check it now

Jangan Bingung, Ini Tips Mengajari Anak Untuk Tidur Sendiri

Bingung dari mana harus memulai untuk membiasakan anak tidur sendiri? Ini dia 10 tips yang dapat dilakukan.

Daftar Isi Artikel

Membiasakan anak untuk tidur sendiri di kamarnya merupakan tantangan tersendiri bagi setiap orang tua. Terlebih bila sejak bayi, mereka terbiasa tidur bersama orang tuanya.

Namun, biar bagaimana pun seiring pertambahan usianya, mau tidak mau anak harus dilatih dan terbiasa untuk tidur sendiri. Meski tidak mudah dan penuh tantangan orang tua jangan sampai menyerah dan terus berusaha untuk melatih meraka.

Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengajari anak berani tidur sendiri.

1. Latih sejak lahir

Mengajari anak untuk tidur sendiri sebenarnya bisa dilakukan sedini mungkin, bahkan sejak mereka lahir lho.

Caranya dengan meletakkan ia di boks bayi yang diletakkan di dekat tempat tidur orang tua. Meskipun masih di kamar yang sama, namun setidaknya ia sudah terlatih memiliki ruang dan tempat tidur sendiri.

Saat usianya memasuki dua bulan atau lebih, anak akan lebih senang tidur di samping Bundanya sembari menyusu. Bila demikian, saat si kecil sudah terlihat pulas, pindahkan ia di boks bayinya.

Apabila ia terbangun dan menangis, segera gendong atau ayunkan boks bayinya sampai ia kembali tertidur.

2. Mulai secara perlahan

Saat mengajari anak tidur sendiri, hindari menakut-nakuti anak dengan cerita-cerita seram atau ancaman sebagai ‘senjata’ agar mereka nurut.

Mulailah secara perlahan, apabila anak menolak, terimalah tolakan tersebut, tanyakan alasannya, dan berikan solusi. Misalnya untuk menemaninya terlebih dahulu, atau membacakan cerita favoritnya.

Katakan juga padanya, “bila nanti malam kamu terbangun dan takut, kamu boleh ke kamar Bunda”. Dengan kalimat seperti itu, anak akan merasa lebih tenang.

3. Ajarkan saat pola tidurnya sudah teratur

Bila orang tua belum mau membiasakan anak untuk tidur sendiri sejak bayi, maka hal tersebut bisa dilakukan saat pola tidurnya sudah teratur yakni di usia 6 bulan.

Sebelum anak terlelap, tetap temani dan berikan ASI tersebih dahulu sembari menyanyikan lagu nina bobo, bersalawat atau membacakan dongeng. Bila sudah pulas, barulah Bunda boleh meninggalkannya.

Tempatkan anak pada kamar terpisah yang jaraknya berdekatan/bersebelahan dengan kamar orang tua. Bila perlu, lengkapi pula kamarnya dengan CCTV guna memantau keamanannya.

Selain itu, jangan lupa untuk memantaunya setiap 2-3 jam sekali untuk memastikan posisi tidurnya aman.

4. Atur waktu tidur yang tepat

Pastikan anak memiliki waktu tidur yang teratur. Jangan memaksanya untuk tidur cepat-cepat, namun jangan juga mengulur-ulur waktu untuk menidurkannya.

Hindari tidur siang terlalu lama, sebab bisa menjadi penyebab anak sulit terlelap di malam hari.

Selain itu, pastikan juga anak sudah disusui dan kenyang serta ke kamar mandi sebelum tidur untuk menghindari ia terbangun saat tengah malam.

5. Lakukan demi kebaikan anak

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa anak berusia 6 bulan sudah mulai bisa diajarkan tidur sendiri di kamar terpisah.

Pasalnya pada usia tersebut anak juga mulai aktif bergerak. Alhasil bila tidur bersama orang tua, intensitas dan kualitas tidurnya bisa terganggu.

Pastikan orang tua tahu kapan dan tanda-tanda si kecil mulai mengantuk. Temani dan susui sembari mengusap-usap agar ia lebih cepat terlelap.

Bila memungkinkan, pilihkan kasur yang tidak terlalu empuk atau keras. Sehingga ia bisa tidur dengan aman tanpa tambahan bantal atau aksesoris lainnya yang dapat mengganggu proses tidur atau membuatnya tertindih benda.

6. Buat kamar tidur dan suasana menjelang tidur yang nyaman

Agar anak mau tidur di kamar sendiri, pertama-tama orang tua harus memastikan bahwa ia aman dan nyaman. Salah satu caranya bisa dengan mengajak anak untuk ikut mendekorasi kamarnya dengan boneka-boneka atau sticker lucu.

Jangan larang anak bila mereka ingin menyimpan mainan atau benda favoritnya di kamar. Hal tersebut agar anak lebih betah dan merasa nyaman berada di kamarnya.

Selain tempat, orang tua juga perlu menciptakan suasa yang menyenangkan menjelang tidur. Misalnya dengan membacakan buku cerita, menyanyikan lagu kesukaannya, hingga melakukan hal sederhana seperti berpelukan atau memberi kecupan.

7. Jauhi sumber gangguan

Sumber gangguan yang ada bisanya seperti pancaran cahaya, baik dari televisi, komputer, handphone, atau yang lainnya.

Itulah sebabnya penting menghindari menonton televisi atau memainan handphone menjelang waktu tidur. Pasalnya sinar biru dari benda elektronik tersebut akan membuat mata lebih sulit terlelap.

8. Beri motivasi sejak dini

Saat anak belum mau tidur sendiri dan masih bersama orang tuanya, jangan bosan untuk memberinya motivasi terlebih menjelang tidur.

Bicarakan pelan-pelan kepada anak, jelaskan alasan dan tujuan orang tua memintanya untuk tidur sendiri.

Terakhir berikan solusi yang menenangkan pada mereka agar mereka tak merasa dipaksa dan trauma.  

9. Hargai usaha anak

Apabila anak berhasil tidur malam sendiri, jangan ragu untuk memberinya pujian. Bunda bisa mengakatan “Wah adik hebat ya sudah berani tidur sendiri” setelah itu berikan pelukan dan kecupan untuknya.

Atau bisa juga memberinya hadiah sederhana seperti dibuatkan makanan kesukaannya, dibelikan sticker untuk ditempel di dinding kamar, dan sebagainya yang tidak berlebihan.

Bagi anak, mendapatkan perlakuan seperti itu adalah hal yang sangat menggembirakan dan tentu akan membuatnya lebih bersemangat tidur sendiri

10. Tegas dan konsisten

Ketegasan dan konsistensi orang tua merupakan kunci sukses melatih anak untuk berani tidur sendiri.

Jadi, saat orang tua sudah memutuskan untuk melatih anak tidur sendiri, maka jangan sampai rasa kasihan atau tak tega melihat anak menangis menjadi alasan untuk mengizinkannya tidur bersama kembali.

Sesekali, saat baru belajar dan terbangun, tak apa izinkan ia untuk kembali tidur bersama Bunda. Namun, untuk seterusnya biasakan mengajaknya kembali tidur di kamarnya.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti