check it now

7 Cara Membuat Resolusi Tahun Baru Paling Realistis

Jika resolusi tahun baru kali ini merupakan pengulangan tahun lalu, ada baiknya pelajari 7 tips ini.

Daftar Isi Artikel

Menyambut tahun baru, biasanya kita termotivasi membuat resolusi kehidupan yang lebih baik.

Namun, tak sedikit juga yang gagal mewujudkannya menjadi nyata.

Jika resolusi yang kita buat merupakan pengulangan dari tahun-tahun sebelumnya, maka berarti ada yang keliru.

Bisa jadi, resolusi tersebut terlalu mengawang-awang, atau tak realistis untuk dijalankan.

Masih ada waktu, ayo cek lagi resolusi yang sudah disiapkan dan mari wujudkan menjadi nyata. 

1.Tulis semua harapan, sedetil mungkin

Pada tahap ini, tuliskan semua yang ingin dicapai. Tidak usah disaring dulu, tapi pastikan kita menulis resolusi secara terperinci. 

Tetapkan apa yang mau dicapai, dan kapan. Kalau perlu, tambahkan aspek visual dengan gambar atau foto, misalnya:

  • Enam bulan lagi saya ingin lebih langsing 10 kilogram
  • Tiga bulan lagi saya bisa membuat kue laku dijual
  • Empat bulan lagi waktunya membayar uang sekolah

Setiap orang, setiap keluarga akan memiliki keinginan yang berbeda. Pastikan kita menulis semuanya. Jika perlu libatkan pasangan dan anak-anak untuk membuat resolusi bersama.

2. Masuk akal

Umumnya, sebuah keterampilan baru dapat dikuasai dalam waktu tiga bulan, sampai pada tahap ‘bisa’.

Namun untuk memulainya, pertimbangkan apakah Anda punya waktu setidaknya 20 jam?

Josh Kaufman, penulis buku  The First 20 Hours: How to Learn Anything… Fast! menyebutkan hanya perlu waktu 20 jam untuk seseorang bisa mempelajari hal baru.

Ingin bisa bahasa Korea sehingga tak perlu membaca subtitle saat menonton drakor, mulailah dengan 20 jam pertama.

Ingin bisa memasak menu seminggu dengan sehat dan hemat, mulailah dengan 20 jam pertama.

Begitu juga dengan anak-anak.

Dua puluh jam berarti 4 jam per hari dalam seminggu, atau dua jam per hari dalam waktu dua minggu. Apakah ini cukup masuk akal?

Untuk membangun kebiasaan, mulailah juga dengan 20 jam pertama, yang berarti 1 jam tiap hari. Misalnya, membiasakan diri jalan kaki 45-60 menit per hari. Ini sesuai dengan prinsip new habit in 21 days.

Lihat daftar Anda sesuai poin ke-1, lalu pilih mana yang masuk akal untuk dicapai.

Ingat, satu cita-cita yang tercapai atau menunjukkan kemajuan, akan jauh lebih baik daripada banyak janji yang tak bisa dikerjakan. 

3. Relevan

Jika target kita ialah membuat resolusi tahun baru yang realistis, maka jangan memaksakan diri membuat resolusi yang jauh dari fakta saat ini.

Seorang penyuka daging, tidak bisa langsung menjadi vegetarian dalam semalam. Akan lebih baik jika membuat resolusi itu menjadi “saya akan makan sayur setiap haru dan hanya akan makan daging setiap hari Sabtu”.

Janji untuk tidak makan makanan manis lagi bisa sangat menyiksa penyuka cokelat. Akan lebih baik jika membuat janji semacam “saya hanya akan makan makanan manis sekali saja dalam dua minggu.” 

Buat resolusi yang relevan dan tidak merugikan bagi orang lain. Artinya, kita membuat resolusi yang sesuai dengan karakter kita sehingga tidak memaksakan diri. 

Lihat daftar nomor 1, apakah semua yang dituliskan masih relevan?

4. Jangka waktu

Impian tanpa batas waktu adalah kebohongan.

Karena itu, tentukan jangka waktu berapa lama kira – kira resolusi kita sudah harus direalisasikan, lalu bagilah dalam beberapa target kecil. 

Misalnya, kita bercita-cita menurunkan berat badan 10 kilogram dalam waktu 3 bulan. Maka resolusinya menjadi: “Saya akan makan 500 kalori lebih sedikit setiap hari dan olahraga 45 menit per hari untuk mengurangi 3,3 kilogram per bulan. 

Punya target bebas utang tahun depan? Metodenya sama. Tentukan jumlah utang yang ingin dibayarkan, lalu pecah dalam beberapa target kecil.

Sekarang, lihat lagi daftar nomor 1, dan tentukan jangka waktu yang lebih detil.

5. Memiliki patokan

Jangan terpaku pada pencapaian orang karena setiap manusia punya timeline masing-masing.

Sebaiknya, lihat pencapaian tahun ini. Seperti apa kita pada tahun ini, dan jadikan itu sebagai titik tolak tahun depan.

Lihat lagu daftar poin nomor 1 yang masih ada, lalu catatkan pencapaian kita tahun ini sebagai patokan.

6. Tentukan prioritas

Setiap orang, setiap keluarga, akan memiliki prioritas berbeda sesuai nilai-nilai yang mereka yakini.

Semua sah-sah saja, asal dapat memilah mana yang menjadi prioritas utama sebagai resolusi tahun baru.

Sebab banyak resolusi tidak tercapai karena terlalu banyak prioritas. Semua dianggap penting.

Poin-poin diatas, apabila diterapkan, akan membantu Anda menentukan prioritas, Coba renungkan kembali, apa yang benar-benar penting dan mendesak sehingga harus menjadi prioritas tahun depan?

7. Siapkan sistem pencatatan

Foto : Polina Kovaleva/Pexels

Mencatat perkembangan adalah hal penting untuk menjaga resolusi dan janji-janji tetap pada track.

Kalau berani, gunakan media sosial untuk mencatat, agar kita termotivasi untuk terus menunjukkan kemajuan. Kalau perlu, ajak saudara atau sahabat untuk saling mengingatkan. 

Pilihan lain, buku jurnal atau aplikasi ponsel sesuai kebutuhan.

Cek kembali prioritas Anda, dan siapkan sistem atau metode pencatatan untuk melihat perkembangannya.

Yuk, realisasikan semua resolusi tahun baru. Semoga tercapai ya! (*/Sic)

Baca juga:
7 Tips Mempersiapkan Rencana Keuangan 2021

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti