check it now

5 Hal yang Kerap Jadi Pertanyaan Si Kecil Jelang Menstruasi!

Pubertas memang jadi masa yang mengesankan sekaligus menakutkan untuk Bunda dan si kecil, ya!

Daftar Isi Artikel

Pubertas memang menjadi momok bagi anak-anak. Terlebih bagi anak-anak perempuan yang tanda pendewsaannya dimulai dengan mengalami menstruasi.

Coba kita mengingat kembali yuk, Bun. Ketika kita masih kecil dulu, Bunda tentu turut merasakan ketakutan dan kengerian di masa-masa menuju remaja. Ada banyak pertanyaan yang muncul di kepala kita, mulai dari gimana ya rasanya menstruasi? Sakit kah? Bagaimana kalau ‘bocor’-nya ketika sedang di sekolah? Nanti kalau ditertawakan bagaimana ya?

Belum lagi munculnya perasaan cemas, takut, bingung, malu, dan lain sebagainya yang turut mempengaruhi mood kita. Aduhhh… Masa-masa pubertas memang menjadi masa nano-nano banget ya, Bun!

Nah, masa-masa pubertas kita sudah terlewati, nih! Sekarang giliran kita yang menjadi orangtua dan menyiapkan anak perempuan kita untuk menghadapi menstruasi pertama kali.

Kira-kira seperti apa ya ketakutan dan pertanyaan mereka? Nah, menurut Verywell Family, ada beberapa pertanyaan yang menghantui anak-anak perempuan menjelang menstruasi nih, Bun! Coba kita ulas masing-masingnya, yuk!

Baca Juga: 5 Fakta Ortu Ajak Batita Naik Gunung Kerinci, Memangnya Boleh?

Semua Temanku Sudah Menstruasi, Kok Aku Belum ya?

Tak hanya si kecil, Bunda juga pasti bertanya-tanya kalau si kecil di usia yang seharusnya sudah menstruasi malah belum mendapatkan tanda pubertas yang satu itu. Padahal, setiap anak punya waktunya sendiri untuk merasakan datang bulan. Jadi, hal ini memang tidak bisa disamakan dengan anak-anak lain, sebab ada banyak faktor yang mempengaruhi cepat atau lambat menstruasi terjadi.

Meski begitu, Bunda harus perhatikan tubuh si kecil, ya. Coba periksa, apakah sudah mulai ada tanda-tanda pubertas di badannya, seperti mulai bertumbuhnya bulu atau rambut di organ intim dan ketiak, perubahan bentuk payudara, perubahan suasana hati dan perubahan bentuk tubuh yang lain.

Jika tanda-tandanya sudah terlihat, maka tinggal menunggu waktu si kecil untuk mendapatkan menstruasi pertamanya. Bunda juga harus berbicara dan menjelaskan kepadanya apa itu menstruasi dan bagaimana cara menghadapinya.

Secara umum, anak perempuan akan mendapat haid pertamanya di usia 12 dan 13 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan bila putri Bunda mendapatkanya lebih awal atau lebih akhir. Beri pengertian pada si kecil bahwa perbedaan siklus menstruasi yang berbeda antara ia dan teman-temannya merupakan suatu hal yang wajar.

Jika si kecil sudah berusia lebih dari 15 tahun dan belum mendapatkan haid pertamanya, segera bawa ia ke dokter untuk memeriksakan kesehatannya ya, Bun.

Menstruasi Rasanya Sakit Nggak, Sih?

Tak bisa dipungkiri, menstruasi memang cukup menyakitkan untuk sebagian orang. Rasa nyeri, kram, hingga demam sebelum dan saat menstruasi memang kerap dialami perempuan. Hal ini tentu membuat si kecil merasa takut dan tidak siap saat siklus haidnya tiba.

Meski begitu, Bunda harus mampu menenangkan si kecil bahwa rasa sakitnya tidak akan bertahan lama. Nyeri haid memang menyakitkan, namun ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan. Seperti mengonsumsi obat anti nyeri, menggunakan bantal hangat, melakukan perenggangan badan, dan sebagainya.

Katakan padanya, nyeri haid merupakan suatu kondisi yang normal dan hampir semua perempuan merasakannya. Jadi, jangan berkecil hati atau takut dalam menghadapinya. Walaupun begitu, jika nyeri haid terasa sangat menyakitkan hingga mengganggu keseharian, maka harus segera diperiksa ya, Bun.

Aku Harus Apa Kalau Tiba-Tiba Menstruasi Ketika di Sekolah?

Salah satu ketakutan terbesar anak perempuan adalah mengalami haid pertama ketika sedang di sekolah, terlebih kalau seragam sekolahnya berwarna putih. Waduh… badmood banget, deh!

Mengalami menstruasi di sekolah memang menjadi momok anak gadis, selain karena takut ‘bocor’ atau menembus ke rok seragamnya, hal ini juga kerap menjadi bercandaan teman-teman di sekolah.

Dalam mensiasati hal ini, Bunda harus memberikan tips yang harus dilakukan anak ketika ia tiba-tiba mengalami haid di luar rumah. Salah satunya adalah selalu sedia pembalut di dalam tasnya pada waktu menjelang haid.

Bagaimana cara tahu waktu menjelang haid? Ajari anak untuk menandai tanggal-tanggal waktu ia menstruasi. Dengan begitu, ia bisa memperkirakan waktu haid-nya di bulan berikutnya.

Nah, di tanggal-tanggal tersebut, selalu persiapkan untuk membawa pembalut dan pakaian dalam ganti ke mana pun. Dengan begitu, anak tak perlu lagi khawatir jika tiba-tiba menstruasi ketika sedang di luar.

Berapa Kali Harus Ganti Pembalut Setiap Harinya?

Kebersihan organ intim merupakan hal penting yang seharusnya menjadi concern tiap orangtua. Salah satu bentuknya adalah dengan rutin membersihkan organ intim, terlebih ketika menstruasi.

Pembalut yang biasa digunakan dan beredar di pasaran hanya boleh digunakan dalam jangka waktu 4-6 jam. Tidak hanya tentang daya tamping/serap yang bisa ‘bocor’, menstruasi berisi darah kotor yang harus dikeluarkan tubuh. Oleh sebab itu, darah yang menyerap ke pembalut tidak boleh lama-lama dibiarkan dan harus segera dibuang.

Dalam sehari, pastikan si kecil mengganti pembalut 4-6 kali demi kebersihan organ intimnya. Jika anak jarang mengganti pembalutnya, maka akan menimbulkan gatal, ruam, hingga jamur yang menimbulkan bau tidak sedap di organ intimnya.

Tubuhku Mulai Banyak Tumbuh Bulu-Bulu, Normal Nggak ya?

Rambut atau bulu-bulu halus yang mulai tumbuh di kemaluan dan ketiak merupakan suatu hal yang normal dan menjadi bagian dari pubertas. Bunda bisa bicarakan kepada si kecil bahwa itu adalah hal yang normal dan Bunda juga mengalami hal yang sama.

Selain itu, beritahu juga cara merawatnya. Seperti mengajarkan anak cara mencukur bulu-bulunya, bagaimana cara merawat dirinya, dan semacamnya. Kenalkan juga ia pada skincare dasar untuk remaja pemula, sebab menstruasi juga memicu hormon munculnya jerawat yang membuat dirinya tidak percaya diri dengan perubahan di dirinya.

Let's share

Picture of Rizqa Fajria

Rizqa Fajria