Meski sedang hamil, tampil cantik dan memukau tetap menjadi keharusan. Salah satu caranya dengan rutin menggunakan rangkaian skincare atau produk kosmetik.
Namun ibu hamil perlu waspada dalam memilih produk kecantikan.
Sebab ada beberapa kandungan kosmetik yang perlu dihindari agar tidak membahayakan janin dalam kandungan.
Menurut ahli kulit, dr. F. Refla Syarif, SpKK dari Klinik Ermedika BSD, “Zat kimia yang terkandung dalam kosmetik bisa terserap oleh tubuh sehingga untuk ibu hamil disarankan mencari kosmetik yang berbahan alami atau organik.”
Nah, agar ibu hamil tetap bisa tampil cantik dengan aman, penting untuk mengetahui apa saja kandungan dalam kosmetik yang seharusnya dihindari.
Berikut 20 kandungan kosmetik yang berbahaya bagi ibu hamil :
1. Hydroquinone
Hydroquinone digunakan untuk memutihkan kulit wajah dalam waktu singkat sehingga paling sering ditambahkan pada krim siang dan malam.
Penggunaan produk dengan kandungan hydroquinone secara berlebihan dapat merusak enzim tirose yang bertugas memproduksi melanin.
Hal ini dapat berakibat sangat buruk bagi perkembangan janin, bahkan lebih buruk bisa menyebabkan keguguran.
Studi membuktikan bahwa 45% pengobatan dengan menggunakan hydroquinone akan meresap ke dalam kulit dan menimbulkan risiko terjadinya kontaminasi pada aliran darah.
2. Merkuri
Meski memiliki kekuatan untuk mencerahkan kulit, merkuri merupakan zat yang wajib dihindari ibu hamil.
Bila ibu hamil sering terpapar merkuri, tak menutup kemungkinan janin dalam kandungan dapat terlahir cacat, keterlambatan perkembangan, hingga mengalami gangguan pada otak dan sistem sarafnya.
3. Retinoid
Tidak sedikit produk kosmetik yang mengandung retinoid. Zat ini adalah turunan dari vitamin A yang sering dijual dalam bentuk serum.
Retinoid bisa mengakibatkan janin dalam kandungan lahir cacat.
Pada kemasan kosmetik, nama retinoid biasanya tertulis retin-A, retinoic acid, tazorac and avage, atau differin.
4. Salicylic Acid
Zat ini biasanya ditemui pada produk kecantikan yang berfungsi untuk mengatasi jerawat. Bentuknya dapat berupa obat oles atau krim.
Ibu hamil perlu mewaspadai penggunaan produk berbahan dasar salicylic acid dalam jumlah berlebih. Sebab, menurut penelitian, zat ini dapat mengakibatkan kelainan pada janin dalam kandungan.
5. Benzoyl Peroxide
Zat ini juga disarankan untuk dihindari ibu hamil. Penggunaan benzoyl peroxide dalam jumlah banyak diketahui dapat menghambat aliran darah untuk bayi dalam kandungan.
6. Phthalates
Phthalates adalah zat yang umum ditemukan dalam kandungan kosmetik. Agar lebih aman, ibu hamil disarankan untuk menghindari paparan zat tersebut.
Pasalnya, menurut sejumlah penelitian, zat ini dapat memicu terjadinya gangguan reproduksi dan masalah pada hormon.
7. Dihydroxyacetone (DHA)
Zat ini biasanya ditemui dalam produk penggelap kulit atau tanning. Produk dengan kandungan ini sebenarnya cukup aman bila digunakan di luar tubuh.
Karena pemakaian produk ini dengan cara disemprotkan, maka dikhawatirkan dapat terhirup sehingga masuk ke dalam tubuh dan membahayakan janin dalam kandungan.
8. Paraben
Tidak semua kandungan paraben berbahaya. Namun, untuk antisipasi, lebih baik ibu hamil menghindari produk dengan kandungan Paraben.
Sebab, kandungan paraben yang terakumulasi dalam tubuh menyebabkan gangguan perkembangan pada janin saat dilahirkan.
9. Benzophenone
Salah satu efek buruk dari zat yang satu ini yaitu ketidakseimbangan hormon serta dapat mengganggu tumbuh kembang janin.
Benzophenone biasanya ditemukan dalam produk tabir surya.
10. Tetracycline
Tetracycline merupakan antibiotik yang kerap ditemui pada obat jerawat.
Menurut sejumlah penelitian, penggunaan produk dengan kandungan tetracycline saat hamil dapat mengakibatkan kerusakan hati dan menimbulkan warna keabuan pada bayi.
11. Botulinum Toxin
Sebagian besar dermatologis tidak menyarankan penggunaan produk dengan kandungan botulinum toxin pada ibu hamil.
Hal tersebut karena cara kerja zat kimia ini dapat melumpuhkan otot di sekitar kerutan.
Karenanya, agar tak berisiko, lebih baik ibu hamil menghindari penggunaannya ya.
12. Formaldehyde
Formaldehyde atau formalin dapat menyebabkan iritasi pada kulit, menimbulkan masalah pada saluran pernapasan hingga menyebabkan kanker.
Karena bahaya tersebut, disarankan ibu hamil tidak menggunakan produk yang mengandung zat kimia tersebut.
13. Sodium Lauryl Sulfate
Zat kimia ini biasanya terdapat pada perawatan rambut. Sodium lauryl sulfate dapat menghasilkan busa yang berbahaya bagi tubuh, terlebih ibu hamil.
Karenanya, agar lebih aman hindari penggunaan kosmetik dengan kandungan tersebut selama masa kehamilan, ya.
14. Aluminium Chloride Hexahydrate
Aluminium chloride hexahydrate biasanya ditemukan pada produk antiperspirant atau deodorant, baik spray maupun roll-on.
Sejumlah penelitian mengatakan timbunan aluminium dalam tubuh dapat menyebabkan anemia, lesu, hingga masalah tulang.
Karenanya, bagi ibu hamil disarankan untuk menghindari penggunaan produk dengan kandungan aluminium chloride hexahydrate secara berlebihan agar tak membahayakan janin dalam kandungan.
15. Butylated Hydroxytoluene (BHT)
Zat kimia ini tak hanya ditemui pada produk kosmetik, tetapi juga pada makanan sebagai antioksidan sintesis atau pengganti vitamin E.
Dari sejumlah penelitian, butylated hydroxytoluene terbukti dapat meningkatkan risiko kanker dan asma sehingga ibu hamil tidak disarankan menggunakannya.
16. Gluten
Gluten merupakan salah satu penyebab alergi (allergen). Ibu hamil, terlebih pengidap penyakit Celiac harus menghindari zat kimia ini agar tidak terserap kulit.
17. Phenoxyethanol
Phenoxyethanol bersifat karsinogenik sehingga bisa menyebabkan kerusakan otak, sistem saraf, dan kandung kemih.
Karena itulah, penggunaan kosmetik dengan kandungan zat kimia ini sangat tidak disarankan bagi ibu hamil.
18. Toluene
Toluene biasa ditemui pada produk cat kuku atau kuteks. Zat kimia ini juga bersifat karsinogenik sehingga tidak disarankan bagi ibu hamil.
19. Diethanolamine (DEA)
Diethanolamine (DEA) yang terdapat pada produk kosmetik dapat membuat kulit lebih lembut.
Namun sayangnya zat kimia ini tidak direkomendasikan bagi ibu hamil karena bersifat karsinogenik dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
Selain itu, penelitian juga membuktikan bahwa pengolesan krim yang mengandung DEA pada kulit ibu hamil dapat menghambat perkembangan kognitif janin dalam kandungan.
20. Beta Hidroxy Acid (BHA)
Produk kosmetik yang mengandung beta hidroxy acid sebaiknya dihindari ibu hamil.
Pasalnya, zat kimia yang biasa dijumpai pada produk penghilang jerawat dan kulit berminak ini dapat menyebabkan terjadinya komplikasi saat kehamilan. Lebih buruk lagi, bayi dalam kandungan dapat terlahir cacat.
Baca juga:
8 Tips Memilih Skincare untuk Ibu Hamil