check it now

Kasus Cuci Darah Anak Bikin Waswas, Minuman Manis Kemasan Diduga Jadi Penyebabnya

Kasus cuci darah anak akibat gagal ginjal menjadi alarm penting bagi para orang tua agar tidak lengah dalam menjaga kesehatan buah hatinya.

Daftar Isi Artikel

Banyaknya kasus cuci darah anak membuat publik geger. Hal ini tentu saja menimbulkan banyak pertanyaan, sebenarnya apa penyebab dari semua ini?

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat ada 60 anak yang menjalani terapi penyakit gagal ginjal (cuci darah) di RSCM Jakarta.

Meski demikian, salah satu Staf Ahli Kemenkes sekaligus Praktisi Kesehatan Masyarakat UI menjelaskan tidak ada lonjakan kasus di RSCM.

Tidak ada lonjakan kasus. Bila di sana banyak yang cuci darah itu karena RSCM memang merupakan sentra hemodialisa nasional,” kata dr. Ngabila Salama.

Seperti yang kita tahu, gagal ginjal merupakan kondisi ketika ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik karena adanya kerusakan pada organ tersebut.

Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga berisiko mengalami gagal ginjal.

Dilaporkan dunia, insiden gagal ginjal akut pada anak sebesar 33% dengan angka kematian sebesar 13,8%.

Baca Juga : Pasien Cuci Darah Di Indonesia Didominasi Anak Muda, Kok Bisa?

Lantas benarkah kasus cuci darah anak akibat gagal ginjal disebabkan oleh minuman kemasan?

Minuman Kemasan Jadi Faktor Penyebab Kasus Cuci Darah Anak?

Tren konsumsi gula sebagian besar masyarakat saat ini memang cukup memprihatinkan karena sudah kelewat batas.

Di samping kelainan bawaan, gaya hidup tidak sehat seperti kebiasaan minum minuman manis dalam kemasan turut meningkatkan risiko munculnya penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus dan gagal ginjal pada anak.

Dalam kesempatan lain Ketua Umum IDAI, Piprim Basarah Yanuarso mengatakan gaya hidup modern pada anak, termasuk kebiasaan mengonsumsi minuman manis dalam kemasan perlu menjadi perhatian orang tua.

Saat ini berbagai jenis minuman manis kemasan dengan bebas beredar di pasaran. Misalnya saja saat masuk ke minimarket, ada lebih dari 100 minuman manis yang berisiko menyebabkan penyakit serius seperti diabetes dan gagal ginjal. Itu sebabnya kita mesti aware dan lebih selektif dalam memberi makanan atau minuman untuk anak,” ujar Piprim.

Selain itu, ada juga beberapa faktor lain yang memicu terjadinya gagal ginjal pada anak, seperti :

  • Kekurangan cairan tubuh dalam jangka panjang. Kurangnya asupan cairan akan memengaruhi kondisi kesehatan ginjal.
  • Mengalami sindrom hemolytic uremic atau adanya kerusakan pada pembuluh darah kecil di ginjal.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu yang menyebabkan aliran darah terganggu.

Gejala Awal Penyakit Gagal Ginjal Anak

Agar Ayah dan Bunda bisa melakukan antisipasi sedini mungkin, yuk kenali gejala awal penyakit gagal ginjal pada anak :

  • Anak mudah lelah
  • Kulit menjadi gatal dan kering
  • Terjadi pembengkakan pada kaki, lengan, tangan dan wajah
  • Frekuensi buang air kecil meningkat
  • Urine berbusa bahkan berdarah
  • Terjadi kram otot
  • Sesak napas
  • Nafsu makan menurun
  • Sulit berkonsentrasi

Cara Menjaga Kesehatan Ginjal Anak

Selain menghindari atau membatasi konsumsi minuman manis kemasan, ada beberapa cara lain yang dapat Ayah dan Bunda lakukan untuk menjaga kesehatan ginjal anak. Di antaranya sebagai berikut :

  1. Lakukan diet sehat dan seimbang dengan membatasi konsumsi gula dan garam terutama pada anak di bawah usia satu tahun
  2. Jaga berat badan anak agar tetap ideal (tidak mengalami obesitas)
  3. Penuhi kebutuhan cairan dengan memberikan minum sesuai kebutuhan tubuh anak (anak dengan BB 20 kg setidaknya minum air putih sebanyak 1,5 liter sehari)
  4. Biasakan berolahraga agar aliran darah ke organ-organ tubuh seperti jantung dan ginjal lebih lancar
  5. Rutin melakukan medical check up ke dokter

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti