Tidak bisa dipungkiri, setiap orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik bagi buah hatinya. Itu sebabnya, tak jarang orangtua melakukan berbagai hal agar buah hatinya tumbuh dengan baik dan optimal. Namun sadarkah? Meski bermaksud baik, ternyata tidak semua perilaku orangtua ke anak bisa diterima oleh mereka lho.
Pasalnya bisa saja mereka mereka jadi merasa terpaksa dan teretekan. Alhasil dapat menyebabkan psikis mereka terguncang dan memicu depresi atau hal-hal buruk lainnya.
Nah, perilaku apa saja sih yang perlu dihindari orangtua agar anak tetap nyaman dan tidak sampai mengalami hal buruk seperti depresi dan sebagainya?
1. Meminta atau Memaksa Anak Menghabiskan Makanannya
Masa MPASI merupakan tantangan baru yang harus dihadapi Bunda setelah berhasil melalui fase ASI eksklusif 6 bulan. Pada masa ini Bunda akan menemukan beberapa masalah seperti si kecil yang menolak makanan baru, makan berantakan, picky eater hingga melakukan GTM (Gerakan Tutup Mulut).
Nah, pada saat anak melakukan GTM biasanya orangtua akan terus meminta bahkan memaksa anak untuk menghabiskan makanannya. Memang terlihat sepele, namun jangan salah hal tersebut justru berdampak negatif bila terus menerus dilakukan.
Mulai dari dampak psikologis hingga yang terburuk dapat mematikan sensor internal pada tubuh anak. Alhasil mereka tidak dapat mengenali rasa lapar maupun kenyang.
Daripada hal buruk tersebut terjadi, lebih baik Bunda menerapkan aturan makan agar mereka lebih disiplin, misalnya habis atau tidak setelah 15 menit makan harus disudahi, dan lain sebagainya.
2. Memaksa Anak untuk Selalu Mengalah kepada Adik atau Orang Lain
Sifat berbagi memang harus ditanamkan sejak dini, namun bukan berarti Bunda selalu meminta mereka untuk mengalah.
Misalnya seperti yang sering terjadi pada si sulung. Biasanya mereka sering mendapatkan kalimat, “biarin adik mainin duluan ya, ngalah ya”.
Jangan anggap ungkapan tersebut sebagai kalimat sepele ya, karena bisa memicu dampak buruk pada kondisi psikis anak hingga menurunkan rasa percaya dirinya. Selalu menuntut anak untuk memperhatikan perasaan orang lain, akan membuat mereka kesulitan dalam memahami perasaan sendiri.
3. Menolak Anak Melakukan Kesalahan
Mengarahkan anak untuk melakukan hal baik tidaklah salah. Namun, bukan berarti Bunda menolak atau memarahi anak saat melakukan kesalahan. Sebab terus-menerus mengarahkan anak berbuat baik dan tidak membiarkan mereka berbuat kesalahan justru akan membuat anak sulit untuk mengendalikan dirinya di masa depan.
4. Memaksakan Kehendak pada Anak
Memaksa anak untuk mengikuti setiap keputusan orangtua akan membuat anak menjadi manja dan tidak terbiasa untuk belajar mengambil keputusan sendiri dan sulit menyelesaikan masalahnya sendiri.
5. Tidak Mendengarkan Pendapat Anak
Sama seperti orang dewasa, pendapat anak juga perlu didengarkan. Namun, nyatanya orangtua sangat sulit untuk mendengarkan pendapat anak atau membiarkan mereka mengungkapkan apa yang dirasakan atau yang dipikirkannya.
Dengan melakukan hal tersebut, anak akan merasa orangtuanya tidak memberikan dukungan dan selalu mengabaikan perasaannya.