Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba tersiar kabar kurang mengenakkan dari pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Putra sulung mereka, Rafathar Malik Ahmad, mengalami kekerasan fisik yakni ditonjok teman sekolahnya.
Kakak dari Rayyanza ini baru duduk di kelas 3 sekolah dasar. Raffi dan Nagita mendapat kabar tentang anaknya setelah sekolah mengirimkan e-mail berisi kronologis yang menimpa Rafathar.
Dalam acara podcast bersama Citra Kirana dan Rezky Aditya, Raffi berceloteh bahwa Rafathar ditonjok hingga pipi putranya itu membiru dan lebam.
Saat pertama kali mengetahui kabar tersebut, Nagita langsung menangis. Sebagai seorang Bunda, ia sedih karena membayangkan putra kecilnya disakiti anak lain.
“Aku sebagai ibu pasti kaget, sedih juga. Nangis lah, maksudnya iya anak cowok, cuma sebagai ibu siapa sih yang mau anaknya dipukul? Dipukul orang lagi, kita aja nggak pernah sentuh,” ujar Gigi.
Lain dengan Gigi yang langsung menangis, Raffi Ahmad menanggapi kasus Rafathar ditonjok dengan lebih bijaksana. Ia berusaha untuk mendekati Rafathar dan menasehatinya agar hal seperti itu tidak terulang kembali.
“Kita sebagai orangtua harus bijak, namanya juga anak kecil. Tapi setelah itu kita harus kasih tahu anak kita, ini kan mungkin bisa terjadi lagi. Kalau dipukulin terus, enggak mungkin anak disuruh diam aja,” terang Raffi.
Menurut Raffi, penting untuk mengajarkan anak untuk melakukan perlawanan saat terdesak dan tidak membiarkan diri sendiri diintimidasi oleh orang lain.
“Namanya kehidupan kan nanti keras. Kita kasih tahu cara menyelesaikan dan menghadapi masalah. Ajarkan juga, berantem itu apa. Kalau keadaannya memang dianiaya, jangan biarkan diri kamu dianiaya orang,” tegasnya.
Raffi juga meminta anaknya untuk tak segan meminta bantuan orang dewasa jika berhadapan dengan pelaku kekerasan. “Kalau memang ada orang terdekat, kamu bisa teriak minta tolong. Kalau keadaan terdesak, kamu harus membela diri dengan cara yang paling aman,” terang Raffi.
Baca Juga: 6 Fakta Kate Lim, Anak SMA yang Tantang Kapolri Demi Keadilan Sang Ayah!
Apa yang Harus Orangtua Lakukan Ketika Anak Ditonjok Seperti Rafathar?
Tidak ada orangtua yang tidak tekejut ketika tahu buah hatinya disakiti orang lain. Jangan sampai anak kita merasakan hal yang sama dan menjadi korban bully di sekolah. Maka dari itu, penting untuk melakukan tindakan pencegahan dengan membekali si kecil dengan hal-hal berikut:
- Ajarkan mekanisme pertahanan diri. Hal pertama yang harus dilakukan adalah melatih si kecil untuk bersikap berani dan tegas pada orang yang berbuat buruk pada dirinya. Contohnya adalah dengan setting boundaries, ucapkan apa yang mereka tidak suka dan menangkis pukulan dari teman. Ayah dan Bunda juga bisa memberikannya kursus seni bela diri agar anak jadi pribadi yang tak mudah gentar.
- Minta anak jauhi lokasi pertengkaran. Kalau anak terjebak dalam keadaan yang serius, minta ia untuk segera menjauh dari lokasi pertengkaran. Hal lain yang bisa dilakukan juga dengan memintanya melapor dengan orang dewasa atas apa yang menimpanya.
- Ajarkan anak untuk mengenal emosinya. Menghadapi kasus pemukulan seperti Rafathar yang ditonjok temannya, pasti membuat mentalnya terguncang. Maka dari itu, Ayah dan Bunda harus memberi ruang yang cukup untuk si kecil mengekspresikan apa yang ia rasakan.
- Ajarkan ia cara menyelesaikan masalah. Buat diskusi dengan si kecil sambil ia bercerita tentang masalahnya. Pancing daya kritisnya dengan bertanya, ‘Kalau posisinya seperti itu, apa ya yang harus kakak lakukan?’ atau ‘kalau begini, gimana cara mengatasinya ya? ‘.
- Maafkan apa yang telah berlalu. Ketika emosinya sudah mereda, minta anak untuk memaafkan apa yang terjadi padanya. Beri tahu ia kalau memukul dan menyakiti orang lain bukanlah hal yang baik. Ajak anak untuk memaafkan temannya agar tidak menjadi dendam.