check it now

Anak Terlanjur Melihat Konten Tak Sesuai Umur, Bunda Harus Apa?

Apa yang Bunda lakukan jika tiba-tiba melihat si kecil mengakses konten tak sesuai usianya di gadget? Coba lakukan hal ini, yuk!

Daftar Isi Artikel

Sebagai orangtua, kita memang tak bisa 24 jam mengontrol dan melihat apa saja yang dilakukan anak. Hal ini terbatas tak hanya pada aktifitas fisiknya di sekolah, melainkan juga tentang apa saja yang mereka lihat dalam gadget. Bagaimana jika anak terlanjur melihat konten tak sesuai umur?

Pada era digital seperti sekarang ini, sulit rasanya untuk bisa menjauhkan si kecil dari gadget. Sebab, semua aktivitas si kecil saat ini sudah terintegrasi dengan penggunaan gadget dan internet. Mulai dari aktivitas belajar di sekolah, pencarian bahan materi pelajaran, hingga bersosialisasi antar teman.

Kondisi yang sangatbergantung pada internet ini tentu membuat Ayah dan Bunda seringkali was-was. Sebab, bukan rahasia umum jika segala hal yang ada di internet tidak semuanya baik. Bahkan, seringkali internet berisi konten yang tak sesuai umur anak, seperti adegan kekerasan dan pornografi.

Jika suatu saat Ayah dan Bunda tidak sengaja melihat anak sedang mengakses konten yang tak sesuai umur, apa sih yang harus orangtua lakukan? Dilansir dari Kidspot, Ayah dan Bunda bisa mencoba tips berikut, ya!

Baca Juga: Pentingnya Pendidikan Seks dan Tahapannya Sesuai Usia Anak

1. Harus Tenang

Wajar jika ekspresi pertama yang muncul di wajah Ayah dan Bunda ialah kaget dan marah. Tetapi, hal yang harus kalian lakukan adalah bersikap tenang.

Ayah dan Bunda harus bisa mengelola masalah ini dengan kepala dingin. Jangan bereaksi terlalu berlebihan. Jika kalian memergoki anak mengakses konten tak sesuai umur, maka lebih baik untuk langsung memberi tahu bahwa hal tersebut tidak boleh dilakukan.

2. Jangan Mengomeli Anak yang Akses Konten Tak Sesuai Umur

Meski tentunya rasanya kecewa dan kesal, Ayah dan Bunda tidak boleh memarahi anak. Sebab, hal ini kurang bijak untuk dilakukan.

Alih-alih marah, kalian bisa mengajak anak berdiskusi agar anak tahu apa yang salah dari perbuatannya. Jika orangtua langsung bereaksi dengan mengomeli si kecil, maka ia tidak akan paham letak salahnya dan malah tetap mengakses konten tersebut secara sembunyi-sembunyi.

3. Ciptakan Suasana yang Aman dan Kondusif

Sebelum memulai diskusi dengan anak tentang mengakses konten yang tak sesuai umurnya, pastikan untuk menciptakan suasana yang kondusif. Sebab, membahas sesuatu yang sensitif pada anak harus dilakukan dengan cara yang tenang dan aman.

Dengan menciptakan situasi yang nyaman, anak jadi tidak tegang untuk bercerita dan mau terbuka dengan Ayah juga Bunda.

4. Tanya Kenapa Anak Bisa Akses Konten Tak Sesuai Umur

Hal pertama yang harus ditanya pada si kecil adalah kenapa dan bagaimana ia bisa mengakses konten semacam itu. Bisa jadi hal itu terjadi tanpa sengaja, algoritma media sosial yang error membuat konten semacam itu lewat di timeline-nya.

Tanyakan hal ini dengan cara baik-baik, jangan sampai anak merasa terintimidasi dan mau berkata jujur. Jika ia sudah jujur mengatakan semuanya, misalnya ia mengakses konten tersebut karena temannya, maka mulai perhatikan lingkungan pertemanannya. Cari tahu apa sebabnya dan atasi sumber masalahnya.  

5. Jelaskan Baik-Baik Dampak dari Akses Konten Tersebut

Mengakses konten yang tak sesuai umur tentu memberikan dampak negatif pada anak. Alih-alih langsung melarangnya melihat konten tersebut, lebih baik Ayah dan Bunda lebih dahulu memberi tahu mengapa hal itu tak boleh dilakukan.

Kita semua tentu pernah menjadi anak-anak dan kita pernah berada di fase penasaran pada hal-hal yang tidak sesuai dengan umur kita.

Oleh sebab itu, daripada memarahi dan menyalahkan anak, lebih baik jelaskan padanya apa dampak negatif yang ditimbulkan jika ia menonton konten semacam itu. Beri ia pengertian dan penjelasan agar ia bisa memahami mengapa hal tersebut tak boleh dilakukan.

6. Tegaskan Jika Konten Tak Sesuai Umur Tak Boleh Anak Tonton Lagi

Setelah memberikan penjelasan yang mampu dipahami anak, bicarakan dengan tegas bahwa ia tak boleh mengakses konten semacam itu lagi di usia sekarang. Konten berbau kekerasan dan pornografi setidaknya bisa ia akses jika usianya sudah lebih dari 21 tahun.

7. Buat Diskusi Terbuka dan Biarkan Anak Bertanya Segala Hal

Anak-anak biasanya hobi mempertanyakan banyak hal, terlebih tentang sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya. Oleh sebab itu, buat diskusi terbuka dengan si kecil dan biarkan ia bertanya tentang segala hal yang ingin ia tanyakan terkait konten yang terlanjur ia tonton.

Ingat, orangtua harus menjadi safe place untuk anak agar ia bisa menceritakan dan mempertanyakan segala hal tanpa takut dihakimi, serta merasa terintimidasi.

Let's share

Picture of Rizqa Fajria

Rizqa Fajria