Sebagai orangtua, kita sering khawatir jika anak mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan fisiknya. Ayah dan Bunda tentu inginnya anak tumbuh tinggi dan tidak mengalami stunting.
Tidak seperti berat badan yang bisa diusahakan dengan berbagai asupan makanan, masalah tinggi badan ini biasanya bergantung pada genetik si kecil.
Dilansir dari Healthline, ahli memperkirakan bahwa faktor genetik berperan sebanyak 60-80 persen dalam pertumbuhan tinggi anak. Sisanya, anak tumbuh tinggi bisa diusahakan melalui faktor lingkungan, gizi dan kebiasaannya.
Dalam masa pubertas, si kecil bisa bertambah tinggi hingga 5 cm pertahun. Bahkan setelah masa pubertasnya selesai, ia masih bisa tumbuh hingga 10 cm per tahun.
Hal ini tentunya berbeda-beda tiap anak. Sebab, pertumbuhan ini dipengaruhi oleh genetik dan bagaimana kebiasaan anak selama masa tersebut berjalan.
Untuk itu, Ayah dan Bunda harus betul-betul memanfaatkan momen pertumbuhan si kecil dengan mengupayakan berbagai cara agar anak tumbuh tinggi.
Cara yang bisa Ayah dan Bunda lakukan adalah sebagai berikut. Catat, ya!
Baca Juga: 5 Tips Cegah Stunting Pada Balita
1. Anak Tumbuh Tinggi dengan Tidur Cukup dan Tidak Begadang
Kurang tidur, terlebih begadang sepanjang malam ternyata bisa berpengaruh pada pertumbuhan tinggi badan anak lho, Bun!
Hal ini disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh membutuhkan aspuan energi yang tinggi. Cara untuk mengisi dan mendapatkan energi tersebut adalah dengan istirahat atau tidur yang cukup.
Jumlah waktu tidur yang ideal berdasarkan usia anak adalah:
- Bayi 0–3 bulan: 14–17 jam
- Bayi 3–11 bulan: 12–17 jam
- Balita 1–2 tahun: 11–14 jam
- Balita 3–5 tahun: 10–13 jam
- Anak 6–13 tahun: 9–11 jam
- Remaja 14–17 tahun: 8–10 jam
2. Minum Susu Sesuai Tumbuh Kembangnya
Minum susu ini ternyata cukup krusial untuk bisa bikin anak tumbuh tinggi. Asalkan susu yang diberikan sesuai dengan segmentasi usia anak.
Mengapa begitu? Sebab, setiap susu anak biasanya telah diformulasikan sesuai dengan kebutuhan gizi si kecil sesuai usianya.
Jika anak balita diberi susu batita maka kebutuhan gizinya jadi tidak tercukupi, begitupun sebaliknya. Anak batita tak boleh minum susu untuk usia lima tahun ke atas, karena nanti akan kelebihan gizinya.
Bunda bisa menyajikan susu anak sesuai usianya yang mengandung beragam nutrisi penting seperti protein, kalsium, pottasium, zinc dan vitamin A.
3. Anak Tumbuh Tinggi dengan Latihan Peregangan dan Lompat Tali
Anak tumbuh tinggi bisa dirangsang dan dioptimalkan dengan melakukan latihan fisik. Latihan tersebut bisa berupa latihan peregangan seperti berdiri menggunakan jari-jari kaki sambil mendorong tubuh serta tangan ke atas.
Cara lebih mudahnya bisa dilakukan dengan duduk di lantai dengan meluruskan kaki dan mencoba menyentuh kedua ujung jari kaki dengan tangan.
Latihan lompat tali juga bisa mendukung tumbuh tinggi si kecil. Cara ini bisa membantu melatih otot seluruh tubuh dan berpotensi mendorong tubuh anak untuk tumbuh ke atas.
4. Olahraga Renang dan Basket Agar Anak Tumbuh Tinggi
Cara lain yang bisa dijadikan kebiasaan si kecil agar bisa merangsang tumbuh kembangnya adalah olahraga renang dan basket.
Olaraga renang membuat tubuh anak menggerakkan seluruh tubuhnya agar bekerja secara maksimal. Latihan ini juga bisa menguatkan tulang belakang agar postur tubuh anak menjadi lebih tegak.
Sementara basket adalah olahraga yang didominasi dengan meloncat. Hal ini tentunya bisa mendorong tubuh anak agar bisa tumbuh ke atas serta membuatnya lebih aktif.
5. Biasakan Anak Untuk Menjaga Postur Tubuh dengan Tidak Membungkuk
Memperbaiki postur tubuh pun berpengaruh dalam tinggi badan. Anak yang memiliki kebiasaan berdiri, duduk, dan tidur dengan posisi yang tidak benar dan suka membungkuk biasanya akan terlihat lebih pendek.
Cara memperbaiki dan membiasakan postur tubuh tegap bisa dilakukan dengan latihan peregangan dan yoga. Ayah dan Bunda juga harus bisa tegas mengingatkan anak ketika ia mulai beraktivitas dengan cara membungkuk.
6. Makan Makanan Sehat dan Bergizi Tinggi
Masa pertumbuhan adalah masa yang krusial. Ayah dan Bunda harus memanfaatkan momen ini sebaik-baiknya dengan terus memberikan si kecil makanan yang sehat dan bergizi.
Jangan biasakan anak mendambakan atau malah kebiasaan mengonsumsi junkfood. Selain karena makanan jenis ini tidak mengandung gizi yang cukup, terlalu banyak junkfood juga menyebabkan pertumbuhan anak menjadi terlambat.
Sebaliknya, Ayah dan Bunda bisa membuatkan anak beragam jenis makanan sehat dengan penampilan yang menarik dan seru.
Kebiasaan konsumsi makanan sehat ini juga harus dimulai dengan Ayah dan Bunda yang juga wajib menghindari junkfood. Ingat lho, anak lebih sering meniru orangtuanya disbanding mendengarkan. Jadi, contohkan terus kebiasaan baik pada si kecil, ya.