check it now

Cara Mengeluarkan Dahak pada Bayi dengan Aman di Rumah

Mengeluarkan dahak pada bayi tidak boleh sembarangan. Dengan cara yang aman dan tepat, orang tua bisa membantu bayi bernapas lebih nyaman tanpa risiko.

Daftar Isi Artikel

Saat bayi batuk dan pilek, ia akan kesulitan bernapas sehingga lebih rewel dari biasanya. Pada saat itu, orang tua sering merasa khawatir dengan kondisi dahak yang menumpuk di saluran pernapasannya. Dahak sebenarnya merupakan respons alami tubuh untuk membersihkan jalan napas, namun pada bayi yang saluran napasnya masih sempit, penumpukan dahak bisa membuatnya tidak nyaman. Karena itu, orang tua perlu memahami cara mengeluarkan dahak pada bayi dengan aman dan sesuai dengan tahap usianya.

Penyebab Munculnya Dahak pada Bayi

Dahak pada bayi umumnya muncul akibat infeksi saluran pernapasan atas, seperti pilek atau flu, iritasi akibat udara kering, serta paparan debu atau asap. Sistem pernapasan bayi masih belum matang, sehingga produksi lendir yang berlebihan bisa lebih mudah menumpuk.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), lendir atau dahak sebenarnya berfungsi melindungi saluran napas dari kuman dan partikel asing. Namun pada bayi, kemampuan untuk mengeluarkan dahak secara mandiri masih terbatas karena refleks batuknya belum sekuat orang dewasa.

Karena saluran pernapasan bayi masih sangat sensitif, maka untuk mengeluarkannya perlu dilakukan dengan cara yang tepat dan aman. Penggunaan alat atau metode yang tidak tepat justru berisiko melukai jaringan hidung dan tenggorokan, bahkan dapat memperparah iritasi.

World Health Organization (WHO) menekankan bahwa pada bayi, pendekatan non-invasif lebih dianjurkan untuk membantu pernapasan tetap lega. Artinya, fokus utama adalah membantu tubuh bayi bekerja secara alami, bukan memaksanya mengeluarkan dahak.

Cara Aman Mengeluarkan Dahak pada Bayi

Salah satu cara yang paling direkomendasikan adalah menjaga kelembapan saluran napas bayi. Udara yang lembap membantu mengencerkan dahak sehingga lebih mudah keluar.

Menggunakan humidifier di ruangan tidur bayi dapat membantu, terutama saat udara kering. Penelitian dalam Journal of Pediatric Pulmonology menyebutkan bahwa kelembapan udara yang cukup dapat membantu mengurangi kekentalan lendir pada saluran pernapasan anak.

Selain itu, pemberian ASI atau cairan yang cukup (sesuai usia bayi) juga berperan penting. Cairan membantu mengencerkan dahak dari dalam tubuh sehingga bayi lebih nyaman bernapas.

Cara lain untuk membantu mengeluarkan dahak pada bayi yakni dengan membaringkannya. Bayi dapat dibaringkan dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi (tanpa bantal langsung di bawah kepala untuk bayi di bawah 1 tahun). Posisi ini membantu dahak tidak menumpuk di bagian belakang tenggorokan.

Menurut panduan praktik pediatri, perubahan posisi secara berkala juga dapat membantu drainase lendir secara alami, terutama saat bayi sedang pilek.

Perlukah Menggunakan Obat atau Alat Penyedot Dahak?

Penggunaan obat pengencer dahak atau alat penyedot lendir sebaiknya tidak dilakukan sembarangan tanpa pengawasan dokter.

Alat penyedot dahak boleh digunakan bila diperlukan, namun dengan tekanan lembut dan frekuensi terbatas agar tidak melukai mukosa hidung bayi. Jika orang tua ragu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak.

Meski sebagian besar dahak pada bayi bersifat ringan dan bisa ditangani di rumah, orang tua perlu waspada jika bayi menunjukkan tanda-tanda berikut:

  • Napas cepat atau berbunyi berat.
  • Bayi tampak sangat lemas.
  • Sulit menyusu atau minum.
  • Disertai demam tinggi atau warna bibir kebiruan.

Kondisi tersebut bisa menandakan gangguan pernapasan yang memerlukan penanganan medis segera.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti

Daftar Isi Artikel

Updates