check it now

Tips Bangunkan Si Kecil Sahur Anti Rewel

Mengajari anak berpuasa memang tricky, tapi tantangan terbesar Bunda ialah ketika bangunkan si kecil sahur tanpa rewel. Gimana caranya ya?

Daftar Isi Artikel

Mengajari anak berpuasa, tak hanya dimulai dengan mengajak mereka untuk menahan lapar dan haus. Tantangan sebenarnya dari belajar berpuasa adalah bagaimana cara untuk bangunkan si kecil sahur.

Sebenarnya, anak mulai diwajibkan berpuasa ketika mereka mulai memasuki usia baligh. Hal ini ditandai ketika anak perempuan mulai mengalami menstruasi, sementara anak lelaki mulai mengalami mimpi basah.

Usia baligh biasanya dimulai sejak 9 hingga 13 tahun, tergantung masing-masing anak. Tentu saja, setiap anak mencapai baligh di usia yang berbeda-beda.

Meski begitu, orangtua biasanya mulai mengajarkan si kecil berpuasa sejak usia 5 tahun. Hal ini dilakukan untuk melatih mereka dalam menahan rasa lapar dan haus, juga mengenalkan bulan Ramadhan yang penuh kebaikan.

Ketika melatih anak untuk berpuasa pertama kali, tentunya hal yang paling menantang adalah membangunkan si kecil untuk sahur.

Mengapa Sulit Bangunkan Si Kecil saat Sahur?

Sebab, anak-anak seringkali rewel dan menangis ketika dibangunkan sahur. Mereka antusias untuk belajar berpuasa, senang ketika Ramadhan tiba, namun bisa ngambek ketika dibangunkan tengah malam.

Alhasil, mereka bangun sahur dengan kondisi terpaksa dan suasana hati yang buruk. Aktivitas makan saat sahur pun menjadi tidak optimal karena anak tidak berselera dan lebih menuruti ngambek-nya.

Bunda pasti tak ingin aktivitas Ramadhan yang tadinya diniatkan untuk beribadah dengan penuh suka cita malah jadi rusak karena mood anak, kan?

Maka dari itu, coba ikuti beberapa tips yang bisa bunda lakukan untuk bangunkan si kecil sahur.

6 Tips Bangunkan Si Kecil Sahur

Coba ikuti tips berikut ini ya, Bunda.

1. Jelaskan Pentingnya Sahur saat Puasa kepada Si Kecil

Sebelum Ayah dan Bunda membangunkan anak sahur, melatih mereka beribadah puasa, atau menjalankan ibadah Ramadhan lainnya, alangkah lebih baik Ayah dan Bunda jelaskan lebih dulu, apa itu puasa Ramadhan.

Ayah dan Bunda juga perlu menjelaskan kenapa harus sahur dan kenapa Ayah dan Bunda perlu bangunkan si kecil sahur.

Jelaskanlah topik ini dengan cara dan bahasa yang mudah dimengeri anak. Mulailah dengan menanyakan apa yang anak ketahui tentang puasa Ramadhan.

Setelah ia mengemukakan apa yang ia tahu, baru Ayah dan Bunda bisa melengkapi penjelasan tersebut dengan lebih baik.

Beritahu si kecil, makna dari puasa Ramadhan adalah menahan diri dari hawa nafsu. Jenis nafsu yang perlu untuk ditahan ialah dalam bentuk makan dan minum, marah, serta berperilaku tidka baik.

Jelaskan pula bahwa seseorang yang berpuasa di bulan Ramadhan, dianjurkan untuk melakukan sahur.

Sahur dianjurkan agar umat Islam yang berpuasa tidak merasa tersiksa dan tetap bertenaga menjalani aktivitas sehari-hari. Jadi, meski puasa si kecil tetap bisa bermain, belajar dan bersekolah dengan kuat.

Jangan lupa untuk memberitahu ke anak kapan ia harus bangun sahur, kapan harus berhenti makan dan minum, serta kapan waktu berbuka puasa.

2. Tidur Lebih Awal

Ayah dan Bunda juga perlu memperhatikan jam tidur si kecil. Sahur tentunya membuat jam tidur kita berubah karena harus bangun lebih awal sebelum shubuh.

