check it now

Echovirus-11, Virus Mematikan yang Serang Puluhan Bayi di Eropa!

WHO mengeluarkan peringatan khusus terkait penyebaran Echovirus yang sangat mematikan. Virus apa lagi ini?!

Daftar Isi Artikel

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan adanya temuan virus baru yang menyerang puluhan bayi di Eropa. Virus yang dikenal dengan nama Echovirus-11 ini menyebar di hampir seluruh negara Eropa dan memberi dampak fatal dan mematikan pada bayi.

Potensi mematikan ini mendorong WHO untuk segera mengeluarkan peringatan terkait penyebarannya. Tentu, Echovirus-11 yang menyerang Eropa ini bukan suatu hal yang biasa.

Bahkan, penyebaran Echovirus tak hanya terbatas pada bayi. Orang dewasa juga bisa terserang virus yang masih dalam tahap penelitian ini.

Meski begitu, kasus echovirus pada orang dewasa tidak semengerikan yang diidap bayi. Sebab, bayi yang terkena infeksi ini akan mengalami perburukan kondisi dengan sangat cepat dan menyebabkan tingkat kematian yang tinggi.

Sebenarnya, apa echovirus-11 itu? Bagaimana penyebaran dan gejalanya? Mungkinkah penyebaran virus ini akan sampai ke Indonesia?

Baca Juga: Tewaskan 3 Orang di Jogja, Bunda Hati-Hati Virus Antraks

Apa Itu Echovirus-11?

Echovirus-11 merupakan virus yang masih jadi bagian dari jenis enterovirus. Ini adalah jenis virus yang umumnya menyerang sistem pencernaan.

Gejala yang ditimbulkan infeksi virus ini biasanya tergolong ringan. Meski begitu, dalam beberapa kasus, infeksi ini dapat menyebabkan keparahan. Hal tersebut biasanya terjadi pada pasien bayi dan anak-anak seperti yang terjadi di Eropa.

Echovirus-11 menyebar melalui kontak dengan kotoran. Pada bayi baru lahir, penyebaran virusnya terjadi ketika Bunda melakukan proses persalinan.

Penyakit ini dapat dengan mudah menyerang bayi yang baru lahir karena sistem kekebalan tubuhnya masih sangat rentan. Imunnya belum cukup kuat melawan infeksi virus yang menyerang.

Selain itu, peningkatan infeksi echovirus juga dipengaruhi oleh musim. Beberapa ahli menyebut, musim panas menjadi momen yang menyebabkan penyebaran echovirus menjadi lebih mudah.

Hingga kini, setidaknya dilaporkan 26 kasus echovirus yang menyerang bayi di Kroasia, Prancis, Italia, Spanyol, Swedia dan Inggris. Bahkan, 8 kasus di antaranya tidak tertolong alias meninggal dunia.

Sebagian besar bayi yang meninggal berasal dari Prancis yang disebabkan oleh kegagalan organ dan sepsis. Komplikasi virus ini pada anak-anak maupun dewasa dapat merusak ginjal, hati, hingga jantung.

Gejala Infeksi Echovirus-11 Seperti Apa?

Bayi yang terpapar echovirus-11 dapat menunjukkan gejala maupun tidak. Pada kasus yang bergejala, biasanya infeksi ini mengakibatkan hal-hal berikut:

  • Demam.
  • Diare.
  • Ruam-ruam di kulit.
  • Penyakit kuning/hepatitis.
  • Hidung tersumbat.
  • Batuk.
  • Sakit kepala.

Tak hanya pada bayi, gejala pada orang dewasa pun mirip-mirip seperti yang disebut di atas. Meski begitu, kemunculan gejala akan bervariasi pada tiap orang yang terinfeksi.

Pada beberapa kasus, gejala di atas akan muncul secara bertahap. Gejala tersebut bisa jadi datang sekaligus dan memburuk dengan cepat pada pasien bayi dan orang dewasa dengan imun yang lemah.

Infeksi echovirus-11 ini disebut mematikan karena infeksinya dapat menyebabkan komplikasi yang mengerikan. Berikut kondisi yang dapat terjadi pada pasien echovirus.

  1. Sepsis, respons infeksi di seluruh tubuh yang dapat berakibat fatal.
  2. Meningoensafilitis, pembengkakan selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang.
  3. Miokariditis, peradangan pada otot jantung.
  4. Hepatitis, peradangan pada organ hati.
  5. Ensefalitis, pembengkakan pada otak.

Mungkinkah Tersebar Hingga ke Indonesia?

Di Indonesia sendiri, infeksi echovirus-11 belum ditemukan. Ayah dan Bunda tak perlu langsung khawatir jika si kecil menunjukkan gejala seperti demam, diare, hingga batuk. Sebab, rata-rata anak di Indonesia yang mengalami hal tersebut disebabkan oleh infeksi saluran napas atau ISPA.

Hal ini terjadi karena kondisi cuaca dan polusi udara yang semakin memburuk beberapa minggu ke belakang. Meski begitu, Ayah dan Bunda tetap harus waspada dan segera konsultasi ke dokter apabila ada hal-hal yang mengganggu kesehatan si kecil.

Ayah dan Bunda juga diharapkan selalu menjaga kebersihan udara dan kebersihan lingkungan tempat si kecil beraktivitas. Tak lupa, pemenuhan gizi dan vitamin yang cukup juga harus dioptimalkan demi memperkuat imunitas si kecil dalam melawan berbagai infeksi yang kemungkinan datang.

Let's share

Picture of Rizqa Fajria

Rizqa Fajria

Daftar Isi Artikel

Updates