Akhir-akhir ini viral seorang siswa SD yang membawa bekal nasi putih dengan lauk ulat turi yang digoreng. Keviralannya dimulai dari sang guru yang memvideokan isi bekal murid-muridnya. Dalam video tersebut, sang guru menyoroti bekal salah satu anak muridnya yang dia anggap tidak wajar.
Video tersebut kembali diunggah di TikTok dengan akun @cianjurexpress. Dalam video tersebut, sang guru seakan mengejek bekal sang murid. Teman-temannya juga ikut menertawainya karena bekalnya yang dianggap tak wajar.
Banyak netizen yang menyayangkan aksi guru dan teman-temannya yang seakan mengejek. Videonya pun mendapatkan reaksi yang sangat banyak. Terlihat dari views-nya yang mencapai 4,6 juta, dengan 170 ribu likes, dan 9422 komentar.
Anak yang membawa bekal ulat turi goreng ini diketahui bernama Andik. Ia merupakan siswa SD Meduri V, Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro. Guru yang memvideokan kejadian ini bernama Jumangin (36), mengaku memang sudah menjadi kebiasaan warga pinggir hutan untuk memakan ulat jati, enthung, dan walang.
Seperti apa sih fakta lengkapnya? Coba simak ulasannya, yuk!
Baca Juga: Bayi Minum Air Putih Karena ASI Belum Keluar, Emang Boleh?
1. Andik Ketahuan Bawa Bekal Ulat Turi pada Program Makan Bersama di Sekolah
Andik yang bersekolah di SD Meduri V memiliki program makan bersama yang rutin diadakan sekolah tiga kali dalam seminggu. Pada hari-hari yang telah ditentukan, semua siswa wajib membawa bekal ke sekolah dan makan bersama.
Guru nantinya akan mengecek menu makanan yang dibawa siswa. Dalam kesempatan ini, guru akan memberikan penjelasan tentang nilai-nilai gizi, kandungan vitamin, dan sebagainya yang ada dalam makanan yang mereka bawa.
Kebetulan di hari itu, Andik membawa ulat turi yang telah dimasak hingga matang sebagai lauk yang ia bawa ke sekolah.
2. Ulat Turi Sulit Didapat dan Langka
Seperti yang disebut oleh Jumangin, mengonsumsi ulat merupakan kebiasaan msyarakat di daerahnya. Ulat biasa dimakan ketika musimnya sedang banyak, seperti di musim kemarau.
Meski begitu, Jumangin terheran dengan bekal Andik karena muridnya itu membawa lauk ulat Turi. Menurutnya, ulat Turi merupakan salah satu jenis ulat yang sangat langka. Kalaupun ada, keberadaan ulat jenis ini sangat sulit didapat.
3. Andik Sangat Senang Makan Ulat Goreng
Diketahui, Andik sangat menyukai lauk ulat goreng, terutama ulat Turi yang ukurannya besar dan gemuk. Rasa dari ulat turi juga sangat enak dan gurih. Tak heran kalau Andik begitu menyukai menu tersebut hingga membawanya ke sekolah. Rasanya mirip seperti kerupuk kulit sapi yang renyah dan gurih.
4. Ulat Turi Boleh Dikonsumsi Anak-Anak
Menurut Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition (2017), ulat Turi yang dimakan oleh Andik boleh dikonsumsi anak-anak. Ulat jenis ini juga sering disebut dengan ulat gendon.
Di setiap pohon turi, dapat ditemui 2-3 ulat gendong yang berukuran cukup gemuk dengan panjang hinga 10 cm.
Ulatnya dapat ditemui di bagian batang paling bawah yang memiliki bekas keratan, berlubang dan mengeluarkan getah. Cara mengambilnya adalah dengan mengorek lubang tersebut dengan pisau dan mengambil ulatnya dengan tangan.
Ciri-ciri ulat ini ialah bertubuh gemuk, panjang, tekstur badannya berbuku-buku, memiliki moncong kemerahan dan warna putih susu. Di Pulau Jawa sendiri, ulat gendon biasa dijadikan kudapan dengan cara digoreng hingga matang. Bahkan, beberapa masyarakat percaya bahwa mengonsumsi ulat gendon dapat menyembuhkan sariawan hingga gusi bengkak.
5. Memiliki Kandungan Gizi yang Tinggi
Ulat ini memiliki kandungan gizi yang hampir sama dengan ulat sagu. Dalam tiap 100 gramnya, ulat ini menyediakan nutrisi berupa 5,8 gram protein, 21,6 gram lemak, 5,8 gram karbohidrat, dan 2,8 gram serat.
Ada pula kandungan mineral dalam ulat ini seperti kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, tembaga, vitamin B12, thiamin, niacin, hingga abu. Selain itu, ulat ini juga mengandung protein, karbohidrat, asam lemak omega 3, omega 6, omega 9 dan asam amino yang mampu mengatasi peradangan dalam tubuh.