Di era digital seperti saat ini, mempelajari bahasa asing sudah seperti kebutuhan dasar yang tak hanya harus dikuasai orang dewasa, tetapi juga si kecil. Dengan kondisi seperti sekarang, rasanya sudah sepatutnya anak belajar bahasa asing sejak dini.
Beberapa bahasa asing menjadi cukup populer dan penting saat ini, mulai dari bahasa Inggris, bahasa Jepang, bahasa Mandarin, hingga bahasa Korea yang paling hits.
Bunda perlu tahu, mempelajari bahasa asing sejak dini pada anak tak hanya sekedar agar ia up to date dan tidak tertinggal zaman. Tetapi juga karena hal ini bermanfaat untuk perkembangan otaknya.
Selain itu, anak yang belajar bahasa asing hingga menguasai lebih dari 2 bahasa, tentunya akan meningkatkan peluang kesuksesannya di masa depan kelak.
Dilansir dari Novak Djokovic Foundation, berikut alasan penting mengapa Bunda harus mengajak anak belajar bahasa asing sejak dini.
Baca Juga: 8 Tanda Anak Jenius, Pahami Cara Didiknya!
1. Anak Menjadi Kritis dan Mandiri Ketika Belajar Bahasa Asing
Anak yang belajar bahasa asing sejak dini, melatihnya untuk berpikir kritis dan bersikap mandiri. Ketika mempelajari bahasa asing, otak anak akan bekerja dengan keras dan kritis agar mampu memahami serta menggunakannya.
Kebiasaan berpikir kritis yang dipicu dari mempelajari bahasa asing ini pasti akan terbawa. Di kemudian hari, si kecil akan terbiasa berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah, merencanakan suatu hal dan mengerjakan tugasnya dengan mandiri serta tanggung jawab.
Ketika suatu hari ia mendapatkan masalah, si kecil akan mampu mencari jalan keluarnya secara mandiri karena telah terbiasa berpikir. Hal ini pun akan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan pemahaman yang baik untuk anak.
2. Mengasah Kemampuan Akademik dan Melatih Rasa Percaya Diri
Ketika si kecil sudah diajarkan bahasa asing sejak dini, kemampuan akademiknya akan ikut terasah secara tidak langsung. Kemampuan akademik ini merujuk pada beberapa keterampilan yang harus dikuasai anak ketika ia bersekolah.
Si kecil yang telah mampu memahami bahasa asing, biasanya telah memiliki kemampuan berbicara, membaca dan menulis yang baik. Penguasaan akan hal ini tentu bisa mendukungnya berprestasi di sekolah.
Selain itu, di jenjang terendah sekolah pun biasanya sudah dilengkapi dengan mata pelajaran bahasa asing, seperti bahasa Inggris, bahasa Jepang, Mandarin, dan sebagainya. Dengan begitu, si kecil akan lebih unggul dari teman seusianya yang tidak belajar bahasa asing sedari dini.
Kemampuan yang ia miliki juga tentunya akan membuatnya lebih percaya diri. Aktivitas belajar bahasa asing menuntutnya untuk terus mencoba meski dengan kosakata berantakan dan masih salah. Hal ini akan membentuknya memiliki karakter yang lebih percaya diri dan tidak takut salah.
3. Meningkatkan Rasa Empati pada Anak
Studi yang dilakukan University of Chicago menunjukkan bahwa anak yang menguasai lebih dari satu bahasa, memiliki empati yang lebih baik.
Mempelajari bahasa yang berbeda dari latar budaya mereka, membuat si kecil mampu menempatkan diri pada posisi orang lain, serta memahami berbagai perspektif. Sebab, anak yang belajar bahasa asing turut mempelajari budaya dan nilai dari bahasa yang mereka pelajari.
4. Meningkatkan Curiousity dan Kemampuan Akademik Anak dengan Belajar Bahasa Asing
Anak yang belajar bahasa asing akan memancing sisi curiousity atau rasa penasaran terhadap sesuatu yang baru. Pada masa anak-anak, otak mereka masih mengalami plasticity dan flexibility yang membuatnya lebih mudah menerima akses informasi.
Proses belajar bahasa asing pada anak sedari dini, akan membentuk fondasi awal pembelajaran yang baik dan lebih mudah pada otaknya. Setelahnya, hal ini akan membuatnya lebih semangat dalam mencari tahu hal baru dan memperluas wawasannya.
5. Membuka Wawasan Baru dan Meningkatkan Kreativitas Anak
Anak yang mempelajari bahasa asing pasti memiliki wawasan yang lebih terbuka dan luas, seperti yang disebut di atas, mempelajari bahasa asing berarti turut mempelajari budayanya, sejarah, makanan khas, dan sebagainya.
Tak hanya itu, kemampuan anak dalam berbahasa asing juga dapat membuatnya bisa mengakses informasi yang lebih luas, tidak hanya dari lokal saja.
Hal ini tentu dapat membuat daya kreativitasnya semakin tinggi, sebab dia memiliki akses informasi dan referensi yang lebih luas, yang memancing otaknya untuk dapat berpikir lebih dalam dan berkarya.