check it now

Pentingnya Membangun Self Esteem pada Anak

Self esteem adalah salah satu unsur penting yang harus dimiliki anak sehingga membuatnya merasa berharga, dicintai dan diterima.

Daftar Isi Artikel

Kenapa sih self esteem itu penting sekali dimiliki anak?

Menurut psikolog anak dan remaja, pada dasarnya self esteem ini adalah kemampuan menilai seberapa baik dan buruk dirinya sendiri. Dari nilai inilah, anak akan berusaha membawa diri di lingkungannya.

Misalnya seorang anak yang menilai dirinya bodoh, maka ia cenderung menarik diri dan tidak tertarik melakukan apa-apa atau hanya menjadi pengikut saja.

Namun lain halnya dengan anak yang menilai dirinya cerdas dan penuh inisiatif, ia akan berani maju dan menjadi pemimpin di sebuah kelompok.

Selin itu, anak yang memiliki self esteem tinggi juga akan lebih mudah berempati dan peka terhadap lingkungan sekitar.

Sebaliknya, anak yang mengalami self esteem rendah akan lebih mudah putus asa, kurang percaya diri, dan merasa pesimis terhadap hasil dari usaha mereka.

Karena alasan itulah, orang tua perlu memupuk munculnya self esteem pada anak. Misalnya dengan melakukan beberapa hal berikut.

1. Meluangkan waktu untuk anak dan menciptakan suasana yang nyaman

Meluangkan waktu bersama anak adalah kewajiban orang tua. Anak yang terbiasa didampingi orang tuanya tentu akan tumbuh lebih percaya diri dan berani. Sebab ia merasa bahwa orang tuanya telah mencurahkan seluruh kasih sayang, perhatian, dan dukungan kepadanya.

2. Tidak memarahi anak saat gagal

Gagal adalah suatu hal yang lumrah terjadi. Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan. Begitu pun anak.

Saat ia gagal menjadi pemenang di suatu perlombaan atau gagal menyelesaikan sesuatu, orang tua tidak berhak memarahi atau bahkan memakinya.

Ada baiknya tanamkan nilai yang positif agar anak lebih semangat dan pantang menyerah. Meski gagal, ia masih tetap memiliki kesempatan untuk maju dan mencoba hal baru lagi.

3. Tidak memanjakan anak berlebihan

Ingin memberikan kasih sayang adalah intuisi alami setiap orang tua. Namun ingat, memberi kasih sayang penuh bukan berarti memanjakannya.

Berikan kasih sayang yang tulus namun tetap dengan aturan dan batasan yang jelas agar kelak anak tidak tumbuh menjadi anak manja.

4. Tidak memberi label dan membandingkan anak

Yakinilah bahwa setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tidak ada anak yang terlahir sempurna.

Itu sebabnya, orang tua juga tidak berhak menuntut kesempurnaan apalagi membandingkan mereka dengan anak lainnya.

Saat anak melakukan kesalahan atau kekeliruan, orang tua tidak boleh serta merta memberikan label buruk seperti “anak nakal”, “pembohong”, “pecundang”, “pengecut”, dan sebagainya.

Pasalnya label buruk tersebut akan selalu membekas dan membuat self esteem anak rendah.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti

Daftar Isi Artikel

Updates