Polio di Jatim, Warga Diimbau Jaga Kebersihan!
1. Pembahasan Mengenai Penyakit X Dipicu oleh Kasus di Kongo
Perbincangan mengenai penyakit ini dimulai ketika adanya kasus demam berdarah di Kongo. Seorang perempuan menunjukkan gejala demam berdarah, namun setelah dilakukan dites untuk beberapa penyakit, hasilnya negatif.
Hal ini menyebabkan para ilmuwan merasa khawatir dan menduga kasus tersebut sebagai gejala virus baru yang berpotensi fatal. Situasi langka ini juga memicu ketakutan dan spekulasi bahwa perempuan tersebut merupakan pasien nol dari Penyakit X.
2. Penyakit X Disinyalir Bakal Jadi Pandemi yang 20 Kali Lipat Lebih Parah dari Covid-19
Dalam Forum Ekonomi Dunia, WHO menyebut bahwa tingkat keparahan virus ini ketika menjadi pandemi nanti dapat mencapai 20 kali lebih mematikan dari Covid-19. Bahkan, pandemi Covid-19 dianggap sebagai awal dari pandemi X. Maka dari itu, WHO mengimbau semua negara untuk bersiap menghadapi pandemi di masa depan.
3. Kemungkinan Virusnya Sudah Menular ke Hewan, Namun Belum Sampai ke Manusia
Serupa dengan Covid-19, virus X diduga akan bermanifestasi dan menyerang bagian pernapasan. Bahkan, WHO menduga bahwa virus ini sudah ada dan menjangkiti hewan namun belum sampai ke manusia.
Sebagai virus zoonosis, penyakit ini ditularkan melalui hewan ke manusia. Mirip dengan Covid-19, Ebola, SARS, dan MERS.
4. Penyakit X Bisa Jadi Berasal dari Dampak Pemanfaatan Bioteknologi
Beberapa ahli menyebut, penyakit ini merupakan patogen yang bisa dibuat oleh manusia. Salah satu contohnya ialah menjadi dampak dari penggunaan bioteknologi. Ini adalah penggunaan organisme hidup atau komponennya yang dapat membuat atau memodifikasi produk atau proses.
Di luar pemanfaaatannya, bioteknologi menimbulkan risiko pelepasan agen berbahaya yang terjadi secara sengaaja maupun tidak disengaja. Contohnya seperti hasil rekayasa genetika, virus sintetis, atau senjata biologis.
5. Kemunculan Virusnya Didukung Oleh Perubahan Iklim yang Signifikan
Selain itu, kemunculan virus X juga besar dipengaruhi oleh perubahan iklim yang signifikan. Perubahan iklim bumi yang semakin sulit diprediksi ini bisa disebabkan oleh faktor alam maupun manusia.
Hal ini berpengaruh dalam penularan beberapa penyakit. Misalnya penyakit melalui vektor (malaria, demam berdarah, zika), melalui air (kolera, tipus, hepatitis), dan pernapasan (asma, alergi, influenza).
6. WHO Mulai Mempersiapkan dan Mengembangkan Vaksin Baru untuk Hadapi Virus X
Sebagai bentuk antisipasi, WHO sudah mulai mengumpulkan ratusan ilmuwan untuk mulai menyiapkan dan mengembangkan vaksin baru dalam menghadapi penyakit X.
Langkah ini melibatkan percepatan penelitian dan pengembangan vaksin serta pengobatan yang efektif untuk menghadapi virus baru. WHO juga memastikan proses distribusi dan akses terhadap vaksin tersebut terlaksana secara adil dan tepat waktu,
7. Seluruh Negara Diimbau untuk Meningkatkan Layanan Kesehatan dan Membangun Kewaspadaan Terhadap Kemunculan Penyakit X
Seluruh negara juga diimbau untuk melakukan peningkatan deteksi, pelaporan, dan investigasi wabah penyakit baru dengan sigap.
Selain itu, peningkatan dan penegakan layanan kesehatan dalam menghadapi virus baru juga diminta untuk lebih tangkas. Mulai dari layanan kebersihan, isolasi, karantina, pelacakan kontak, pembatasan sosial, hingga penggunaan masker.
Peningkatan kewaspadaan juga penting dilakukan dengan berfokus pada individu, komunitaas, dan sistem kesehatan dalam menghadapi dan pulih dari wabah penyakit.