Belakangan ini pasti kamu pernah mendengar bahwa generasi zaman sekarang sudah jauh dari sopan santun dan tidak bermoral. Tahukah Ayah dan Bunda? Karakter yang baik dan berbudi pekerti luhur ternyata bisa dibentuk sedari dini melalui cerita fabel, lho!
Cerita fabel merupakan salah satu jenis cerita fiksi yang menggambarkan binatang sebagai tokoh dengan sifat dan perilaku seperti manusia. Cerita seperti ini lah yang menyebabkan munculnya istilah Kancil hewan yang cerdik, Belalang si Bijaksana, dan sebagainya.
Fabel seringkali memiliki jalan cerita yang mendidik dan penuh dengan pesan moral. Genre ini memang diperuntukkan untuk anak-anak.
Dalam penelitian yang dipublikasikan National Library of Medicine, disebutkan bahwa anak yang dibacakan cerita fabel dengan beragam karakter akan membuatnya mudah mengenali dan memahami karakter manusia dengan baik.
Sebab, alur dalam fabel hampir selalu berisi tentang sebab-akibat. Secara tidak langsung, anak belajar tentang konsekuensi dan hukum karma yang bisa terjadi apabila dia memilih keputusan yang salah atau berperilaku buruk kepada sesama.
Selain itu, membacakan cerita atau mendongeng juga dapat menjadi proses stimulasi yang efektif dalam merangsang perkembangan bahasa, kognitif, motorik halus, dan ekspresi emosi anak.
Nah, apa saja kira-kira cerita fabel yang bisa Ayah dan Bunda bacakan kepada si kecil? Kita baca satu-satu, yuk!
Baca Juga: 9 Potret Bahagia Keluarga Belo, Si Paling Teman Tapi Menikah!
1. Cerita Fabel Kelinci dan Kura-Kura
Cerita ini dimulai dengan tokoh kelinci sombong yang merasa dirinyalah hewan yang larinya paling cepat di hutan. Sifat sombongnya membuat Kelinci menantang hewan lainnya yang ada di hutan untuk berlomba lari dengannya. Di antara semua hewan di hutan, rupanya ada satu yang bersedia meladeni tantangan Kelinci.
Siapa kah dia? Ia adalah seekor Kura-Kura yang terkenal dengan jalannya yang sangat lambat. Sontak, hal ini membuat Kelinci menganggap apa yang dilakukan Kura-Kura hanyalah lelucon belaka. Kelinci menertawai tawaran Kura-Kura yang menurutnya sangat tidak masuk akal. Mana mungkin dirinya kalah lomba lari melawan Kura-Kura yang lamban?
Akhirnya, lomba lari antara Kelinci dan Kura-Kura pun dimulai. Kelinci langsung berlari dengan cepat yang tentu membuat Kura-Kura tertinggal jauh di belakang.
Di tengah lintasan, Kelinci merasa jumawa karena ia tahu dirinya tak akan kalah. Kelinci beristirahat dan menyantap wortel yang ia temukan di hutan. Karena kekenyangan, ia pun akhirnya tertidur.
Kesombongan yang dimiliki Kelinci ternyata membuatnya kalah dari pertandingan. Tanpa kelinci tahu, Kura-Kura terus berjalan dengan konsisten dan perlahan hingga garis finish, sehingga memenangkan perlombaan.
2. Kisah Anjing Kecil dan Bayangannya
Cerita ini berkisah tentang seekor Anjing kecil yang tamak. Pada suatu hari, Anjing ini berjalan dengan menggigit sepotong daging segar sambil menyusuri sungai.
Dalam perjalanan tersebut, ia melihat seekor anjing lain yang juga sedang menggigit sepotong daging. Meski dirinya sudah memiliki makanannya sendiri, Anjing kecil ini tetap ingin merampas sepotong daging yang dimiliki Anjing tersebut.
Ia lantas meloncat dan merebut daging yang ada di mulut Anjing yang dilihatnya, tanpa tahu bahwa itu adalah bayangannya sendiri yang tercermin aliran sungai. Akibatnya, daging yang ia gigit pun tercebur ke dalam sungai dan ia gagal menikmati sepotong daging pun karena sifatnya yang serakah.
3. Cerita Fabel Persahabatan Singa dan Tikus
Singa adalah raja hutan yang dikenal begitu menakutkan. Tak ada satu pun hewan yang ada di hutan, yang berani untuk berada di dekatnya atau bahkan mendekati sarangnya.
Hingga suatu hari, ada seekor Tikus yang penasaran dengan rumah sang raja hutan. Ia pun diam-diam mendekati sarangnya untuk sekedar melihat. Sayangnya, Singa mengetahui keberadaan Tikus dan langsung membuat hewan kecil itu ketakutan dan meminta maaf.
Iba karena melihat Tikus yang ketakutan, Singa akhirnya membebaskannya. Tikus merasa sangat berterima kasih dan berjanji akan membalas kebaikan hati Singa.
