Perubahan fisik di masa kehamilan seperti perut yang mulai membesar pasti membuat pergerakan dan mobilitas ibu jadi tidak nyaman, terasa kaku bahkan sering merasakan pegal-pegal. Alhasil tak jarang beberapa ibu hamil merasa ingin dipijat supaya tubuhnya lebih rileks dan nyaman.
Pertanyaannya bolehkan ibu hamil dipijat? Jawabannya BOLEH.
Namun dengan memperhatikan beberapa hal berikut.
“Ibu hamil boleh kok dipijat. Hanya saja memang ada bagian tubuh yang harus dihindari misalnya perut. Kalau mau dipijat boleh pada bagian kepala, pundak, pinggang, betis dan paha,” jelas dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG.
Selain itu, Dokter Ardiansjah juga menegaskan bahwa ibu hamil perlu menghindari pijatan yang terlalu keras atau pijat refleksi yang menimbulkan rasa nyeri. Sebab ada teori yang mengatakan kalau rasa nyeri dapat memicu kontraksi. Sehingga membahayakan ibu dan janin dalam kandungan.
Berikut bagian tubuh ibu hamil yang boleh dan tidak boleh dipijat :
Lalu, apakah benar pijat saat hamil muda bisa menyebabkan keguguran?
“Tergantung bagian mana yang dipijat. Kalau bagian kepala, punggung, atau betis yang membuat tubuh lebih rileks sebenarnya aman-aman saja. Tapi kalau pijat yang menimbulkan rasa nyeri, itu yang bahaya dan dilarang pada trimester berapa pun,” tegasnya.
Senada dengan ungkapan tersebut, untuk menghindari risiko keguguran, American Pregnancy Association menyarankan agar ibu hamil melakukan pijat pada trimester kedua atau ketiga. Tentunya dengan izin dokter kandungan untuk ibu hamil dengan riwayat kesehatan tertentu atau kehamilan berisiko.
Dokter Ardiansjah juga memaparkan beberapa manfaat pijat yang dapat dirasakan ibu hamil, seperti :
- Membuat tubuh lebih rileks sehingga aliran darah menjadi lancar
- Dapat mengurangi pembengkakan pada kaki dan tangan
- Mengendurkan otot yang tegang
- Mengurangi stres dan kecemasan
- Memperbaiki sistem limfatik atau getah bening
- Membuat kualitas tidur jadi lebih baik