check it now

10 Hal Menarik Di Balik Perayaan Imlek

Tak hanya tradisi bagi angpau, berikut 10 hal menarik di balik perayaan Imlek lain yang perlu Anda tahu!

Daftar Isi Artikel

Imlek atau Tahun Baru China merupakan perayaan penting bagi masyarakat Tiong Hoa.

Imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama pada penanggalan Tiong Hoa dan berakhir dengan Cap Go Me pada tanggal ke-15.

Meski perayaan Imlek di tahun 2021 masih dalam situasi pandemi, namun tak berarti mengurangi makna dari Imlek itu sendiri.

Berikut 9 fakta menarik di balik perayaan Imlek bagi masyarakat Tiong Hoa versi Sang Buah Hati.

1. “Gong Xi Fa Cai” bukan ucapan “Selamat Tahun Baru”

Banyak orang yang mengatakan “Gong Xi Fa Cai” sebagai ucapan “Selamat Tahun Baru” pada perayaan Imlek.

Namun, sebenarnya kalimat yang memiliki arti “Selamat Tahun Baru” adalah “Xin Nian Kuai Le”.

Kebiasaan pengucapan kalimat “Gong Xi Fa Cai” yaitu karena bagi masyarakat Hong Kong yang berbahasa Katon kalimat tersebut memiliki arti “selamat atas keberuntungan”.

Dengan mengucapkan “Gong Xi Fa Cai”, mereka berharap bisa mendapatkan keberuntungan di tahun yang baru.

Ilustrasi imlek (Foto: Pexels)

2. Jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya

Hari Raya Imlek selalu jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya berdasarkan kalender Lunar.

Biasanya, Imlek jatuh pada kisaran tanggal 21 Januari sampai 20 Februari. Pada tahun 2021, perayaan Imlek jatuh pada tanggal 12 Februari 2021.

3. Setiap tahun baru diawali dengan pergantian shio

Dalam tradisi Tiong Hoa, pergantian tahun juga diawali dengan pergantian shio.

Shio (chinese zodiac) merupakan salah satu adat istiadat untuk menamai setiap tahun dengan 12 jenis shio yang berbeda.

Misalnya pada tahun 2021 adalah tahun Kerbau Logam. Bagi masyarakat keturunan Tiong Hoa, perhitungan astrologi Tiongkok ini memiliki makna dan keberuntungan tersendiri setiap tahunnya.

4. Hari untuk berdoa dan meminta

Sama seperti hari-hari besar pada tradisi agama lain, Imlek juga merupakan hari di mana masyarakat Tiong Hoa berdoa dan meminta segala hal yang baik kepada Tuhan.

Tak hanya kepada Tuhan, masyarakat Tiong Hoa juga biasanya merdoa kepada para leluhur mereka agar senantiasa dilimpahi keberuntungan dan keberhasilan dalam hidup.

5. Melakukan tradisi bakar uang

Membakar kertas atau yang dikenal dengan sebutan membakar uang merupakan salah satu tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Tiong Hoa saat Imlek.

Kertas kuning emas dipegang oleh wanita dan kertas putih oleh pria dengan waktu membakar yang berbeda. Kemudian, kertas yang dibakar ditempatkan pada sebuah kaleng berwarna merah.

Tujuan dari aktivitas tersebut sebagai wujud penghormatan kepada leluhur. Asap dari bakaran yang membumbung tinggi melambangkan doa-doa yang terbawa menuju Tuhan di langit.

6. Festival musim semi

Tahun Baru Imlek merupakan tanda berakhirnya musim dingin di China. Karenanya Imlek dikenal juga dengan sebutan Festival Musim Semi atau “Chunjie”.

Musim semi dianggap sebagai awal memulai menanam bibit-bibit yang akan dipanen setelah sekian lamanya para petani tidak bisa bekerja di ladang karena musim dingin.

Musim semi juga diyakini dapat membawa berkah dan keberuntungan di awal tahun yang baru.

Ilustrasi merayakan imlek dengan video conferencing (Foto: Pexels)

7. Hari untuk berbagi

Tahun Baru Imlek juga dapat dijadikan momen untuk berbagi kepada orang lain. Misalnya dengan memberikan angpau (amplop berwarna merah) sebagai hadiah untuk mereka.

Angpau tak hanya bisa diberikan dari orang dewasa kepada anak-anak saja, melainkan juga dari orang dewasa ke orang dewasa lainnya yang ingin diberi hadiah.

8. Tradisi memberi jeruk

Jeruk mandarin merupakan makanan khas yang tak boleh terlewatkan saat perayaan Imlek.

Dalam bahasa Mandarin jeruk disebut “chi zhe”, “chi” berarti rezeki dan “zhe” berarti buah. Itulah sebabnya buah berwarna orange yang satu ini dipercaya sebagai buah yang dapat membawa hoki.

Bila dulu jeruk mandarin hanya disediakan untuk para pejabat di Tiongkok Kuno, maka berbeda dengan sekarang. Jeruk mandarin sangat mudah didapatkan di pasaran dan masyarakat Tiong Hoa kerap memberikan jeruk mandarin sebagai hadiah untuk keluarga atau kerabatnya dengan tujuan agar rezekinya semakin bertambah.

9. Tradisi menyalakan kembang api/petasan

Perayaan Imlek juga erat kaitannya dengan mitos Monster Nian. Karena itulah biasaya perayaan Imlek di China ditandai dengan letusan petasan atau kembang api.

Masyarakat Tiong Hoa percaya akan terhindar dari nasib buruk apabila mereka membakar petasan atau kembang api pada malam tahun baru.

Tak cukup sampai situ, petasan atau kembang api kembali dinyalakan pada pagi hari untuk menyambut tahun yang baru.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti

Daftar Isi Artikel

Updates