check it now

7 Cara Ciptakan Rumah Aman Bagi Balita, Nyaman Seharian!

Rumah yang sehat dapat mendukung tumbuh kembang anak. Karenanya, jangan hanya fokus pada bangunannya saja, tapi juga pada lokasi dan isi di dalamnya.

Daftar Isi Artikel

Setiap orang tua pasti ingin buah hatinya tumbuh sehat. Itu sebabnya, selain memberikan asupan makanan yang bergizi, orang tua juga wajib menyediakan rumah yang aman dan nyaman untuk mereka.

Pertaanyaannya, rumah dengan kriteria seperti apa yang dianggap ideal untuk anak-anak?

Gun Ho, arsitek sekaligus developer rumah ternama di Indonesia mengatakan rumah di zaman dulu cenderung lebih sehat dari sekarang.

Hal tersebut karena lahan pemukiman belum terlalu padat, sehingga rumah dapat dibangun dengan halaman yang luas, lengkap dengan pohon yang rindang, jendela besar serta atap yang tinggi.

“Dengan begitu anak-anak pun akan lebih aktif dan bebas bergerak kesana kemari,” imbuhnya.

Meski demikian, Gun Ho menegaskan walaupun lahan pemukiman kini semakin sempit, bukan berarti kita tidak bisa menciptakan rumah yang sehat.

“Selama memenuhi beberapa syarat utama dan ditata dengan benar, rumah berukuran kecil dan sederhana juga bisa menjadi tempat tinggal yang ideal bagi buah hati kok,” tegasnya.

1. Pilih lokasi yang strategis

Faktor lingkungan dan lokasi perumahan menjadi hal yang harus diperhatikan.

Bila ingin memiliki rumah yang sehat, usahakan letaknya jauh dari tempat pembuangan sampah.

Selain itu, hindari pula membeli rumah yang lokasinya dekat atau berdampingan dengan jalan tol karena khawatir akan banyak asap dan debu yang berbahaya bagi kesehatan anak.

2. Miliki pencahayaan dan ventilasi udara yang baik

Pastikan rumah memiliki pencahayaaan serta ventilasi udara yang baik. Dalam arti, setiap ruangan disarankan memiliki jendela agar cahaya matari dapat masuk ke dalam.

3. Penuhi unsur keamanan

Rumah yang sehat juga harus aman untuk si kecil.

Karenanya, Gun Ho berpesan pastikan furniture di rumah sudutnya tidak tajam dan bentuknya kokoh sehingga tidak mudah roboh atau terguling saat terbentur badan anak yang sedang banyak beraktivitas.

“Bila ada perabot rumah tangga seperti meja yang bersiku tajam, maka gunakan pengaman siku meja yang terbuat dari karet dan pasangkan penutup pada colokan listrik untuk menghindari balita memasukkan jari ke dalamnya,” sarannya.

Beri juga karet pengaman pada laci untuk menghindari ujung jari balita terjepit pintunya. Sebab perlu diakui, buka tutup laci adalah permainan yang menarik untuk si kecil, terlebih pada masa eksplorasi.

Khusus untuk rumah tingkat, pasangkan pagar pembatas di lantai atas dan bawah agar dapat mencegah balita naik turun tangga tanpa diketahui.

Terakhir, bila rumah dilengkapi dengan kaca, usahakan untuk menggunakan kaca tempered yang kualitasnya jauh lebih kuat dibanding kaca biasa.

4. Simpan zat kimia ditempat yang aman

Pastikan zat kimia tersimpan di tempat yang aman dan tidak mudah dijangkau oleh si kecil.

“Tak hanya itu, orang tua juga harus menjauhi penggunaan bahan material yang berbahaya atau karsinogen seperti asbes. Sementara untuk cat dinding, pilihlah yang benar-benar aman bagi kesehatan,” kata Gun Ho. 

5. Pastikan lantai rumah tidak licin

Lantai adalah tempat yang paling sering digunakan si kecil untuk beraktivitas dan bermain. Karenanya usahakan lantai di rumah tidak licin.

Jika memungkinkan, pada ruangan bermain si kecil gunakan lantai dari kayu agar lebih aman.

6. Jangan tinggalkan anak sendiri

Jangan pernah tinggalkan anak sendirian di kamar mandi, terutama di kamar mandi yang memiliki bak berukuran rendah karena bisa membuat anak tergelicir.

Selain itu, untuk menghindari si kecil terpeleset, lapisi area basah di kamar mandi dengan karet anti slip.

7. Rawat sesuai musim

Seperti yang kita tahu, Indonesia memiliki dua musim yaitu kemarau dan penghujan. Ketika kemarau datang, debu yang beterbangan dapat memicu timbulnya alergi pada balita.

Guna menghindarinya, gantilah gorden dan sprei secara rutin minimal satu kali seminggu. Sementara debu yang menempel pada perabot rumah tangga, Gun Ho menyarankan untuk dilap setiap hari dengan menggunakan kain basah.

“Jangan membersihkan debu dengan kemoceng ya. Karena kemoceng sifatnya hanya memindahkan debu, bukan menghilangkan. Lalu jika ingin menggunakan karpet, pastikan untuk menyedot debunya setiap hari,” pungkas Gun Ho.

Kemudian untnuk menghindari rembesan air pada musim penghujan yang dapat membahayakan paru-paru si kecil, gunakan trasram atau plester kedap air pada dinding luar rumah.

“Begitu pun dengan jendela di kamar, berikan kanopi yang cukup lebar agar air hujan tidak mengenai kusen secara langsung dan membuatnya lembab serta berjamur,” tutup Gun Ho.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti