Rooming-in atau rawat gabung adalah salah satu fasilitas yang biasanya diberikan oleh rumah sakit bagi Ibu dan bayi baru lahir agar bisa tidur dalam satu kamar. Idealnya, rooming-in dapat dilakukan pada bayi yang lahir normal dan dalam kondisi sehat alias tidak memerlukan perawatan intensif.
Metode ini dijalankan dengan memberikan boks bayi yang berada persis di samping ranjang Ibu sehingga Ibu lebih mudah menjangkau dan membangun bonding dengan bayi.
Meski demikian, nyataya tidak semua Ibu bisa melakukan rooming-in. Menurut dr. Rr Retnaningtyas Sugma Yanuarwati, SpOG dari RSPAU Hardjolukito, Kabupaten Bantul, ada kondisi di mana motode ini tidak bisa dilakukan.
“Selain karena bayi yang memerlukan perawatan intensif, Ibu dengan penyakit jantung, infeksi eklampsia, HIV, atau penyakit lain yang menular juga tidak bisa melakukan metode rawat gabung karena khawatir berisiko menularkan penyakit tersebut serta mempengaruhi kesehatan Ibu dan bayi,” ujar Dokter Retnaningtyas.
Manfaat Rooming-in bagi Ibu dan Bayi
“Ada banyak manfaat rawat gabung bagi Ibu dan bayi, salah satunya tentu meningkatkan ikatan atau bonding antara Ibu dan bayi. Selain itu dengan selalu berada di dekat Ibunya maka bayi akan lebih tenang dan nyaman, sehingga jarang menangis,” ukap Dokter Retnaningtyas.
Sejalan dengan pemaparan Dokter Retnaningtyas, berikut beberapa manfaat rooming-in yang bisa dirasakan Ibu dan bayi dilansir dari idai.or.id :
1. Siklus Tidur Bayi Lebih Teratur
Bayi yang melakukan rawat gabung bersama Ibunya akan memiliki siklus tidur lebih teratur sehingga membuatnya jarang menangis dan mudah ditenangkan.
Dengan siklus tidur yang teratur, bayi jadi lebih mudah membiasakan diri dengan rutinitas pagi dan malamnya.
2. Kualitas Tidur Bayi Lebih Baik
Karena memiliki siklus tidur yang baik, maka kualitas tidurnya pun jauh lebih baik. Alhasil bayi akan lebih nyaman, tenang, terhindar dari stres sehingga tumbuh kembangnya optimal dan sehat.
3. Menekan Risiko Infeksi pada Bayi
Dengan melakukan rooming-in, Ibu akan lebih sering melakukan kontak fisik dengan bayi. Hal ini memungkinkan bayi terpapar bakteri normal dari Ibu sehingga ia terlindung dari berbagai penyakit akibat kuman berbahaya.
4. Membuat Suhu Tubuh Bayi Tetap Hangat
Selain menekan risiko infeksi, kontak fisik yang Ibu berikan juga akan membuat bayi merasa hangat. Alhasil suhu tubuhnya lebih stabil.
5. Menjaga Kadar Gula Bayi Lebih Stabil
Umumnya, beberapa jam setelah lahir, kadar gula darah bayi akan menurun secara alami.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa rooming-in akan membuat suhu tubuh bayi tetap hangat. Dengan begitu bayi tidak perlu mengeluarkan energi lebih untuk membuat suhu tubuhnya stabil. Hal ini tentu membuat kadar gula darahnya lebih stabil.
Prosedur Rooming-in
Lebih lanjut Dokter Retnaningtyas menjelaskan beberapa prosedur sebelum Ibu melakukan rooming-in dengan bayinya.
“Pertama, bayi lahir secara spontan. Kedua, bayi menangis kuat, bayi tidak mengalami biru atau sesak dalam 5 menit pertama. Ketiga, usia kehamilan Bunda harus matang atau 37 minggu lebih. Keempat, tidak ada tanda atau gejala peradangan atau infeksi baik pada Bunda dan Bayi. Kelima, Bunda dan bayi harus dalam kondisi sehat dan itu dinyatakan langsung oleh dokter yang menangani persalinan tersebut,” jelasnya.