Suatu hari, Singa terjebak dalam jaring pemburu tanpa bisa melakukan apa-apa. Ia meraung tak berdaya hingga Tikus mendengarnya. Tikus pun berlari dengan cepat dan membantu Singa lolos dari jaring pemburu.
Ia menggigit tali jaring yang mengkungkung badan Singa, hingga bebas. Hal ini membuat Singa merasa tersentuh dan berterima kasih kembali dengan apa yang dilakukan hewan kecil tersebut. Sejak kejadian itu, Singa dan Tikus mulai menjalin persahabatan yang erat.
4. Kisah Rusa dan Pemburu
Suatu hari, ada seekor rusa dengan tanduk yang gagah dan megah sedang berkaca di aliran air sungai. Ia begitu bangga dengan tanduk indahnya, namun sekaligus merasa sedih karena ia memiliki kaki yang kecil dan ramping. Rusa ingin sekali keempat kakinya bisa sekokoh dan segagah tanduknya.
Tanpa ia sadari, ternyata dari balik pohon ada pemburu yang sudah mengincar nyawanya. Tepat ketika pemburu melepaskan tembakan, Rusa bisa dengan gesit berlari dan menjauh dari ancaman.
Berkat hal tersebut, Rusa pun akhirnya sadar. Kaki yang ramping dan kecil ini berguna agar dapat berlari dengan gesit dan lincah. Ia pun kini tak lagi merasa insecure dan mulai mensyukuri keindahan yang ia punya.
5. Cerita Fabel Si Kancil Pencuri Mentimun
Ada seekor Kancil yang licik dan suka sekali mencuri timun dari kebun sayur Pak Tani. Ia selalu berhasil melakukan aksinya, hingga suatu hari ia masuk ke dalam perangkap yang telah disiapkan Pak Tani.
Dengan otak liciknya, ia mulai membohongi hewan-hewan yang berada di sekitar lubang perangkap Pak Tani dengan mengatakan bahwa ia sedang berlindung di dalam lubang karena besok kiamat.
Sontak, hewan-hewan mulai dari Kura-Kura, Kelinci, Monyet, dan lainnya ikut masuk ke dalam perangkap Pak Tani karena mempercayai omongan Kancil. Ketika lubang yang digali Pak Tani mulai semakin penuh dan sesak, kesempatan ini digunakan si Kancil untuk melompat keluar.
Setelahnya, baru ia mengaku bahwa lubang tersebut ialah perangkap milik Pak Tani dan langsung meninggalkan hewan-hewan lainnya yang terjebak dalam perangkap tanpa membantu mereka sama-sekali.
6. Kisah Gajah dan Semut
Gajah dikenal sebagai hewan yang besar. Suatu hari kawanan Gajah datang ke hutan untuk mencari makan. Sayangnya, kehadiran Gajah ini mengganggu kawanan semut yang bermukim di hutan. Tanpa mereka sadari, banyak rumah semut yang hancur karena diinjak Gajah.
Semut pun marah dan mencoba meminta Gajah untuk mencari makan di kawasan lain. Mendengar protes Semut, kawanan Gajah tertawa dan menganggap Semut hanyalah binatang kecil tak berbahaya.
Kawanan Semut yang kesal akhirnya berbuat nekat dengan menyerang kawanan Gajah dengan menggigiti kulitnya, masuk ke dalam telinganya, hingga membuat mereka kewalahan dan terjatuh.
Hal ini pun akhirnya membuat kawanan Gajah menyerah dan meninggalkan hutan. Mereka sadar bahwa kawanan Semut ini tak bisa diremehkan meski memiliki tubuh yang kecil.
7. Cerita Fabel Itik Buruk Rupa
Suatu hari, seekor induk Itik tengah menunggu satu persatu telurnya menetas. Ia pun terkejut ketika melihat salah satu anaknya yang memiliki warna keabu-abuan dan berbadan lebih besar dari anaknya yang lain.
Itik buruk rupa ini suka sekali berenang, tetapi hal ini malah membuat hewan lain termasuk saudara-saudaranya mengolok-olok dirinya.
Ia pun merasa sedih dan memutuskan untuk pergi sendirian. Ketika sedang berisitrahat di pinggir sungai, Itik buruk rupa ini bertemu dengan gerombolan Angsa cantik yang menumbuhkan rasa iri di hatinya.
Salah satu dari Angsa tersebut bertanya, mengapa dirinya terlihat sedih dan muram. Ia pun menjawab bahwa dirinya sedih lantaran sering diejek karena memiliki fisik yang buruk rupa.
Angsa cantik itu pun meminta Itik untuk melihat pantulan dirinya sendiri di sungai. Betapa terkejutnya sang Itik ketika melihat pantulan dirinya di air yang terlihat cantik seperti Angsa.
8. Kisah Serigala Berbulu Domba
Seekor Serigala yang sedang lapar pergi mencari makan. Ia bersembunyi di antara kawanan Domba. Ketika ia mencoba memangsa seekor Domba namun tidak dapat, sebab Domba-Dombanya sangat hati-hati. Tiap kali serigala mendekat, mereka akan lari.
