Dalam banyak keluarga, perbedaan pola asuh antara Ayah dan Bunda sering tak terhindarkan. Ada yang lebih tegas, ada pula yang cenderung lembut. Meski keduanya memiliki niat baik untuk mendidik, perbedaan ini bisa membingungkan anak jika tidak diselaraskan.
Ketika anak menerima aturan atau pendekatan berbeda dari tiap orang tua, mereka bisa merasa bingung dalam bersikap. Lebih jauh, kondisi ini dapat berdampak pada perkembangan emosi, rasa percaya diri, hingga cara anak bersosialisasi.
Pada dasarnya, pola asuh adalah cara orang tua mendidik, mengarahkan, dan mendukung anak dalam tumbuh kembangnya. Perbedaan pola asuh muncul ketika Ayah dan Bunda memiliki gaya pengasuhan yang tidak sama. Misalnya, satu orang tua cenderung permisif sementara yang lain lebih otoriter.
Baca Juga : Ketika Peran Bunda Lebih Dominan dan Ayah Hanya Pemain Cadangan
Dampak Perbedaan Pola Asuh Ayah dan Bunda di Rumah
1. Kebingungan dalam Mengambil Keputusan
Ketidakselarasan pola asuh antara Ayah dan Bunda dapat membuat anak merasa bingung. Terlebih saat anak mendapat arahan yang saling bertentangan. Misalnya, Ayah melarang anak bermain gadget terlalu lama, sementara Bunda memperbolehkannya. Jika dibiarkan, hal ini membuat anak kesulitan memahami aturan yang konsisten.
2. Perkembangan Emosi yang Tidak Stabil
Inkonsistensi pola asuh dapat memicu stres dan kecemasan pada anak. Mereka bisa menjadi lebih mudah marah, sulit diatur, atau justru menarik diri dari lingkungan.
3. Munculnya Sifat Manipulatif
Anak yang terbiasa mendapat perbedaan aturan dapat memanfaatkan kondisi tersebut. Misalnya, mereka meminta izin pada salah satu orang tua yang lebih longgar untuk menghindari aturan yang lebih ketat.
4. Menurunnya Rasa Aman dan Percaya Diri
Konsistensi dari orang tua penting untuk membangun rasa aman. Jika aturan sering berubah, anak bisa merasa tidak yakin terhadap kemampuan dirinya dalam mengambil keputusan.
Cara Menyelaraskan Pola Asuh pada Anak
1. Bangun Komunikasi Terbuka antara Ayah dan Bunda
Ayah dan Bunda perlu melakukan diskusi rutin tentang cara mendidik anak agar tidak menimbulkan kebingungan. Tetapkan aturan bersama secara konsisten agar anak bisa lebih disiplin.
2. Menetapkan Aturan yang Konsisten
Meski gaya pengasuhan berbeda, aturan utama seperti waktu tidur, penggunaan gadget, atau etika tetap harus sama di antara kedua orang tua.
3. Menghargai Perbedaan Gaya Mengasuh
Tidak masalah bila Ayah lebih tegas dan Bunda lebih lembut, asalkan keduanya tetap memberi pesan yang sama. Anak pun akan belajar menyesuaikan diri dengan berbagai karakter.
4. Fokus pada Kebutuhan Anak
Tujuan utama pola asuh adalah mendukung tumbuh kembang anak. Dengan menempatkan kebutuhan anak di atas ego masing-masing, orang tua bisa lebih mudah menemukan titik tengah.
Perbedaan pola asuh orang tua adalah hal yang wajar terjadi. Namun, jika tidak disikapi dengan bijak, dampaknya bisa membuat anak bingung, cemas, bahkan berkembang dengan pola perilaku yang tidak sehat. Kuncinya adalah komunikasi terbuka, membuat kesepakatan bersama, dan menjalankannya secara konsisten. Dengan begitu, anak akan tetap tumbuh dalam lingkungan yang aman, stabil, dan penuh kasih sayang.