check it now

8 Parenting Ayah ala Harvard Bikin Anak Perempuan Kuat!

Anak perempuan Ayah juga bisa jadi kuat dan mandiri, lho! Lakukan hal ini yuk, Yah!

Daftar Isi Artikel

Sosok Ayah tak hanya menjadi ‘teman main’-nya anak laki-laki, lho! Parenting yang dilakukan seorang Ayah pada anak perempuannya sebetulnya dapat memberikan manfaat yang besar bagi tumbuh kembang menetalnya.

Anak perempuan yang memiliki hubungan yang sehat dengan Ayahnya akan memiliki banyak keuntungan pribadi.

Misalnya, hubungan romantis yang lebih sehat dengan laki-laki, perilaku yang lebih baik, peningkatan harga diri, citra tubuh yang positif, kemandirian yang baik, dan kemampuan pengambilan keputusan yang lebih baik.

Parenting yang dilakukan Ayah juga biasanya berbeda dengan apa yang dilakukan Bunda. Sebab, Ayah dalam menangani si kecil biasanya akan lebih banyak menggunakan logika dan kritis. Hal ini berbeda dengan Bunda yang biasanya lebih emosional.

Menurut Psikolog Klinis Aulia Ramdani, M.Psi, Psikolog., parenting Ayah dan Bunda mengajarkan bahasa cinta yang berbeda. Ayah biasanya akan memberikan pandangan yang lebih logic dan mendorong anak perempuan untuk menjadi lebih berani.

Selain itu, hasil studi yang dilakukan oleh peneliti Harvard Graduate School of Education, Kimberly Wolf, menyebut ada 8 cara parenting Ayah yang bisa dilakukan untuk membuat anak perempuan tumbuh menjadi anak yang kuat dan mandiri!

Baca Juga: 8 Ide Aktivitas Seru untuk Rayakan Hari Ayah, Movie Night?

1. Parenting Ayah: Diskusi Berbagai Topik dengan Anak, Termasuk Topik yang Tidak Nyaman

Ayah harus mengerti, menghadapi anak perempuan bukan hanya dengan mengajaknya bermain boneka atau cat kuku setiap hari. Anak perempuan juga perlu diajak diskusi tentang berbagai topik seputar kehidupannya.

Bahkan, Ayah juga perlu membuka percakapan tentang topik-topik yang kurang nyaman, namun penting untuk diketahui si kecil. Diskusi yang sehat dapat membuka pikiran si kecil dan membuatnya merasa dianggap, didengarkan, dicintai, dilihat, dan didukung.

Selain itu, percakapan lintas generasi ini juga mempersiapkannya untuk percakapan berisiko tinggi. Hal ini tentu bermanfaat bagi anak dalam hubungan pribadi dan bisnisnya di masa depan.

2. Ayah Berusaha Hadir Secara Fisik untuk Anak Perempuannya

Ayah tak selalu harus melakukan hal-hal besar untuk menyenangkan hati anak perempuan. Cukup hadir dengan cara berada di sisinya, terlihat dalam pandangannya, itu sudah cukup. Misalnya dengan menonton televisi bersama, memberikan cemilan saat mereka belajar, dan sebagainya.

3. Parenting Ayah: Ciptakan Momen Bersama Si Kecil

Salah satu cara untuk bisa lebih dekat dengan si kecil dan membangun chemistry bersama adalah dengan menciptakan momen yang tak lekang oleh waktu. Hal ini bisa dilakukan dengan menonton film atau membaca buku bersama.

Ayah juga bisa menciptakan momen dengan si anak perempuan dengan mengajaknya bertamasya berdua. Selain itu, jangan lupa untuk selalu menjaga hubungan komunikasi dengan si kecil ketika sedang berjauhan. Misalnya, ketika Ayah sedang pergi dinas ke luar kota, atau ketika si kecil sedan gada aktivitas sekolah yang mengharuskannya jauh dari rumah.

Koneksi semacam ini akan membuat anak merasa dimiliki, dicintai dan dianggap. Dia merasa keberadaannya penting dan membangkitkan rasa percaya dirinya.

4. Berusaha Kritis dalam Berbagai Hal

Sebagai manusia yang lebih mengedepankan logika, Ayah juga harus mengajarkan si kecil cara-cara untuk menyuarakan pendapat, menyatakan nilai-nilai, atau menyatakan sudut pandang si kecil.  

Hal ini bisa dilakukan ketika sedang menonton tayangan dan Ayah menemukan maslaah yang bisa dikritisi, maka jangan sungkan untuk mengemukakan pendapat Ayah dan meminta si kecil untuk ikut berkomentar.  

5. Parenting Ayah: Jangan Lelah untuk Mengulang Nasehat Baik ke Anak

Jangan pernah lelah untuk memberikan nasehat yang berulang untuk si kecil. Misalnya, dengan mengingatkannya untuk tidak melihat gadget sambil makan, jangan tidur larut malam, membiasakan baca buku, dan semacamnya.

Pesan-pesan ini perlu disampaikan secara konsisten kepada si kecil agar mereka tahu betapa pentingnya hal ini untuk pembentukan karakter dan masa depannya.

Hal ini juga tak serta merta dianggap sebagai ‘ceramah’, sebab semakin sering diulangi, maka semakin besar kemungkinan anak akan mengadopsi keyakinan tersebut hingga dewasa.

6. Kurangi Multitasking atau Distraksi dari Pekerjaan

Ketika sudah berada di rumah, sebisa mungkin Ayah bisa menjauhkan diri dari chat dan panggilan kantor. Tutup dulu handphone dan laptop Ayah ketika menghabiskan waktu dengan anak perempuan.

Dengan menerapkan peraturan seperti ini, Ayah bisa meminta si kecil untuk meletakkan gadget atau mainannya ketika sedang menghabiskan waktu dengan Ayah. Simpan segala bentuk distraksi dan buatlah momen hidup bersama si kecil yang bisa terkenang selamanya.

7. Parenting Ayah: Perhatikan Hal-Hal Kecil

Penting bagi Ayah untuk mengingat isyarat atau hal-hal kecil tentang anak. Misalnya, mengingat apa makanan favoritnya, tokok novel yang ia suka, hobinya, atau hal-hal kecil yang membuatnya tertarik. Meski terkesan sederhana, hal ini membuat si kecil merasa Ayah mengakui karakternya dan memvalidasi kesukaannya.

8. Jangan Menunggu Akhir Pekan untuk Habiskan Waktu dengan Si Kecil

Siapa bilang waktu Ayah untuk si kecil hanya di akhir pekan saja? Ayah bisa kok mencuri-curi waktu di hari biasa, menyempatkan diri menemani si kecil belajar. Usahakan untuk meluangkan waktu 1-2 jam per hari untuk berinteraksi secara berkualitas dengan si kecil.

Ayah bisa menemaninya belajar, makan malam bersama, meluangkan waktu untuk menonton film, berdiskusi tentang banyak hal, dan sebagainya. Hal ini tak hanya membentuk mentalnya sekuat baja, tetapi juga dapat meningkatkan kebahagiaan si kecil.

Let's share

Picture of Rizqa Fajria

Rizqa Fajria