DeLiang Al-Farabi namanya, anak laki-laki berumur 11 tahun asal Trenggalek yang telah berhasil mempublikasi sekitar 37 buku berbahasa Inggris melalui Amazon Book. Bahkan, 2 novelnya berhasil masuk Top 15 kategori Dark Comedy di Amazon Book AS dan Inggris, berjudul Quirky Friends dan Weird Family.
Anak laki-laki yang lahir pada 18 Juni 2012 ini merilis beberapa jenis buku yang kebanyakan ber-genre Dark Comedy. Buku-bukunya juga banyak yang dirilis dalam bentuk serial. Buku pertama DeLiang berjudul ‘Deliang The Deer’. Bahkan, DeLiang turut menulis buku ‘Phonics’, yang mengajarkan anak-anak seusianya untuk belajar Bahasa Inggris.
DeLiang merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Kedua adiknya berjenis kelamin perempuan dan laki-laki. Sebagai anak sulung, DeLiang tampak begitu menyayangi dan menjadi panutan kedua adiknya. Bahkan, ketika pertama kali ia mendapatkan royalti dari buku yang ia tulis, DeLiang langsung membelikan adik perempuannya sepeda. Sweet banget, ya!
Lantas, sebenarnya siapa sih DeLiang? Kenapa dia bisa tumbuh menjadi anak hebat dan secerdas itu? Simak informasinya bareng, yuk!
Baca Juga: 7 Fakta Penyakit X yang Diklaim WHO Lebih Mematikan dari Covid-19!
DeLiang Al-Farabi Lahir di Taipei dan Besar di Bristol, Inggris

DeLiang Al-Farabi lahir pada tanggal 18 Juni 2012 di Taipei, China. Putra sulung dari pasangan Ario Muhammad dan Ratih Anggraini ini lahir ketika sang Bunda tengah menyelesaikan studi magisternya di Taiwan. Tak berhenti di Taiwan, kedua orangtua DeLiang melanjutkan studi di University of Bristol, Inggris, yang mengharuskan mereka memboyong serta DeLiang untuk tinggal di negara tersebut.
Di Inggris, DeLiang bahkan sempat mengenyam pendidikan TK dan Sekolah Dasar (SD). Meski saat ini telah menjadi penulis berbahasa Inggris yang lancar, DeLiang ternyata pernah mengalami kesulitan saat menghadapi tes bahasa Inggris pertamanya di sekolah dasar.
Beruntung, DeLiang memiliki orangtua yang sangat suportif. Meski sempat terkendala hingga mendapat peringkat terendah di kelas, Ayah Ario dan Bunda Ratih percaya bahwa putranya hanya butuh waktu lebih lama untuk bisa menguasai bahasa Inggris sepenuhnya.
Hal ini terbukti ketika DeLiang menjalani tes lanjutan 6 bulan setelahnya. Secara mengejutkan, hasil tes DeLiang langsung menempati posisi teratas. Bahkan, ia mampu menyelesaikan 30 level bacaan yang merupakan level terakhir dalam uji kemampuan di bahasa Inggris tingkat SD. Kemampuan tersebut mampu diselesaikan DeLiang ketika kelas 3 SD, lebih cepat 2 tahun dari anak-anak seusianya.
Tak heran jika kini di usianya yang sudah menginjak 11 tahun, DeLiang telah menyelesaikan 37 buku berbahasa Inggris dan karya terakhirnya akan diterbitkan oleh penerbit di London, UK.
Terbiasa Membaca Buku Sejak Kecil dan Menulis Buku di Usia 5 Tahun

Kok bisa sih usia 11 tahun sudah menulis 37 buku??? Ternyata, Ayah dari DeLiang, Ario Muhammad juga seorang penulis. Bahkan kini, adik perempuannya yang bernama Daisy turut meniti jejak kakaknya sebagai penulis cilik.
Ternyata, Ayah Ario dan Bunda Ratih memiliki trik jitu dalam menumbuhkan putra-putri yang aktif berkarya. Salah satunya adalah dengan mengenalkan literasi sejak dini. DeLiang sendiri sudah akrab dengan huruf, kata, dan tulisan sejak bayi. Bahkan, dirinya telah mulai membaca banyak buku di usia balita.
Momen pertama ia mulai tertarik untuk menulis ialah ketika Ayah Ario memberikannya sebuah buku diary berwarna silver. Ayah Ario ingin mendorong Deliang untuk melakukan journaling atau menulis setiap hal yang ia rasakan dan ia lewati setiap harinya.
Dari proses tersebut, Deliang jadi terbiasa untuk menulis. Tak hanya menuliskan apa saja yang ia lakukan setiap harinya, DeLiang mulai suka menulis ide-ide di kepalanya, termasuk draf untuk buku pertamanya, DeLiang The Deer.
Dari proses ini lah semuanya tercipta. Satu buku ciptaannya, tumbuh menjadi puluhan yang tak terbilang. Hebat sekali, ya!
DeLiang Al-Farabi Jadi Idola Anak Bangsa Hingga Mengisi Kelas Daring di Polandia

Setelah pulang ke Indonesia, DeLiang Al-Farabi bersama karya-karyanya telah menjadi idola anak bangsa. Beberapa bukunya bahkan diterbitkan ulang melalui Gramedia. Salah satu di antaranya adalah buku berjudul ‘Rigel’ yang pernah menempati penjualan teratas di Amazon Books Inggris dalam kategori Fantasy Adventure.
Tak hanya itu, bocah berumur 11 tahun ini juga kerap diundang sebagai pembicara di seminar-seminar untuk mendorong anak-anak seusianya untuk melek literasi dan mau lebih banyak membaca.
DeLiang bahkan sempat mengisi seminar di SD-SMP Polandia untuk berbagi pengalamannya sebagai penulis cilik yang telah menulis hingga 37 buku dan sempat menempati posisi teratas di Amazon Books.
Ayah Ario bahkan seringkali terheran-heran melihat kemampuan public speaking putranya yang semakin hari semakin bagus. Menurut Ayah Ario, level percaya diri anak-anak bisa diukur dari ketenangan mereka dalam berbicara di depan umum.
DeLiang sendiri, menurutnya, sudah mampu menguasai hal tersebut. Putranya mampu berbicara dengan tenang dan tertata ketika berhadapan dengan peserta seminar yang tak hanya berbeda usia, tetapi juga berbeda bahasa, suku, dan budaya.
Wah… Keren banget ya DeLiang! Semoga bisa selalu eksis dan menjadi panutan generasinya agar tumbuh menjadi generasi yang melek literasi, juga membanggakan!