Siapa yang sangka? Siswi kelas 5 SD Cikal Serpong, Raihanun Rinjani Pratomo atau Hanun, berhasil mendaki Gunung Rinjani di usia 10 tahun.
Hanun bersama orangtuanya mendaki Gunung Rinjani selama 3 hari 2 malam. Gunung Rinjani sendiri merupakan gunung tertinggi ketiga dan gunung merapi tertinggi kedua di Indonesia.
Pendakian ini dilakukan dalam rangka mengisi waktu libur sekolah Hanun, lho! Dalam unggahannya di Instagram @raihanun_rinjani, Hanun bercerita bahwa dia membutuhkan waktu 10 jam pendakian dari bawah gunung menuju lokasi perkemahan di tepi kawah.
Perjuangannya mendaki gunung di usia belia cukup melelahkan untuknya. Dalam unggahannya dia menulis, “Guide aku terus bilang ‘sebentar lagi sampe kok’, tapi kenyataannya masih jauh,”.
Raihanun juga bercerita kalau sang Ayah turut menyemangatinya untuk terus mendaki meski sulit. “Ayahku juga terus memotivasi aku, ‘melangkah dengan kecepatan siput juga merupakan progress, dan progress yang lambat lebih baik daripada tidak ada progress. Jadi jangan pernah stagnan dan jangan menyerah’,” tulis Hanun.
Perjuangan panjang nan melelahkan yang Hanun rasakan akhirnya terbayar ketika summit ke puncak Rinjani dalam waktu 12 jam.
“Ketika sampai di puncak, aku merasa senang seperti kucing yang makan malam lebih awal, aku bangga banget sama diri aku sendiri. Aku juga terpukau sama keindahan alam Indonesia. Bersyukur banget bisa menyaksikan keindahannya dengan mataku sendiri,” ungkap Hanun dalam Instagramnya.
Wahhh… Hanun keren banget, ya! Jadi penasaran nggak sih sama anak gadis yang satu ini? Simak fakta-fakta menarik tentangnya, yuk!
Baca Juga: 7 Tips Skincare Terbaik Bunda Usia 30-an, Bikin Awet Muda!
1. Hanun Sudah Belajar Naik Gunung Sejak Usia 7 Tahun
Ternyata, Gunung Rinjani bukan gunung yang pertama kali Hanun kunjungi, lho! Pengalamannya pertama kali naik gunung ialah mendaki Kawah Ijen yang ada di Banyuwangi pada usia 7 tahun.
“Aku mulai naik gunung karena aku suka alam. Berada di tengah-tengah alam bebas bikin aku senang,” jelasnya.
2. Suka Main Basket dan Skateboard
Selain naik gunung, ia juga sangat menyenangi beberapa olahraga. Di antaranya adalah bermain basket, skateboard, dan bersepeda. Aktivitas olahraga ini juga menjadi salah satu latihan fisik yang dilakukan Hanun sebelum mendaki gunung.
“Aku nggak punya latihan tertentu sebelum naik gunung. Biasanya aku main basket setiap sabtu-minggu, bersepeda sama teman-teman komplek, dan membeli perlengkapan mendaki gunung. Aku juga suka menonton video orang-orang yang naik gunung supaya paham jalurnya,” katanya.
3. Hanun Hobi Traveling dan Pecinta Alam
Hobi traveling dan mencintai alam ini ternyata berasal dari kedua orangtuanya yang juga merupakan pecinta alam. Ayah dan Bunda Hanun bahkan telah merencanakan anaknya untuk aktif mengeksplor alam sejak sebelum lahir.
“Sejak kecil, orangtuaku suka ajak aku untuk mencoba berbagai aktivitas yang berhubungan dengan alam. Mulainya dari hal-hal kecil. Seperti jalan-jalan di taman, bermain di pantai, mendaki lembah, dan berkemah di tempat perkemahan,” tuturnya.
4. Rasanya Summit Gunung Rinjani
Sebagai pendaki di usia muda, ia mengaku sangat puas dengan perjuangannya mendaki Gunung Rinjani. Hanun merasa seluruh lelah dan sakitnya terbayar tuntas ketika mencapai puncak.
“Hal paling mengesankan ketika aku sampai puncak Gunung Rinjani itu, aku rasanya kayak jadi manusia paling tinggi yang berdiri di Indonesia. Semua rasa lelah dan kerja kerasku tuh terbayar tuntas. Apalagi kalau ingat susahnya mendaki di track Letter E,” ungkapnya.
5. Bakal Mendaki Gunung Tambora
Meski mengaku susah dan lelah naik gunung, namun Hanun tidak kapok untuk kembali mendaki. Bahkan, setelah pulang dari Gunung Rinjani, ia bermain di lembah Papandayan. Selanjutnya, ia berharap bisa mendaki Gunung Tambora yang ada di Nusa Tenggara Barat.
“Aku kayaknya bakal naik Gunung Rinjani lagi, tapi sebelum itu, aku mau mendaki Gunung Tambora dulu,” ujar pendaki cilik ini.
6. Pesan Hanun untuk Anak Seusianya yang Ingin Naik Gunung
Hanun mengaku, bukan hanya dirinya pendaki cilik yang berhasil menaklukkan gunung-gunung di Indonesia. Ada banyak pendaki lain seusianya yang juga mencintai gunung sepertinya.
Pesannya untuk anak-anak seusianya yang masih ragu naik gunung adalah keluar dan jelajahi dunia. “Naik gunung itu baik buat kita semua. Yang penting, kalau kamu naik gunung, jangan buang sampah sembarangan, bawa kembali apa yang kamu bawa ke gunung. Jaga sikapmu dan jangan menyalakan api unggun di musim panas karena bisa menyulut kebakaran hutan. Jaga dan nikmati keindahan alam yang dimiliki Indonesia,” tutup Hanun dengan serius.