check it now

Ketahui Jenis dan Variasi Alat Kontrasepsi yang Tepat

Apa yang paling efektif mencegah kehamilan?

Daftar Isi Artikel

Mempertimbangkan alat kontrasepsi yang tepat sudah seharusnya menjadi pembahasan penting suami istri.

Maklum, zaman sekarang jumlah anak ternyata bisa ikut menentukan kesejahteraan dan kualitas hidup sebuah keluarga.Biaya hidup bahkan biaya pendidikan semakin hari semakin tinggi.

Oleh karena itu, akan lebih bijak rasanya jika kehadiran buah hati dapat direncanakan terlebih dahulu.

Dengan demikian, selain bisa lebih siap dari segi finansial, calon orangtua juga siap mental.

Jenis dan Variasi Alat Kontrasepsi

Salah satu cara untuk menunda dan mencegah kehamilan yang mulai dipopulerkan pemerintah sejak tahun 1970-an adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi.

Lewat gerakan Keluarga Berencana, berbagai jenis dan variasi alat kontrasepsi tersebut diperkenalkan.

Kontrasepsi itu sendiri berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau menghalangi dan konsepsi yang berarti pembuahan atau pertemuan antara sel telur dengan sperma.

Jadi kontrasepsi dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur dengan sperma.

Menurut dr. Dinda Derdameisya, SpOG, di Indonesia ada beberapa jenis alat kontrasepsi yang jamak digunakan.

1.Kontrasepsi barrier (penghalang)

Alat kontrasepsi yang satu ini mencegah kehamilan dengan cara menghambat bertemunya sel telur dengan sperma.

Jenis dari kontrasepsi barrier seperti diafragma dan yang paling populer adalah kondom.

Kondom yang juga terbuat dari lateks digunakan oleh pria untuk mencegah sperma masuk ke dalam rahim. Keberhasilan penggunaan kondom sangat dipengaruhi oleh penggunanya.

Sedangkan diafragma digunakan perempuan.

Diagframa adalah mangkuk karet berbentuk bulat cembung yang terbuat dari lateks. Digunakan dengan jalan dipasangkan dalam vagina sehingga menutupi leher rahim.

Agar berfungsi maksimal, ukuran diafragma harus pas dan baru bisa dilepas minimal 6 jam setelah berhubungan.

sumber: freepik

2. Pil kombinasi

Alat kontrasepsi yang satu ini mungkin paling banyak peminatnya karena memiliki tingkat efektivitas yang tinggi dibandingkan jenis pil KB lainnya, diminum oleh perempuan.

Pil ini umumnya mengandung dua macam hormon yakni estrogen dan progesteron.

Pil ini bekerja dengan cara menghambat terjadinya ovulasi melalui penekanan hormon, mempertebal lendir mulut rahim sehingga sperma sulit memasuki rahim, dan menghalangi pertumbuhan lapisan endometrium.

Penggunaan pil kombinasi sebaiknya dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter.

Pasalnya, ada beberapa kandungan dalam pil yang mungkin saja bersifat kontradiksi dengan kondisi tubuh.

Misalnya, pil kombinasi yang memang mengandung estrogen sebaiknya tidak diminum oleh ibu yang sedang menyusui karena dapat mengurangi jumlah ASI serta kandungan lemak dan protein di dalamnya.

Pil kombinasi juga disarankan tidak digunakan oleh wanita berusia 35 tahun ke atas yang merokok. Sebab dapat menimbulkan terjadinya penggumpalan darah.

“Kedisiplinan pengguna pil kombinasi dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan,” ujar dr.Dinda.

Berdasarkan penelitian, diketahui pula bahwa pil kombinasi dapat membuat datangnya haid jadi lebih teratur.

Selain itu kesuburan penggunanya juga bisa kembali seperti semula begitu penggunaan pil dihentikan.

Baca juga:
Kapan Waktu Tepat Pasang KB?

3. Kontrasepsi progestin.

Berbeda dengan pil kombinasi, kontrasepsi progestin adalah pil yang hanya mengandung hormon progesteron.

Pil ini cocok digunakan oleh ibu yang masih dalam proses menyusui karena tidak akan mempengaruhi produksi dan kualitas ASI.

Kontrasepsi progestin juga tidak menyebabkan penggumpalan darah sehingga dapat digunakan wanita usia 35 tahun ke atas yang merokok.

Namun demikian, kontrasepsi progestin dapat menghambat datangnya haid maupun keluarnya bercak-bercak darah.

Disamping itu, pil progestin harus dikonsumsi secara disiplin, setiap hari pada jam yang sama.

4. IUD/alat kontrasepsi dalam rahim.

IUD adalah singkatan dari Intra Uterine Devices atau biasa disebut KB spiral.

Merupakan alat kontrasepsi popular yang efektif untuk pengendalian kelahiran dalam jangka waktu panjang (minimal menjarangkan kelahiran dalam waktu 3 tahun).

Alat kontrasepsi ini berbentuk seperti huruf T dengan balutan tembaga yang metode pemasangannya dimasukan ke dalam rongga rahim.

Alat ini bekerja dengan cara mencegah pelepasan sel telur sehingga tidak akan terjadi pembuahan.

Selain itu, IUD juga mengurangi mobilitas sperma agar tidak dapat membuahi sel telur serta mencegah sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim.

Secara umum, IUD sangat efisien selama dipasang sesuai dengan prosedur oleh bidan atau dokter terlatih, karena cukup hanya sekali pemasangan untuk jangka waktu panjang.

Alat kontrasepsi yang satu ini juga tidak mempengaruhi kualitas dan produksi ASI.

Hanya saja, biasanya akan ada gangguan pada siklus haid di 3 sampai dengan 4 bulan pertama pemasangan.

Selain itu perdarahan haid bisa jadi lebih panjang.

5. Kontrasepsi mantap.

Kontrasepsi mantap lebih dikenal dengan nama sterilisasi.

Dikatakan kontrasepsi mantap karena sifatnya permanen. Sangat efektif dilakukan oleh pasangan yang memang sudah tidak ingin menambah momongan lagi.

“Kontrasepsi mantap atau lebih dikenal dengan sterilisasi dan sama sekali tidak memiliki efek samping,” tegas dokter Dinda.

Kontrasepsi mantap dapat diikuti, baik oleh pria maupun wanita.

Pada pria dikenal dengan nama vasektomi yaitu tindakan pemotongan dan penutupan saluran benih agar sperma tidak keluar dari testis.

Sementara pada wanita dikenal dengan istilah tubektomi yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran telur agar sel telur tidak dapat dibuahi oleh sperma. 

Tubektomi juga kerap dilakukan apabila diketahui bahwa ada kemungkinan datangnya kehamilan dapat membahayakan nyawa si ibu.

Baca juga:
Tunda kehamilan di masa pandemi

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti