check it now

Digital Tantrum, Masalah Baru Anak di Era Gadget yang Jadi Sorotan

Digital tantrum makin marak di era gadget. Anak bisa marah besar ketika gawainya disita atau dibatasi. Apa penyebabnya dan bagaimana cara orang tua menghadapinya?

Daftar Isi Artikel

Fenomena digital tantrum semakin menjadi sorotan di era gadget. Banyak orang tua mengeluhkan si kecil yang langsung menangis, marah, bahkan berteriak ketika gawainya disita atau dibatasi. Kondisi ini kian sering terjadi seiring meningkatnya penggunaan perangkat digital dalam kehidupan sehari-hari.

Sayangnya, tidak sedikit orang tua yang bingung menghadapi tantrum semacam ini. Apakah wajar anak mengalami digital tantrum? Apa dampaknya jika terus dibiarkan? Dan bagaimana cara orang tua mengatasinya dengan tepat? Yuk kita bahas!

Baca Juga : Anak Tak Bisa Lepas dari Gadget? Ikuti Pesan Psikolog Ini

Penyebab dan Dampak Digital Tantrum pada Anak

Digital tantrum terjadi bukan tanpa alasan. Beberapa faktor yang memicunya antara lain:

  1. Kecanduan gadget sehingga otak anak terbiasa mendapat rangsangan instan dari layar.
  2. Kurangnya aktivitas nyata di real life, alhasil anak selalu mengisi waktu dengan kegiatan digital.
  3. Kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak sehingga anak tidak memahami alasan orang tua melarang atau membatasi penggunaan gadget.
  4. Gadget sering jadi pelarian atau kebutuhan emosional anak untuk mengatasi bosan, cemas atau kesepian.

Jika tidak ditangani, digital tantrum bisa berdampak serius terhadap tumbuh kembang anak. Mereka akan cenderung memiliki emosi yang tidak stabil karena mudah marah saat kebutuhan digitalnya tidak terpenuhi. Selain itu, kemampuan sosialnya bisa menurun karena lebih memilih berinteraksi dengan gadget dibanding dengan orang di sekitarnya.

Dari sisi kesehatan, durasi layar yang berlebihan dapat mengganggu tidur, penglihatan, hingga konsentrasi belajar. Bahkan, konflik yang terus berulang soal gadget juga berisiko merenggangkan hubungan antara anak dan orang tua, karena anak merasa tidak dipahami.

Baca Juga : Gadget Jadi Penyebab Si Kecil Susah Tidur, Mitos atau Fakta?

Cara Menghadapi Digital Tantrum Anak

1. Bangun Komunikasi yang Jelas

Jelaskan pada anak alasan ayah dan bunda membatasi penggunaan gadget, misalnya demi kesehatan mata atau agar lebih banyak waktu bermain aktif.

2. Buat Aturan Konsisten

Terapkan jadwal screen time yang jelas dan konsisten tanpa terkecuali, sehingga anak terbiasa dengan rutinitas tanpa adanya pengecualian.

3. Temani Anak Melakukan Aktivitas di Rumah

Ajak anak melakukan kegiatan menyenangkan lain seperti membaca buku, menggambar, bersepeda, atau main bersama. Dengan kehadiran ayah dan bunda, maka si kecil tak akan merasa kesepian dan menjadikan gadget sebagai pelarian.

4. Jadi Contoh untuk Anak

Cara belajar yang paling efektif untuk anak yakni dengan meniru. Jika orang tua ingin si kecil tidak kecanduan gadget, maka ayah dan bunda juga harus memberi contoh nyata dengan mengurangi penggunaan gadget saat di rumah, terutama saat bersama anak.

5. Apresiasi Usaha Anak

Puji anak ketika ia mampu mengikuti aturan tanpa drama tantrum. Dengan apresiasi kecil yang diberikan ayah dan bunda, anak akan merasa lebih dihargai sehingga dapat memperkuat perilaku positifnya.

Digital tantrum adalah masalah nyata pada anak di era gadget. Meski sulit, namun bukan berarti tidak bisa diatasi. Dengan komunikasi yang baik, aturan yang konsisten, serta dukungan aktivitas positif, anak akan belajar mengendalikan emosinya dan menggunakan gadget dengan lebih sehat.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti

Daftar Isi Artikel

Updates