Ketika musim penghujan tiba, beragam jenis penyakit terkait infeksi kerap menyerang. Akibatnya, anak pun mudah terserah batuk, pilek hingga demam.
Sehubungan dengan hal tersebut, dr. Ari F Syam, praktisi dan staf pengajar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI RSCM) mengingatkan agar orangtua mewaspadai demam tinggi yang terjadi pada si kecil saat musim penghujan.
“Jika pada hari ke-3 masih tetap demam, disarankan untuk melakukan pemeriksaan darah perifer lengkap, guna melihat hemokonsentrasi (dari Hb atau Ht), sel darah putih dan kadar trombosit. Namun, jika demam tinggi disertai denga mual, muntah, dan secara umum kondisi anak memburuk hingga sulit bangun dari tempat tidur, tidak perlu menunggu sampai hari ketiga. Segera bawa ke rumah sakit untuk observasi dan rawat inap,” tegasnya.
Prof dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, juga menyarankan agar orangtua tidak bosan mengingatkan dan membiasakan anak untuk menerapkan pola hidup bersih dengan cara cuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar.
Tidak hanya itu, menjaga kebersihan lingkungan juga menjadi hal yang wajib dilakukan, misalnya dengan cara menghindari tumpukan sampah.
Terkait musim penghujan Tjandra Yoga memaparkan beberapa penyakit yang perlu diwaspadai.
6 Penyakit musim hujan yang harus diwaspadai
1. Diare
Diare erat kaitannya dengan kebersihan individu (personal hygiene). Selain itu, berkaitan dengan perubahan musim tidak jarang hujan dapat menyebabkan banjir. Dengan begitu, air bersih akan tercemar sehingga ketersediaannya menjadi sangat terbatas.
2. Demam berdarah
Musim hujan kerap menimbulkan genangan air yang dapat memicu berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti penyebab deman berdarah. Karenanya masyarakat diharapkan untuk aktif melakukan kegiatan melalui gerakan 3M (Mengubur barang-barang bekas, Menguras tempat penampungan air secara teratur dan Menutup tempat penyimpanan air dengan rapat).
3. Leptospirosis
Penyakit ini termasuk salah satu jenis zoonosis yang disebabkan oleh bakteri leptospira dan ditularkan melalui hewan. Di Indonesia, hewan yang dapat menularkan penyakit tersebut adalah tikus, melalui kotoran air kencingnya.
Seseorang yang memiliki luka, kemudian bermain/terendam air yang sudah tercampur dengan kotoran/kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, maka orang tersebut berpotensi terinfeksi.
4. ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) disebabkan oleh bakteri, virus dan berbagai mikroba lainnya kerap menjadi langganan di musim penghujan. Gejala utama dari penyakit tersebut bisa berupa batuk, demam, dan terkadang disertai sesak napas serta rasa nyeri pada dada.
5. Penyakit kulit
Penyakit kulit karena infeksi dan alergi juga sering muncul pada musim penghujan.
6. Deman Tifoid
Demam tifoid yang menyerang saluran cerna perlu pula diwaspadai. Dalam hal ini, faktor kebersihan makanan yang disantap memegang peranan penting dan perlu diperhatikan. Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan, terlebih setelah melakukan berbagai aktivitas.