Kasus obesitas anak di Indonesia terus meningkat dalam satu dekade terakhir. Data Survei Kesehatan Indonesia (SSGI) 2022 menunjukkan, anak usia 5–12 tahun tercatat 10,8% gemuk dan 9,2% obesitas. Pada usia 13–15 tahun, prevalensinya mencapai 16%, sedangkan remaja 16–18 tahun berada di angka 13,5%.
Sementara itu, studi lain melaporkan prevalensi overweight dan obesitas anak usia 6–12 tahun mencapai 17,5%. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2007 yang hanya sekitar 12,8%. Data ini menunjukkan bahwa obesitas anak di Indonesia adalah masalah kesehatan serius yang tidak bisa dianggap sepele.
Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik anak, tetapi juga berpengaruh terhadap kepercayaan diri, aktivitas sosial, hingga risiko penyakit serius di kemudian hari. Jika tidak dicegah sejak dini, obesitas bisa menjadi pintu masuk berbagai masalah kesehatan seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung.
Kabar baiknya, obesitas pada anak sebenarnya bisa dicegah. Langkah sederhana dari rumah seperti mengatur pola makan, membatasi konsumsi makanan tinggi gula, dan mengajak anak aktif bergerak dapat membuat perbedaan besar.
Mengapa Obesitas Anak di Indonesia Bisa Terjadi?
1. Pola Makan Tidak Seimbang
Konsumsi makanan cepat saji, camilan tinggi gula, serta minuman manis menjadi penyebab utama. Sebaliknya, asupan sayur dan buah masih rendah pada sebagian besar anak Indonesia.
2. Kurang Aktivitas Fisik
Banyak anak menghabiskan waktu dengan gadget, televisi, atau game online. Kurangnya aktivitas fisik membuat energi tidak terbakar dengan optimal.
3. Lingkungan dan Akses Makanan
Makanan cepat saji lebih mudah diakses dibandingkan makanan sehat. Iklan makanan tinggi gula juga gencar ditujukan pada anak-anak.
4. Pola Asuh dan Kebiasaan Keluarga
Kebiasaan memberi hadiah berupa makanan manis atau tidak memberi teladan pola hidup sehat turut memperbesar risiko obesitas.
Dampak Obesitas Anak Jika Tidak Dicegah
Obesitas pada anak tidak hanya berdampak pada penampilan fisik, tetapi juga kesehatan jangka panjang. Anak dengan obesitas berisiko lebih tinggi mengalami:
- Diabetes tipe 2
- Hipertensi
- Penyakit jantung
- Gangguan sendi dan pernapasan
- Masalah psikologis seperti rendah diri dan bullying
Jika tidak ditangani, obesitas bisa berlanjut hingga dewasa dan meningkatkan risiko penyakit kronis.
Langkah Pencegahan Obesitas Anak dari Rumah
1. Terapkan Pola Makan Seimbang
Sajikan makanan dengan kombinasi karbohidrat, protein, lemak sehat, serta buah dan sayur. Batasi camilan manis dan minuman kemasan.
2. Ajak Anak Aktif Bergerak
Anak perlu aktivitas fisik minimal 60 menit setiap hari. Bisa melalui olahraga ringan, bermain di luar, atau kegiatan fisik bersama keluarga.
3. Atur Waktu Tidur yang Cukup
Kurang tidur dapat meningkatkan nafsu makan anak. Pastikan anak tidur sesuai kebutuhan usianya.
4. Jadi Contoh yang Baik untuk Anak
Orang tua yang membiasakan hidup sehat akan lebih mudah menanamkan kebiasaan yang sama pada anak.
5. Ajarkan Anak Mengenali Makanan Sehat
Kenalkan label gizi sejak dini dan ajak anak ikut memilih makanan sehat saat berbelanja. Selain itu hindari untuk mengenalkan junkfood atau makan UPF sejak dini.