Untuk itu, atur ulang pola tidur si kecil dengan mengajaknya tidur lebih awal. Misalnya, setelah selesai Ibadah Tarawih harus langsung tidur.

Hal ini dapat membantu menjaga kualitas tidur si kecil dan membuat Bunda mudah bangunkan si kecil sahur. Tak hanya itu, anak juga bisa lebih segar dan antusias ketika waktu sahur tiba.

Selain mengatur pola tidur di malam hari, atur juga jam tidurnya di siang hari. Usahakan agar tidur siangnya tidak terlalu lama supaya ia mudah mengantuk di malam hari.

3. Bangunkan dengan Cara yang Lembut

Bunda tak perlu teriak bahkan marah-marah ketika bangunkan si kecil sahur. Jika Bunda melakukan hal tersebut, maka anak akan kaget dan membuat mood­-nya menjadi buruk. Akhirnya, ia akan menangis dan rewel saat sahur.

Oleh sebab itu, Bunda perlu bangunkan si kecil sahur dengan cara yang lembut. Misalnya dengan mencium si kecil sambil membangunkannya, berbisik di telinganya, gendong perlahan ketika sudah agak bangun, dan sebagainya.

Agar anak lebih segar dan bersemangat, ajak ia mencuci wajahnya dan tuntun ke meja makan.

Kalau anak sulit dibangunkan, jangan terpancing emosi ya, Ayah dan Bunda. Emosi hanya membuat si kecil terpaksa dan kapok dibangunkan sahur.

4. Buatkan Makanan Kesukaannya

Hal lain yang membuat si kecil antusias saat sahur adalah dengan menyiapkan menu sahur yang disukai anak. Bunda bisa mendiskusikan ke anak menu apa yang mereka sukai untuk dimakan saat sahur.

Beri anak kebebasan untuk memilih menu yang ia mau dengan catatan makanannya tidak sembarangan dan harus bergizi seimbang.

Tak hanya itu, libatkan pula anak dalam memilih menu untuk berbuka puasa. Misalnya dalam memilih menu takjil atau camilan.

Hal ini berguna agar anak merasa dilibatkan dalam euforia Ramadhan dan membuatnya memiliki kenangan yang indah bersama orangtuanya di masa puasa pertama.

5. Sesekali Ajak si Kecil Mempersiapkan Menu Sahur

Bagi anak, mempelajari banyak hal baru adalah kegiatan yang menyenangkan. Terlebih ketika mereka diajak untuk menyiapkan menu sahur dengan membuat makanan favoritnya.

Sesekali di waktu weekend selama Ramadhan, Bunda bisa ajak si kecil bangun lebih awal dan membantu Bunda mempersiapkan sahur.

Hal ini tak hanya menciptakan suasana sahur yang menyenangkan, tetapi juga membuatnya belajar menghargai waktu sahur dengan baik.

6. Lakukan Aktivitas Seru saat Sahur

Jadikan sahur sebagai waktu yang menyenangkan. Biasanya, di beberapa tempat masih ada tradisi membangunkan warga ketika sahur dengan memukul ‘bedug’ keliling komplek dengan ramai.

Anak-anak biasanya tertarik dengan hal-hal seperti itu. Ajak mereka untuk menunggu orang-orang yang biasa keliling membangunkan sahur sebagai hiburan.

Selain itu, Ayah dan Bunda bisa memberikan anak tayangan kartun favoritnya atau tayangan religi spesial Ramadhan yang bisa membantunya belajar tentang agama.

Kalau ada kesempatan dan rezeki berlebih, Ayah dan Bunda juga bisa membuat acara berbagi saat sahur. Bunda bisa menyiapkan menu sahur lengkap untuk dibagikan ke orang-orang yang kurang mampu di sekitar rumah.

Ajak anak keliling dan berbagi saat sahur agar mereka belajar pentingnya bersedekah dan mampu menysukuri hidupnya dengan lebih baik.

Let's share

Picture of Rizqa Fajria

Rizqa Fajria