check it now

Penyebab dan Dampak Orangtua Pilih Kasih pada Anak

Ayah dan Bunda pasti tak ingin dinilai sebagai orangtua pilih kasih, kan? Untuk menghindarinya, yuk simak info di bawah ini!

Daftar Isi Artikel

Pernah dengar ungkapan “bungsu selalu diperhatikan, sulung penuh beban dan anak tengah ditelantarkan”? Hati-hati, ungkapan tersebut bisa saja muncul karena anak merasa orangtuanya lebih sayang kepada kakak atau adik daripada dirinya. Namun, bukankah setiap orangtua pasti menyayangi anak-anaknya? Lantas, apakah orangtua pilih kasih itu benar-benar ada?

Orangtua Pilih Kasih Terjadi Tanpa Disadari

Ketimpangan kasih sayang orangtua terhadap anak (parental favoritism) dapat terjadi tanpa disadari. Alhasil membuat salah satu anak merasa tidak disayang, tidak penting bahkan tidak nyaman saat berada di tengah keluarga. Jika dibiarkan hal ini tentu akan berdampak buruk bagi perkembangan anak dan hubungan dengan orangtua.

Psikolog Klinis Anak & Remaja Kantiana Taslim, M.Psi, Psikolog., menjelaskan parental favoritism dapat terjadi karena orangtua memiliki bayangan karakter anak yang ideal.

“Biasanya orangtua melakukan hal tersebut dengan maksud agar anak lebih baik. Misalnya meminta sang adik mencontoh kakak karena berhasil mendapatkan juara kelas. Namun alih-alih membuat sang adik semangat, hal tersebut justru terkesan membandingkan sehingga adik menganggap orangtua menjadikan sang kakak sebagai anak kesayangan,” jelasnya.

Penyebab Orangtua Pilih Kasih

Lebih lanjut, Nana, Psikolog yang merupakan Co-Founder Ohana Space mengatakan terlalu berharap atau berekspektasi tinggi pada anak juga bisa jadi penyebab orangtua pilih kasih.

“Orangtua yang harapannya ingin selalu terpenuhi, cenderung mendorong anak secara berlebihan. Padahal kemampuan anak bisa saja berbeda dengan apa yang mereka harapkan,” terang Nana.

Selain itu, budaya atau trauma juga bisa jadi faktor penyebab orangtua pilih kasih. Hingga akhirnya mereka tidak mampu mengenali karakteristik anak, bersikap egois, tidak peduli terhadap pendapat anak, kurang memiliki rasa empati, sering memaksa anak, sampai membandingkan anak dengan saudara kandung atau anak lainnya.

Dari Kehilangan Rasa Percaya Diri Hingga Menimbulkan Sibling Rivalry

Meski seringkali terjadi tanpa disadari, namun memposisikan salah satu anak sebagai ‘anak emas’ dapat terkesan membuat orangtua pilih kasih sekaligus meninggalkan ingatan buruk pada diri anak yang tertanam seumur hidup mereka.

1. Membuat Anak Tidak Percaya Diri

Terlalu sering memuji atau membanggakan salah satu anak dapat memunculkan rasa iri dan insecure sehingga membuat anak lainnya menjadi tidak percaya diri. Dengan begitu, mereka jadi mudah menyerah dan tidak berani untuk melakukan hal baru.

2. Membuat Anak Lebih Agresif

Orangtua pilih kasih dan sering membandingkan, akan membuat anak cenderung bersikap lebih agresif. Mereka jadi mudah marah, tersinggung, dan frustasi.

3. Membuat Anak Sedih Berkepanjangan

Setiap anak tentu ingin disayangi dan dicintai orangtuanya tanpa terkecuali. Itu sebabnya, saat anak merasa orangtua pilih kasih, tentu mereka akan merasa sedih dan berpikir dirinya tidak pantas dicintai atau mendapat kasih sayang.

4. Membuat Anak Merasa Tidak Berharga

Terlalu sering melihat orangtua memuji pencapaian sang kakak atau adik, tentu dapat membuat anak merasa tidak berharga. Padahal bisa jadi, anak tersebut memiliki kelebihan lain yang tidak dimiliki saudara kandungnya.

5. Menciptakan Sibling Rivalry Hingga Dewasa

Orangtua pilih kasih juga dapat menciptakan sibling rivalry atau persaingan tidak sehat antara kakak dan adik hingga dewasa. Mereka jadi tidak saling menyayangi atau melindungi, namun sebaliknya mereka akan bersaing demi menjadi anak yang paling disayang orangtuanya.

6. Merusak Hubungan Anak dan Orangtua

Sikap pilih kasih yang dilakukan orangtua juga bisa membuat anak merasa tidak nyaman saat berada di rumah sehingga mereka kerap pergi untuk mencari tempat yang dapat menerima diri mereka sepenuhnya. Alhasil, secara tidak langsung hubungan anak dan orangtua akan merenggang.

7. Merusak Mental Anak

Anak akan selalu mengingat setiap hal yang didapatkan dari orangtuanya, tak peduli baik atau buruk. Itu sebabnya, perlakuan pilih kasih tadi bisa saja menimbulkan luka batin yang terbawa hingga dewasa.

Menghindari Sikap Pilih Kasih pada Anak

“Untuk mencegah munculnya sikap pilih kasih, Ayah dan Bunda harus menyadari potensi serta mengenali karakteristik anak lebih dalam. Berikan kasih sayang dan pengertian secara adil atau sesuai dengan kebutuhan anak. Ayah dan Bunda juga harus mau dievaluasi dan menyadari kesalahan serta melakukan refleksi diri agar hal tersebut tidak terulang kembali,” tutup Nana.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti