check it now

7 Efek Psikologis Anak Saat Orangtua Selingkuh

Ketika orangtua selingkuh, yang paling tersakiti dan merasakan dampaknya adalah anak. Ayah dan Bunda harus tahu bahayanya!

Daftar Isi Artikel

Perselingkuhan adalah masalah besar yang tak hanya meruntuhkan kepercayaan dan hati pasangan, tetapi juga hati si kecil. Jangankan melihat orangtua selingkuh, melihat Ayah dan Bundanya bertengkar saja sudah mampu membuat hati anak hancur.

Kasus perselingkuhan kini bukan hal yang tabu, kejadian ini malah semakin marak terdengar. Entah apapun alasannya, hal ini pasti berakhir menyakitkan untuk kedua belah pihak, tak terkecuali anak.

Terlebih jika anak telah beranjak remaja dan mulai memasuki masa pubertas. Masa di mana mereka mulai mengeksplor banyak hal termasuk kebutuhan romantismenya.

Ketika terjadi perselingkuhan dalam keluarga, Ayah dan Bunda tak boleh menjadi lebih egois dengan mengabaikan perasaan dan kehadiran anak.

Jangan selalu merasa anak tak tahu apa-apa atau belum waktunya mengerti apa-apa. Meski sulit, Ayah atau Bunda harus bisa menjelaskan secara sederhana mengenai apa yang terjadi, tanpa tendensi dan kebencian. Jangan tinggalkan anak dalam keadaan serba membingungkan.

Selain menyakitkan, mengetahui orangtua selingkuh juga akan berdampak buruk pada psikologis anak.

Apa saja dampaknya, ya? Simak bahaya orangtua selingkuh pada anak!

Baca Juga: Virgoun Selingkuh, Ini 7 Tips Hadapi Pasangan Tak Setia!

1. Orangtua Selingkuh Tumbuhkan Rasa Marah, Sedih, dan Kecewa pada Anak

Mengetahui bahwa orangtuanya menyakiti satu sama lain pasti menimbulkan beragam jenis emosi negatif pada hati anak.

Orangtua yang seharusnya melindungi, menyayangi, mengajarkan cinta dalam hidup malah berkhianat serta menorehkan luka yang tak bisa sembuh.

Wajar jika anak merasa kecewa dan marah. Sehingga tak jarang rasa kecewanya berujung menjadi kebencian kepada orangtua.

Agar dapat menerima apa yang terjadi. Orangtua perlu memvalidasi sekaligus menyembuhkan luka yang mereka rasakan dengan cara memberi anak space untuk merasakan dan meluapkan seluruh emosinya.

2. Sulit Percaya pada Orangtua yang Selingkuh

Selain memunculkan rasa marah dan benci, anak akan sulit menaruh kepercayaan kepada orangtua yang selingkuh.

Hal ini bisa terlihat dari sikapnya yang tak lagi nurut dengan omongan orangtua atau tak lagi terbuka serta enggan bercerita tentang hidupnya.

Anak korban perselingkuhan akan cenderung menutup diri dan menyimpan semua perasaannya sendiri.

Pada situasi seperti ini, Ayah dan Bunda harus siap menghadapi dan memahami perubahan sikap mereka. Sebab, hati yang hancur tak akan mudah untuk kembali utuh seperti sedia kala.

3. Ketakutan Ditinggalkan dan Perpisahan

Perselingkuhan juga membuat anak jadi mudah takut dan cemas akan segala hal, terutama takut ditinggalkan.

Tidak sedikit orangtua yang egois dan tega meninggalkan anak ketika terjadi perselingkuhan.

Keduanya sibuk dengan perasaan masing-masing hingga akhirnya pergi meninggalkan anak dengan penuh tanda tanya.

Hal ini tentu akan memunculkan trauma besar yang sehingga membuat anak merasa tertolak dan tidak dihargai kehadirannya.

4. Orangtua Selingkuh Bikin Anak Sulit Percaya Hubungan Romantis

Dampak psikologis dari perselingkuhan orangtua adalah membuat anak sulit percaya pada cinta. Mereka tak lagi melihat cinta sebagai sesuatu yang tulus. Sebab orangtuanya sendiri telah memperlihatkannya cinta yang menyakitkan.

Di samping itu, anak akan menganggap bahwa tak ada seorang pun yang menyayanginya di dunia ini. Mereka akan merasa sendiri dan terisolasi karena perasaan trauma yang dimiliki.

5. Anak Tak Percaya dengan Komitmen dan Pernikahan

Dampak jangka panjang dari keegoisan orangtua dalam kasus perselingkuhan ialah membuat anak tak lagi percaya tentang komitmen dan pernikahan.

Mereka akan takut dan anti dengan pernikahan karena khawatir pasangannya akan melakukan hal yang sama seperti orangtuanya di masa lalu.

Tak jarang, anak yang mengalami broken home karena perselingkuhan, lebih suka berada dalam hubungan romantis yang main-main, tanpa berpikir ke jenjang serius.

6. Orangtua Selingkuh Memicu Anak Depresi

Dampak mengerikan dari perselingkuhan orangtua lainnya adalah memicu depresi pada anak. Pasalnya, perselingkuhan orangtuanya pasti membuat anak terluka sangat parah.

Keluarga yang sebelumnya harmonis dan penuh cinta harus hancur karena kehadiran orang ketiga.

Kehancuran ini membuatnya merasa tak memiliki siapapun untuk dipercaya. Mereka merasa tak ada orang di dunia ini yang mengerti dan bisa menyembuhkan rasa sakit yang dideritanya.

Perasaan terisolasi inilah yang akhirnya memicu depresi. Jika hal ini tak disadari, bukan tidak mungkin anak akan melakukan hal ‘gila’ dan nekat seperti bunuh diri.

7. Anak Cenderung Berselingkuh Saat Dewasa

Anak bisa jadi down karena ulah orangtuanya, tapi perasaan ini bisa berubah menjadi semacam defense mechanism pada mentalnya.

Dengan menjadi saksi perselingkuhan kedua orangtuanya, maka anak jadi tak percaya lagi pada cinta dan dunia.

Hingga akhirnya mereka merasa perlu membentuk pertahanan diri dan beranggapan “daripada ia menjadi korban perselingkuhan, lebih baik ia balas dendam dengan menjadi pelaku

Perilaku ini juga bisa berdasar karena mereka telah melihat bagaimana orangtuanya berperilaku dan mencontoh perbuatan buruk orangtuanya.

Let's share

Picture of Rizqa Fajria

Rizqa Fajria

Daftar Isi Artikel

Updates