check it now

Snacking pada Anak: Kebutuhan Gizi atau Sekadar Kebiasaan?

Snacking bisa menjadi bagian penting dalam pola makan anak jika dilakukan dengan tepat. Simak penjelasan dokter anak tentang waktu, jenis camilan, dan tanda snacking yang sehat.

Daftar Isi Artikel

Kebiasaan ngemil atau snacking pada anak sering kali membuat orang tua khawatir. Tak sedikit yang takut anak jadi sulit makan besar, terlalu banyak konsumsi gula, atau justru jadi kebiasaan yang kurang sehat. Padahal, snacking tidak selalu buruk. Jika diatur dengan tepat, camilan justru bisa berperan penting dalam memenuhi kebutuhan energi dan gizi anak.

Menurut dr. Ferdy Limawal, Sp.A, snacking merupakan bagian dari pola makan anak yang wajar selama dilakukan dengan benar dan tidak menggantikan waktu makan utama.

Ngemil itu boleh, bahkan perlu, terutama untuk anak yang masih dalam masa pertumbuhan, memiliki kapasitas lambung kecil, atau aktif secara fisik. Namun ingat, ngemil tidak boleh sampai menggantikan makan besar,” jelas dr. Ferdy.

Snacking pada Anak, Kapan Dibutuhkan?

Pada dasarnya, anak-anak membutuhkan asupan energi yang cukup sepanjang hari. Namun, kapasitas lambung anak relatif kecil, sehingga mereka tidak selalu bisa memenuhi kebutuhan gizinya hanya dari tiga kali makan utama.

Dalam kondisi ini, snacking berfungsi sebagai asupan tambahan di sela waktu makan untuk menjaga energi tetap stabil dan mencegah anak terlalu lapar. Snacking menjadi kebutuhan terutama bila:

  • Anak sangat aktif bergerak
  • Jarak antara makan utama cukup panjang
  • Anak sulit menghabiskan porsi makan besar

Selama fungsinya untuk melengkapi, bukan menggantikan, snacking dapat membantu tumbuh kembang anak secara optimal.

Pola Makan Ideal Anak yang Perlu Diketahui Orang Tua

Agar snacking tidak berubah menjadi kebiasaan yang kurang sehat, orang tua perlu memahami pola makan ideal anak. “Pola makan ideal anak terdiri dari tiga kali makan utama, yaitu pagi, siang, dan malam, ditambah dua kali camilan sehat,” ujar dr. Ferdy.

Ia juga menjelaskan bahwa waktu pemberian snack perlu diperhatikan agar tidak mengganggu nafsu makan anak.

Waktu terbaik untuk snacking adalah sekitar jam 10 pagi dan jam 3 sampai 4 sore. Pastikan ada jeda yang cukup agar anak tidak terlalu kenyang dan tetap lahap saat makan besar,” tambahnya.

Pilihan Camilan Sehat untuk Anak

Bukan hanya soal waktu, jenis camilan juga sangat menentukan apakah snacking berdampak baik atau sebaliknya. Camilan anak sebaiknya tetap bernilai gizi dan tidak didominasi rasa manis, asin, atau gurih berlebihan. Dokter Ferdy menyarankan beberapa pilihan snack sehat, seperti:

  • Buah segar
  • Telur rebus
  • Keju
  • Yogurt
  • Roti gandum
  • Ubi

Kombinasi camilan juga bisa menjadi pilihan bernutrisi, misalnya buah dengan yogurt, atau roti gandum dengan selai kacang. Dengan variasi yang tepat, anak tetap tertarik ngemil tanpa mengorbankan keseimbangan gizinya.

Tanda Kebiasaan Snacking Anak Sudah Sehat

Masih ragu apakah kebiasaan ngemil anak sudah tergolong sehat? Orang tua bisa memperhatikan beberapa tandanya. Kebiasaan snacking anak bisa dikatakan baik jika:

  • Anak tetap mau makan besar dengan lahap
  • Berat badan dan tumbuh kembang sesuai usia
  • Snack yang dikonsumsi bernilai gizi, bukan hanya tinggi gula atau garam

Kalau anak tetap lahap makan dan pertumbuhannya sesuai kurva, berarti pola makannya sudah baik, termasuk pola snacking-nya,” tutup dr. Ferdy.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti

Daftar Isi Artikel

Updates