check it now

Pentingnya Pendidikan Seks dan Tahapannya Sesuai Usia Anak

Jangan salah! Pendidikan seks sangat perlu diajarkan pada anak sejak dini agar mereka lebih terbiasa dan mengerti batasannya.

Daftar Isi Artikel

Tidak sedikit orang tua yang masih ragu dan canggung untuk memberikan pendidikan seks pada anak. Pasalnya, bagi sebagian besar masyarakat, terutama di Indonesia, membicarakan soal seks masih dianggap sebagai hal yang tabu. Padahal, pendidikan seks juga tak kalah penting dari pendidikan lainnya yang perlu dikenalkan pada anak.

Kapan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan seks pada anak?

Psikolog Maya Dwiayuningtiyas, M.Psi, Psikolog dari d’Fun Station Sahabat Keluarga Bandung mengatakan bahwa pendidikan seks perlu diajarkan sedini mungkin kepada buah hati dengan bahasa dan cara yang sesuai dengan usianya.

“Pendidikan seks bisa mulai diajarkan saat anak berusia 16-18 bulan. Diawali dengan mengenalkan anggota tubuh termasuk alat kelamin. Saat memberi tahu hal ini usahakan untuk langsung menyebutkan namanya dengan bahasa ilmiah dan jangan menggunakan nama samaran agar si kecil tidak merasa bingung. Kemudian, saat anak berusia 2-3 tahun, orang tua dapat mengenalkan perbedaan jenis kelamin laki-laki dan perempuan secara ringkas,” Jelasnya.

“Nah, pada usia 3-5 tahun orang tua dapat memberikan pemahaman tentang sebuah privacy bahwa tubuhnya adalah milik mereka dan beri tahu bagian tubuh mana yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh sembarang orang. Lalu pada usia 5-8 tahun orang tua dapat mulai membicarakan soal pubertas beserta perubahan fisik dan emosionalnya. Pembahasan ini dapat berlanjut hingga anak berusia 12 tahun. Untuk perempuan orang tua bisa jelaskan tentang menstruasi. Sedangkan untuk laki-laki jelaskan tentang mimpi basah. Barulah saat usia 12-18 tahun orang tua dapat mengajarkan tentang hubungan pertemanan yang ‘sehat’ dan ‘tidak sehat’ agar mereka terhindar dari pergaulan bebas atau kejahatan seksual lainnya,” lanjut Maya.

Risiko kurangnya pendidikan seks pada anak

Maya menerangkan bahwa anak yang tidak mendapatkan pendidikan seks dari orang tuanya lebih berpotensi terjerumus dalam pergaulan bebas atau menjadi korban kejahatan seksual lainnya.

Pasalnya sejumlah penelitian membuktikan bahwa anak yang mendapatkan pendidikan seks dengan tepat akan memiliki perilaku seks yang sehat di masa depan.

Lebih dari itu, Maya juga menegaskan dengan mendapat pendidikan seks dari orang tuanya maka anak akan mendapat bimbingan dan arahan yang tepat sesuai usianya. Sehingga mereka tidak berkeinginan untuk mencari jawaban dari sumber lain seperti internet yang tidak sesuai dengan usianya.

“Dengan menanamkan pendidikan seks anak juga akan belajar konsep pertujuan pada tubuhnya serta dapat menerima berbagai perubahan pada dirinya saat mereka memasuki masa pubertas,” tutup Maya.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti