Kehamilan sejatinya merupakan kabar gembira. Namun, banyak hal harus dipersiapkan oleh calon ibu kala mengetahui kabar kehamilannya.
Mulai dari persiapan materi dan mental, sekaligus menyiapkan diri untuk menghadapi perubahan suasana hati secara ekstrim atau mood swing.
Sindrom mood swing memang jamak melanda perempuan hamil. Sebab saat mengandung, hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh calon ibu cenderung tidak seimbang alias naik turun. Fluktuasi hormon inilah yang mempengaruhi kondisi mood tersebut.
Keluhan ibu hamil
Selain itu, tubuh perempuan hamil cenderung mengalami perubahan fisik yang signifikan.
Seringkali muncul gejala seperti sakit punggung, kaki bengkak, kram otot, mual, dan beberapa sindrom kehamilan lain yang menambah rasa tidak nyaman sehingga ibu mudah “uring-uringan”.
Dari segi psikis, kekhawatiran akan proses bersalin juga kadang menjadi sumber ketakutan tersendiri bagi ibu hamil.
Menurut spesialis kebidanan dan kandungan Dr. Prima Progestian, SpOG, perubahan hormonal, biokimiawi, fisik dan psikis inilah yang menyebabkan timbulnya banyak keluhan pada ibu hamil.
“Terlebih ada janin dalam rahimnya dan ia tahu bahwa janin tersebut sangat bergantung padanya,” terang Dr. Prima.
Mood swing dalam batas wajar sebetulnya bukan masalah besar, tergantung bagaimana ibu mengontrol emosinya. Yang penting, ibu jangan sampai terlalu larut dalam kekhawatiran karena bisa menimbulkan depresi yang berpengaruh pada kondisi janin.
Dampak terburuk mood swing
“Bayi yang lahir nantinya ada kemungkinan sulit berjalan, berat badan kurang, tidak responsif pada orang lain, atau bisa jadi bayi yang lahir dapat menjadi anak yang kurang bahagia.” lanjut Prima.
Mood swing umumnya lebih intens terjadi pada usia kehamilan di trimester pertama. Terlepas dari kurun waktu tersebut, mood swing akan berkurang sampai akhirnya normal kembali.
Cara mengatasi mood swing
Ibu hanya perlu mengalihkan rasa cemas yang berlebihan dengan meakukan berbagai hal yang positif seperti:
1. Rutin Berolahraga
Saat hamil, lakukan olahraga ringan misalnya senam hamil atau treadmill selama 5-10 menit setiap harinya. Olahraga ringan ini tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan tubuh, melainkan juga ketenangan jiwa.
2. Lakukan Me Time
Saat hamil, perempuan cenderung mengalami perubahan fisik hingga terkadang membuatnya kurang percaya diri. Maka, luangkanlah waktu untuk memanjakan diri (me time), misalnya dengan pergi ke salon untuk creambath, spa atau facial guna menyegarkan diri dan penampilan.
3. Sharing
Menurut penelitian, 99% ibu hamil merasakan khawatir dan cemas. Hal terpenting yang harus dilakukan adalah mengelola perasaan dengan cara berbagi kepada orang-orang terdekat, misalnya kepada pasangan, saudara atau orangtua. Selain itu, ibu bisa bergabung dengan komunitas ibu hamil yang terpercaya atau berkonsultasi dengan konselor profesional guna mendapat solusi yang tepat.
4. Menyaring Informasi yang Diterima
Belajar dan mencari tahu banyak hal memang tidak ada salahnya, terlebih mencari informasi seputar persiapan kedatangan sang buah hati. Namun ibu juga harus memastikan bahwa informasi yang didapat benar-benar berasal dari sumber yang terpercaya.
Jangan lupa menyaring informasi yang didapatkan agar tidak termakan berita-berita hoaks atau toxic yang justru akan menambah rasa cemas dan kekhawatiran.
5. Rileks dan Berpikir Positif
Ketimbang khawatir, cobalah untuk memaknai kehamilan sebagai sebuah anugerah. Dengan begitu, ibu bisa selalu bersyukur kepada Tuhan dan berpikir positif dengan kehidupan yang sedang dijalani.