Pandemi COVID-19 yang kita hadapi lebih dari 2 tahun tentunya membawa dampak pada kualitas hidup anak-anak, termasuk dalam pemenuhan nutrisi dan kebutuhan stimulasi untuk tumbuh kembangnya. Seperti yang kita tahu, anak-anak yang memiliki kualitas hidup yang baik berpotensi besar menjadi generasi yang dapat membawa kemajuan bagi lingkungannya.
“Kami menyadari arti penting pembangunan generasi di mulai sejak dini, untuk itu kami menyiapkan kabupaten-kabupaten layak anak yang aman, tenteram, dan nyaman untuk mendukung perkembangan anak,” jelas Sumadi, Pejabat Walikota Yogyakarta.
Pada kesempatan yang sama, ketua Pokja Ibu PAUD Yogyakarta, Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati Paku Alam X mengatakan bahwa setiap anak memiliki hak yang sama untuk mendapatkan dukungan tumbuh kembangnya. Untuk itu, anak memerlukan pendidikan, pengasuhan, gizi, kesehatan, dan perlindungan secara optimal.
“Masih tingginya angka stunting di Indonesia, membuat Kelompok Kerja Ibu PAUD DIY memiliki program prioritas untuk mewujudkan PAUD yang berkualitas melalui layanan PAUD Holistik Integratif dan berbudaya dengan memberikan layanan kepada anak, khususnya dalam hal edukasi dan nutrisi,” tambahnya.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Yogyakarta sangat mengapresiasi kontribusi Danone Indonesia dalam mendukung pemerintah untuk membawa kesehatan kepada masyarakat melalui program-program pemenuhan nutrisi dan kegiatan edukasi, salah satunya dengan mendukung sarana dan prasarana edukasi Zona PAUD di Taman Pintar, pemberian sarana atau fasilitas stimulasi anak maupun dukungan dalam bentuk edukasi yang juga terkait dengan pemenuhan nutrisi seimbang seperti melalui kampanye Isi Piringku.
Sementara dari sisi psikologi klinis anak, Dr. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si memaparkan bahwa selama pandemi, anak ikut menjalani pembatasan sosial sehingga mayoritas waktunya hanya berinteraksi dengan orang-orang terdekat dan banyak terpapar audio visual electronic devices.
Apabila tidak mendapat intervensi dan stimulasi yang tepat, hal ini dapat mempengaruhi perkembangan anak anak secara keseluruhan yang meliputi aspek perkembangan kognitif, emosi, sosial, motorik, bahasa dan pembentukan karakter. Tak hanya itu, hal tersebut juga dapat berpengaruh pula pada kesehatan mentalnya.
“Itu sebabnya, keluarga, terlebih ayah dan ibu perlu aktif-kreatif memberikan stimulasi yang komprehensif agar anak tidak kehilangan semangat bereksplorasi,” tegasnya.
Anak belajar dari lingkungannya, belajar dari kebijaksanaan semesta, tidak kalah penting adalah menanamkan ‘kepekaan rasa’ yang akan memberikan keseimbangan dan arah dalam menghadapi kehidupan nantinya.
Selanjutnya perlu dibimbing dengan berinteraksi secara positif dan efektif yang merupakan metode pembelajaran interaktif atau interactive learning yang menyenangkan, dan menarik.
“Nah, apabila semua aspek perkembangan terstimulasi dengan baik, anak akan tumbuh menjadi anak yang unggul dan berkarakter. Anak mampu mengembangkan potensi positifnya, percaya diri, kreatif, pandai bergaul dan memiliki ketahanan mental yang prima,” tutupnya.