Tak kehabisan akal, Serigala memutuskan untuk mengelabui bentuk fisiknya dengan berpakaian seperti Domba. Dengan begitu, ia hidup bersama kawanan Domba dan dapat memangsa mereka sesuai kehendaknya.
Sayangnya, apa yang ia kehendaki tak berlangsung lama. Penggembala berencana untuk meyembelih seekor Dombanya. Nahas, di antara semua Domba yang ada, dirinyalah yang dipilih oleh Gembala. Aksi Serigala pun akhirnya terbongkar dan membuatnya terbunuh di tangan penggembala.
9. Cerita Fabel Rubah yang Cerdik
Hiduplah seekor Rubah yang kelaparan karena belum makan. Rubah tersebut kemudian melihat seekor Gagak yang terbang dengan membawa sepotong daging di paruhnya. Gagak tersebut pun hinggap di dahan sebuah pohon.
Melihat Gagak tersebut, Rubah menghampiri ke bawah pohon tersebut. Ia memuji Gagak tersebut hingga ia senang dan tersipu malu.
Rubah pun kembali melanjutkan rencananya. Ia berbohong dengan memuji suara Gagak yang merdu dan memintanya untuk bernyanyi.
Gagak yang tersanjung pun mulai bernyanyi. Potongan daging yang ada di paruhnya pun terjatuh ke tanah dan dengan cepat dibawa pergi oleh Rubah. Gagak pun sadar telah ditipu Rubah dan menyesal karena lengah saat dipuji.
10. Kisah Belalang dan Semut
Belalang dan Semut dikisahkan punya cara yang berbeda dalam menghadapi musim dingin. Meski keduanya hidup berkoloni, Semut tak pernah malas-malasan dan selalu bergotong-royong demi mengumpulkan makanan ke dalam sarang. Mereka melakukan hal ini sebagai bentuk persiapan agar tidak kelaparan ketika musim dingin tiba.
Berbeda dengan kelompok Belalang yang hanya berpesta dan bermain saja. Akibatnya, Belalang pun mengalami kesulitan dan kelaparan selama musim dingin.
11. Cerita Fabel Kura-Kura dan Itik
Seekor Kura-Kura mendapat undangan untuk hadir di pesta pernikahan Putri Gagak yang ada di atas bukit yang tinggi. Kura-Kura sebenarnya punya keinginan untuk datang ke pesta pernikahan, namun apa daya? Ia hanyalah Kura-Kura yang berjalan lambat dan selalu membawa beban di pundaknya.
Suatu hari, Kura-Kura bertemu dengan sepasang Itik dan menceritakan keluh kesahnya. Kedua Itik itu bersedia untuk menolong Kura-Kura dan membawanya terbang ke atas bukit.
Mereka meminta Kura-Kura untuk menggigit sebilah kayu sebagai pegangan dan kedua Itik tersebut akan membawanya terbang jauh ke bukit.
Meski begitu, ada syarat yang harus dipenuhi Kura-Kura untuk hal itu. Syarat dari kedua Itik tersebut adalah Kura-Kura tak boleh berbicara sepatah kata pun atau ia akan menyesal.
Kura-Kura pun langsung menyetujui syarat si Itik yang dianggapnya sangat mudah. Ia pun langsung menggigit bilah kayu dengan mulutnya dan sepasang Itik ikut menahan kayu tersebut untuk membawa Kura-Kura terbang ke angkasa.
Di langit, seekor burung Gagak melintasi mereka. Gagak tersebut kaget melihat Kura-Kura yang bisa terbang seperti dirinya. Sontak, Gagak tersebut berkata “Kamu pasti Raja dari semua Kura-Kura!”.
Mendengar hal itu, Kura-Kura merasa jumawa dan langsung melupakan syarat yang diajukan kedua Itik. Ia membuka mulutnya, hendak berkata “tentu saja,”.
Sayangnya, belum sempat ia membanggakan diri, gigitan Kura-Kura pada sebilah kayu pun terlepas dan membuatnya terjatuh dari langit.
12. Kisah Burung Jalak dan Kerbau
Cerita fabel yang terakhir adalah kisah dari seekor Kerbau dan burung Jalak. Seperti yang kita tahu, Kerbau itu suka sekali bermain di kubangan lumpur.
Sayangnya, Kerbau tak pernah tahu, bahwa selama ini ia selalu ditemani oleh burung Jalak yang tak pernah absen dari sisinya. Burung itu selalu menaiki punggung Kerbau untuk memakan kutu dan cacing yang ada di badannya.
Meski merasa sangat terbantu dengan kehadiran burung Jalak, Kerbau tak pernah sekalipun berterima kasih. Sebab, ia sendiri bahkan tak pernah menyadari kebaikan hati burung Jalak kepadanya.
Cerita ini mengajarkan bahwa dalam menjalani hidup seringkali kita dibantu dan didukung oleh orang lain hingga berhasil. Sayangnya, kita kerap lupa dan mengabaikan orang-orang yang berarti untuk kita dan meninggalkan penyesalan terdalam.